4. TARA!!!

108 13 2
                                    

Tara

"menurut lo, Rei, marah gak sama gue?" gue yang bertanya ke Lala, Chania, dan Bagas yang lagi asik makan siang jam empat sore di Kantek, telat ya, hitungannya makan siang di rapel dengan makan malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"menurut lo, Rei, marah gak sama gue?" gue yang bertanya ke Lala, Chania, dan Bagas yang lagi asik makan siang jam empat sore di Kantek, telat ya, hitungannya makan siang di rapel dengan makan malam

"mana pernah, Rei, marah sama lo" celetuk Chania lalu melanjutkan lagi meminum Jus Stroberinya, benar juga sih dia, Rei gak pernah tuh marah sama gue, dia marahnya kaya cuman ngomong gede doang, kayak ngebilangin gue gitu jangan begini-begini, udah gitu doang, habis itu bercanda lagi dengan gue

"kalau pun dia gak marah ya, Tar, elo tetap harus menjelaskan juga sih kejadian kemarin. biar gak salah paham gitu, Tar" Lala yang memberi gue masukan, dan gue mengangguk mengerti, pasti nanti gue menjelaskannya semua sama Rei. tapi chat gue tadi pagi belum dia balas, padahal pas gue membalasnya dia lagi online, udah pasti marah kan sama gue?

"lo tadi tidur di apartment Lala ya, Tar?" tanya Bagas yang masih fokus pada makan siangnya, Sate Kantek kebanggan warga FT, kecuali Rei, karena di alergi kacang, mungkin kalau dia gak alergi kacang, gue yakin dia bakalan suka dengan Sate Kantek

"iya, kostan gue kan ditutup jam sepuluh malam, Gas," jawab gue jujur, dimana lagi gue menginap jika kostan gue udah tutup? kostannya Rei? yang ada dia nanti diusir dari kostannya karena gue menginap disana, "chat gue belum juga dibalas nih sama Rei, padahal dari tadi di online loh!" gerutu gue yang dari tadi membuka room chat gue dengan Rei, dan gak sengaja gue membuka profil whatsapp milik Rei, ganteng juga ya elo, Rei, apalagi rambut lo yang udah sedikit panjang, serius Rei, elo ganteng banget, tapi sayangnya nyebelin, ngerepotin, dan selalu membuat gue kesal. kangen gue dimarahin pakai omongan lo yang pedas itu, Rei!

"positif thinking, Tar, lagi sibuk sama IMS, kan dia wakabid Humas tuh," celetuk Chania, "apalagi yang pas elo ceritain ke kita, kalau kabid Humasnya ngilang terus, Rei, jadinya yang gantiin" jelas Chania lagi, emang benar sih, itu juga salah satu alasan, Rei, ngekost, sibuk sama organisasinya

Bagas mengangguk, "tenang, Tara, gak usah mikir yang aneh-aneh deh lo!" katanya dan gue hanya mengangguk lalu tersenyum sama Bagas dan Chania

"cabut yuk? gerah banget nih gue, Depok panas banget sih gila!," ajak Lala ke kita semua, "Gas, antar gue dong ke Mares, gak kuat gue kalau jalan kaki begini, lihat tuh keluar, panas banget" minta Lala ke Bagas untuk melihat ke arah Kantek luar, by the way ini kita makan di Kantek dalam

"gue juga dong, Gas, antar gue ke Stasiun Pocin" minta Chania ke Bagas juga

"yaelah, manja-manja benar cewek-cewek gue," jawab Bagas sambil menggeleng kepala, "elo juga mau gue antar gak, Tar?" Bagas yang menawarkan dan menggeleng, sering menerima tawaran Rei untuk pulang bareng, jadi malas gue balik dengan teman-teman gue

"yuk, ah lama!" seru Chania yang udah berjalan duluan ke arah Kantek luar, tempat biasa tongkrongan Rei bersama Gilang dan Dimas, kok jadi degdegan ya gue melewati Kantek luar

Eternally YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang