YSMH : 4. A PINK COLOUR

23 8 1
                                    

Happy Reading Gaes

Kicauan burung sebagai nyanyian di pagi hari, embun pagi terlihat di langit yang mulai berubah warna.

Pagi yang sangat sejuk dan indah melahirkan sebuah perasaan yang menyenangkan.

Sama halnya dengan apa yang di rasakan gadis cantik bernama Venus.

Remaja cantik itu sedang melihat dirinya di pantulan cermin rias. Badan mungilnya sudah di bungkus dengan seragam batik sekolah, rambut hitam panjangnya terurai dan di berikan hiasan pita bandana.

Senyum puas terbit di wajahnya.

"Akhirnya selesai, semuanya udah siap. Sekarang tinggal ngisi perut." Katanya dengan semangat.

Venus dengan cepat keluar dari kamar, ia tak sabar untuk sarapan bersama, setelah dua hari ia hanya sarapan di temani sang Mama, Bi Lili, dan pak Agus tanpa sang Papa.

Papa Venus pada saat itu sedang bertugas di rumah sakit dan tak pulang ke rumah alhasil mau tak mau Papa Venus -Samudera Abyakta- menginap di rumah sakit.

Membuat sang anak bungsu menekuk wajahnya setiap akan sarapan karena kurangnya anggota keluarga.

Masih dengan senyuman ia berjalan menuju ruang makan, disana ada sang Mama dan Bi Lili sedang menyiapkan sarapan.

Hari ini sarapanya adalah nasi goreng sosis.

"Selamat pagi Mama dan Bi Lili." Sapanya dengan riang dan langsung mendudukkan diri.

"Pagi sayang."

"Pagi non,"

"Semangat banget sih," ucap sang Mama

"Iya dong, kan sekarang Papa pulang jadi aku semangat."

Sang Mama terkekeh mendengar jawaban Venus, Mamanya mengerti apa yang Venus rasakan gadis kecilnya itu tak bisa jauh dari kedua orang tuanya, jika tidak ada salah satu diantara mereka -Papa atau Mama- maka Venus akan murung bisa di bilang kurang semangat.

Berbeda dengan Kakaknya yang sekarang berkuliah di Jerman, Velerie Zhafira Abyakta yang sejak kecil memiliki jiwa mandiri dan berani.

Tak lama sang Papa yang di tunggu-tunggu datang, melihat Papanya datang dengan cepat Venus berdiri dan menghampiri sang Papa.

"Papa.." Pekiknya sambil memeluk Papa.

Untung saja Papa sigap menahan bobot tubuhnya dan sang anak, jika tidak mereka akan jatu.

Samudera tersenyum membalas pelukan dan meberikan kecupan kasih sayang di kening putrinya.

"Kangeeeeeeeen tau."

Papa terkekeh, "Masa baru di tinggal dua hari aja udah kangen sih?." Goda sang Papa.

"Jelas lah, Papa kan ngangenin, kalo gak ada Papa sepi tauu."

Sang Papa tersenyum lembut, "Papa juga kangeeeeeen" sambil meniru pengucapan anaknya.

Sedangkan Mama yang melihat interaksi keduanya hanya tersenyum dan hatinya menghangat.

"Ke Mama enggak, Pa?" Rajuk Mama

Mereka berdua menengok ke arah Mama,

"Eh kalo Mama sudah pasti dooong." Jawab Papa dengan tersenyum geli

"Sini Ma kita pelukan bertiga,"Ajak Papa

"Sini Mam, kita pelukkan kayak telletubies," Ajak Venus

Dan mereka berpelukan layaknya tokoh kartun yang di sukai anak-anak pada zamannya.

Lima menit kemudian...

You Stole My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang