Sorry for typo :)
Happy Reading guys 😉
_______________________________________Hari ini Cakra berangkat lebih pagi dari biasanya. Dia berniat ingin menghindari Senja. Namun tak urung, dirinya juga menysipkan selembar kertas berisi puisi yang dibuatnya semalam di kolong meja Senja.
Cakra beranjak menuju kelasnya setelah meletakkan selembar kertas itu. Sepi, itu yang ia rasakan kala kakinya melangkah memasuki kelas XII MIPA 2, kelasnya bersama kedua kawannya.Hanya terdapat beberapa murid yang rajin berangkat pagi disana.
Cakra menenggelamkan kepalanya di lipatan tangan yang ia letakkan di atas meja. Kemudian ia memilih tidur lagi. Cakra tak menampik jika ini terlalu pagi untuknya. Karena kebiasaan Cakra adalah tidur setelah shalat subuh, sedangkan hari ini dia langsung mandi selepas shalat.
***
“ Woy bangun! Mpok Idung udah kagak janda woy! Bangun mau dateng ke acara kawinan nya kagak Lo!” Teriakan yang digemakan oleh Andre tepat ditelinga Cakra itu tak ayal membuat sang empu tejengit kaget dan membuka matanya lebar-lebar.
“ hahaha parah Lo ndre. Mana ada Mpok Idung kawin ntar gue patah hati dong ” Rendy terbahak mendengar teriakan Andre yang menurutnya sangat absurd. FYI Mpok Idung adalah pedagang soto dikantin sekolah ini yang memang menyandang status sebagai janda muda seksi.
“ BANGKE LO PADA! GANGGU ORANG TIDUR AJA! MANA BAWA- BAWA GEBETAN SI RENDY LAGI! ” teriakan penuh emosi yang menyala-nyala dari mulut Cakra tak mampu menghentikan tawa kedua kawannya.
“ Lagian kesambet apa Lo datang pagi banget mana tepar dikelas kek gini lagi. Apa jangan-jangan Lo mau tikung si Rendy ya. Ngaku Lo mau rebut Mpok Idung dengan modus bantuin dia siap- siap dikantin tadi pagi kan Lo” Mulut comberan Andre lagi-lagi terbuka dan mengatakan hal unfaedah.
“ kok Lo jahat di Kra sama temen sendiri ” ucap Rendy sendu dengan mimik wajah dibuat semenyedihkan mungkin.
“ Drama Lo pada!” Cakra berujar malas kemudian mengeluarkan roti yang dibawanya dari rumah di dalam tas.
***
Senja berjalan santai menuju kelasnya. Hari ini dia berangkat agak siang karena harus membantu Bundanya mencuci baju terlebih dahulu.
Kaki kecilnya sampai di depan kelas. Senja meletakkan tasnya dan mendudukkan dirinya di bangku sambil menunggu Wulan datang.
Tak lama suara Cempreng Wulan menginterupsi Senja.
“ Good pagi, Selamat Morning sayangku Senja” sapa Wulan begitu ceria.
“ Lo mau pake bahasa apa sih lan sebenernya? Heran gue” Senja berujar malas sambil menatap Wulan.
“ Terserah gue dong mau pake bahasa apa juga” Wulan yang tak terima pun sewot.
“ duduk Lo. Berangkat kok mepet banget sama bell masuk. 3 menit lagi mulai jam pelajaran nih” Senja melirik sekilas kearah Wulan yang tak kunjung duduk.
“ Eh hari ini Cakra ada ngasih puisi apa lagi nih?” tanya Wulan penasaran ketika dirinya sudah terduduk.
Perkataan Wulan barusan membuat Senja termenung sejenak. Ia baru menyadari bahwa pagi ini Cakra tak datang menemuinya seperti biasa.
Apakah Cakra tidak masuk hari ini? Apakah Cakra datang terlambat? Atau Cakra sudah menyerah mengejar Senja?
Banyak sekali pertanyaan yang muncul dibenak Senja.Tapi ia hanya menganggap itu angin lalu yang sama sekali tak penting untuk dipikirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Pitch
Teen Fiction"Lo tuh kenapa selalu gangguin gue dengan omong kosong Lo itu sih?!" Senja meneriaki Cakra yang berjalan dibelakangnya sambil bersungut-sungut. "Harus gue bilang berapa kali sih ja , kalo semua itu tuh bukan omong kosong." Cakra yang berjalan dibela...