2. Shopping Boy!

120 16 7
                                    

Rei

"gak mau ah, warnanya kuning, terang banget, bisa silau FT kalau gue pakai baju warna kuning" keluh gue ke Tara, sekarang kita lagi ada di Uniqlo yang di Sency, gak jadi ke Kokas dia gak mau, yaudah, jadi gue ikutin aja selagi dia mau menemani gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"gak mau ah, warnanya kuning, terang banget, bisa silau FT kalau gue pakai baju warna kuning" keluh gue ke Tara, sekarang kita lagi ada di Uniqlo yang di Sency, gak jadi ke Kokas dia gak mau, yaudah, jadi gue ikutin aja selagi dia mau menemani gue

Tara langsung memutar bola matanya malas, "katanya lo mau beli baju biar kelihatan punya baju banyak! ini gue pilih warna kuning biar semua orang bisa tahu kalau baju lo baru!," celetuknya yang masih memberikan baju warna kuning itu kepada gue, "nih, coba sana, cocok banget sama lo, Rei" bawelnya sekali lagi, kalau lo gak bawel dan seantusias ini gue masih tetap gak mau, Tar

gue langsung mengambil baju warna terang itu di tangan Tara dan mencobanya di kamar pass, first time pakai baju yang warnanya terang dan bukan gue banget. eh, tapi sebelum mencoba gue gak boleh bilang ini gak bagus juga sih, kayak gue bilang aja gue gak suka Kopi, yang dipastikan gue sudah pernah mencoba rasa Kopi itu seperti apa.

"IHHHH COCOK BANGET SAMA ELO, REI!" Tara berteriak di Uniqlo, heboh banget ini perempuan kalau melihat gue berbeda dari sebelumnya, gue cuman menyengir aja, masa ikutan teriak juga, gak mungkin lah.

Tara langsung menyeret gue ke kaca besar yang ada di Uniqlo, yang biasa orang pakai buat mirror selfie gitu. dia terkagum-kagum melihat gue menggunakan baju berwarna kuning, heboh banget Tara tuh, kalau melihat gue mencoba hal yang baru.

"tuh, bagus kan, Rei," celetuknya yang merhatikan gue di kaca besar itu, gue hanya mengangguk aja, nyaman gak nyaman sih gue, tapi ada alasannya, gak tahu gue, alasannya apa, bingung buat memberi alasan gue memakai baju kuning ini dengan rasa nyaman gak nyaman, ribet ya gue, "kenapa, Rei, lo gak suka?" tanyanya dia sama gue karena gue memasang wajah yang sedikit bingung

"ah, biasa aja sih, Tar" jawab gue sambil tersenyum

"lo gak nyaman ya, Rei, sama baju warna kuning ini pilihan gue?" tanyanya lagi, nadanya serius banget, gak enak nih gue jadinya, gimana dong?

"bukan gitu, Tar, mungkin karena gue belum terbiasa aja, jadi aneh kelihatannya" jawab gue yang gak mau bikin Tara marah sama gue, karena udah minta anterin, minta pilihin baju, guenya masih tetap gak mau, mau apa sih gue sebenarnya? pusing gue juga dengan diri sendiri

dia mengangguk mengerti, "iya, gue paham kok, kalau gak mau juga gak apa-apa. mungkin gue bisa pilihin lo baju warna yang lo suka, tapi dengan model yang menarik" katanya, kan jadi merasa bersalah gue

"gue bayar kok nanti, Tar, baju ini," jawab gue cepat sambil menunjuk baju yang gue pakai, "kan seperti lo pernah bilang sama gue, sebelum mencoba gue gak boleh bilang gak suka" kata gue yang dan langsung berlari ke kamar pass, baju yang gue pakai kesini masih tergantung di dalam sana dan enak aja ya gue udah memakai baju yang gue belum bayar

"ini bagus, Rei, unik bagian kerahnya. lo bakalan tetap keren walaupun memilih warna abu-abu tua" tawar Tara ke gue dengan baju kerah yang membuat gue tercekik

Eternally YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang