MCBF 11

1K 40 7
                                    

Happy reading


Hari ini Via resmi menjadi nyonya di keluarga Prasetya.

"Gila!gw gk nyangka banget sekarang lo udh nikah aje, mana ngasih tau ke kitanya dadakan"ucap Vella sambil menyalami gw

"Tau ih gk seru banget huhh. Berasa kaya  bukan temen tau gk!"sahut Laila

"Udh udh . Selamat ya vi nu semoga langgeng trus saammaa jangan lupa kasihh ekhhmm hahaha"ledek zahra

"Lo ngomong apa sih zar gw kaga ngerti"jawab Via dengan kebingungan

"Tanya aja sama suami lo hahaha . Semoga lancar yee nanti malem. Vel kasih tuh kadonya!"

Vella memberikan sebuah kotak kepada Via "Makasih"

"Ya udh gw turun yak dah laper wkwkwk" jawab Vella lalu berlari ke arah meja yang berisi makanan.

Via cuma bisa ketawa ngeliat tingkah teman temannya.

Tanpa Via sadari Ibnu memperhatikanya sejak tadi .

Ibnu terlalu sibuk memikirkan Via hingga ia tidak sadar bahwa ada teman temannya.

"Woii!" Sentak ke 3 temanya membuat ibnu tersadar dari lamunanya.

"Hahaha mau kawin kaga ngasih tau! Ceritanya udah mupon nih sama tu bika ambon "ledek Rio dan di angguki kedua temanya.

"Tau lupain kasian noh emba pia nya wkkwk"sahut Davin

Ibnu kesal melihat tingkah teman temanya . Bisa bisa rahasianya terbongkar kalo terus di biarinin.

"Pergi lo ngapain ke sini!" Ketiga temannya tertawa lalu Vito menyalami Via sambil membisikkan sesuatu setelah selesai berucap Vito pun pergi di susul teman temannya . 

Ibnu terlihat penasaran apa yang di bisikan kepada istrinya "dia ngomong apa?"

"Bukan apa apa" balas Via sambil tersenyum karna ada tamu yang menyalaminya .

Sebenarnya tidak banyak yang datang hanya keluarga inti dan teman teman dari Via dan Ibnu.

.....

"Huh pegel banget sih! Rasanya pengen copot ni kaki"gumam Via sembari melepas kan high heels miliknya.

Acaranya telah selesai satu jam yang lalu namun rasa penatnya masih terasa sampai sekarang.

Via memijat kakinya yang terasa sangat pegal dan Ibnu pun masuk ke kamar.

Hari ini Via juga tidak boleh pulang karna kehendak dari mertuanya. Via pun tidak bisa membantah .

Namun sejak tadi hatinya memasih saja ada yang menggajal . Karna dari acara mulai hingga selesai Ibnu tidak banyak bicara kepada dirinya .

Itu yang membuatnya bingung. Via melamun sambil melihat ibnu yang sedang membuka jas miliknya.

"Kenapa ngeliatin?"

Via terkejut dan langsung menggelengkan kepalanya lalu menunduk .

Namun ia melihat banyak kado di sana .
Via pun mengambil kado yang di berikan oleh kedua temannya .

Ia pun mendengak melihat ibnu "nu yang ini boleh di buka?"

"Mandi!." Perintahnya. seketika senyuman Via pun memudar lalu berjalan lesu ke arah kamar mandi .

Setelah dirinya sudah di kamar mandi,Via tidak langsung mandi . Dia merendam badanya di bath up.

Aroma mawar yang menenangkan membuat dirinya sedikit melupakan pikiranya yang memenuhi otak nya.

Via berfikir. Siapa yang ibnu suka?, apa ibnu pernah menjalin cinta dengan perempuan lain?, apa ibnu masih mencintainya?.

Akhhh.. sungguh menyebalkan jika Via terus menerus memikirkannya.

Via tersadar dari lamunanya karna ibnu memanggil "heh lo ngapain sih di dalem,  cepet! Trus makan!." Ucapnya dengan ketus .

Via hanya menghela nafas mendengar ucapan Ibnu yang sangan menyebalkan lalu berjalan keluar bath up untuk mandi .

..........

Setelah selesai makan Via berjalan ke arah kamarnya namun ia melihat kado yang ingin ia buka sejak tadi .

Ibnu yang baru masuk pun langsung mengerti apa yang diinginkan Via

"Buka aja"

Via mengangguk lalu membuka kadonya.
Begitu terkejut Ibnu melihat isi dari kado tersebut.

Ibnu melihat Via yang bingung akan isi dari kado tersebut pun langsung di rampasnya "buka yang lain aja"

Via mulai membuka kado yang lainnya .
Namun isi nya tidak ada yang benar . Ibnu yang kesal melihat semua itu pun ia langsung membereskan semuanya . "Udah udah gk ada yang bener tu kado. Mending lo tidur" perintah ibnu sambil membenahi kado kado tersebut.

"Kamu tidur di mana?"

Ibnu pun menoleh "gw tidur di sofa" ibnu pun memgambil bantal dan guling  lalu berjalan ke arah sofa .

Via terus berfikir apakah Ibnu akan menerima dirinya?, bukankah Ibnu yang memintanya untuk menerima perjodohan ini .

Via menggeleng untuk mengusir pikiran pikiranya . Via pun berjalan kearah luar kamar untuk mengambil air putih . Via kembali ke kamar dan melihat Ibnu yang merengkuk kedinginan .

Tanpa banyak berfikir Via mencari di lemari kamar hotelnya untuk mencari sebuah selimut.

Setelah menemukanya Via berjalan ke arah Ibnu lalu menyelimutinya .

Jujur Ibnu memanglah tampan hanya perempuan bodoh lah yang beranggapan dia tidak tampan .

Via senang karna Ibnu telah menjadi miliknya seutuhnya .Tapi , apa Ibnu akan mengakuinya dan menyayanginya?.

Seketika senyuman Via mulai memudar. Ia mengelus rambut Ibnu dan mencium keningnya . Lalu berjalan ke arah tempat tidur .










Sebuah senyuman terulas jelas di bibir Ibnu . Ia senang setelah sekian lama akhirnya ada perempuan yang mencintainya tulus selain dia.



Jangan lupa vote dan komen

See you 💩💋👋


Ig.@nvll_09

My Cool BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang