suasana cafe yang menjelang malam semakin banyak pengunjung yang datang. gatra dan teman-temannya masih setia duduk disana. bercengkrama, makan, dan bermain permainan yang disediakan di cafe.
"len, lun, bisa bicara bentar gak? ada sesuatu yang pengen gua bicarain." ucap sarah tiba-tiba.
"ok! kita kesana sebentar ya!" pamit lena.
-
"kenapa?" tanya luna to the point. sebenarnya ia sedang malas jika masih berada di cafe ini, bukan karena ia sudah tida memiliki uang karena sedari tadi mereka masih singgah namun mood luna lagi tidak baik.
"lun, gua tau lu masi mikirin omongan dinda sama alvan tapi apa lo mau nyerah kayak gini aja?" tanya sarah.
"uhm sar, mending kita bahas yang lain aja, biarin luna tenang dulu." saran lena yang melihat muka luna sedang dikatakan tidak baik-baik saja.
"ada 1 hal. intan apa kabar? dia kenapa jarang banget nimbrung sama kita?" tanya sarah.
"kalo masalah dia beda kelas sama kita, luna masih sering gabung kok." ucap sarah bingung.
"idk, apa gak mau kita tanya aja?" tanya Aluna.
"besok deh." ucap lena
-
sudah 1 jam lamanya sarah, luna, dan lena bercanda.
"uhm, apa gua mundur aja ya dari alvan?" tanya luna.
"kenapa mau mundur? kalo misalnya dia dateng ke lo apa lo bakal tetep mundur?" tanya sarah.
"sar, alvan masih pacarnya dinda. kalo cuman 1 orang yang pengen putus tapi 1 nya lagi enggak, mereka masih belom dibilang putus. gak bisa kalo cuman sepihak harus kedua pihak." ucap luna lesu.
"lagian juga kalo dia dateng gua mungkin harus bersikap b aja, gal boleh ada kata suka." sedih luna.
"lo tenang aja, kita semua bakal bantu lo kok." ucap lena sambil menepuk bahu luna pelan.
setelah mengatakan seperti itu, alvan tiba-tiba saja datang ke meja mereka.
"sorry ganggu waktu kalian, gua boleh pinjem luna sebentar?" tanya alvan.
mereka ber tiga pun saling tatap-tatapan. sarah dan lena yang mengangguk ke arah luna sementara luna hanya menggeleng.
"oh, boleh kok. ambil aja, sekalian anter pulang ya van." ucap sarah.
sementara luna hanya membelakkan mata tanda tidak setuju.
"soal itu beres, kalian tenang aja."
-
padatnya jalan raya membuat kebisingan di jalan raya karena malam ini adalah malam minggu, dimana dua insan yang sedang menjalin hubungan tengah berkeliaran untuk menikmati waktu berdua.
yang jomblo? mungkin ada yang tidur, menonton story teman-teman mereka, apa pun itu setidaknya mereka tidak merasakan sepi.
lalu, alvan dengan luna bagaimana?
saat ini mereka sedang berjalan di tengah keramaian taman kota, banyak sekali pedagang kaki lima berjualan di pinggiran.
seblak? tentu ada, martabak? apa lagi, pasti ada. yang tidak ada mungkin hanya seseorang yang hanya sendirian:v
10 menit berlangsung tidak ada percakapan diantara mereka, mereka sibuk sekali dengan pikiran mereka entah apa itu yang sedang mereka pikirkan.
"mau makan?" tanya alvan yang akhirnya pun membuka percakapan diantara mereka.
ESTÁS LEYENDO
Gatra
Random"lo cuman punya dua pilihan yang pertama lo jadi pacar gua atau gua cium lo di sini sekarang juga" ucap gatra.