Chapter 15

6.4K 279 38
                                        

Setelah insiden perkelahian Rangga dengan Ares, Rafael mengantar Risa pulang. Meski acara nya berantakan karena ulah Rangga yang membuat keributan tapi tak menyurutkan rencana Rafael yang terus mendekati Risa.

"Tidak ingin mampir dulu?" tawar Risa keluar dari mobil Rafael.

"Sudah larut malam. Istirahatlah Ris. Selamat malam." jawabnya menolak mampir meski sebenarnya Rafael ingin masuk tetapi ia tahu ini sudah larut malam. Rafael melajukkan mobilnya meninggalkan rumah Risa.

Setelah melihat kepergian Rafael Risa memasuki rumahnya tetapi sepanjang malam Risa bertanya-tanya permasalahan apa yang Rangga dan temannya itu sampai mereka berkelahi saat acara sedang berlangsung.

"Sudah pulang sayang?" suara Papa membuyarkan lamunan Risa.

"Iya. Papa belum tidur?" tanya Risa menghampiri Hermawan.

"Belum, Papa habis ambil minum." balas Hermawan lalu melirik putrinya dengan tatapan tidak bisa di artikan dan Risa merasakan ada yang aneh dengan Papa nya.

"Ada ada Pa? Apa ada yang ingin dibicarakan sama Risa?" selidiknya meyipit membuat Hermawan salah tingkah.

"Apa benar Rangga dan teman nya Ares tadi berkelahi?" tanya pelan Hermawan dengan penuh hati-hati.

"Ah, itu. Ya Rangga tadi berkelahi entah masalah apa." jawab Risa malas sekali membahas perkelahian Rangga yang menurut nya tidak penting. Risa tebak itu hanyalah masalah bisnis biasa saja.

"Tapi tunggu... Kenapa Papa bisa tahu Rangga dan Ares berkelahi?" Risa bingung karena Papa nya tahu kejadian di pesta tadi.

Apa ada orang yang memberitahu Papa nya itu?

"Nada tadi menelpon Papa dan bilang Rangga dan Ares bertengkar sampai Doni masuk rumah sakit sekarang. Nada minta bantuan Papa agar masalah ini tidak sampai ke polisi." jelas Hermawan dan Risa hanya bisa mengangguk tak tahu harus menjawab apa lagi.

"Kalau begitu Risa akan ke kamar Pa." pamit Risa ingin pergi tetapi ucapan Hermawan berhasil menghentikan langkahnya.

"Papa harap kau segera menemukan seorang pria yang baik lalu menikah dengan pria pilihanmu. Papa ingin sekali melihatmu hidup bahagia seperti rumah tangga Rangga dan Nada. Itu adalah harapan terbesar kami." ujar Hermawan tiba-tiba dan berlalu pergi meninggalkan Risa yang hanya bisa terdiam mencerna maksud perkataan Papa.

Jadi? Artinya apa? Papa nya ingin aku menikah secepatnya? Begitukah?

*****

Risa menjalani aktivitas seperti biasa nya. Sekarang ini Risa sedang melihat keuangan meski terkadang ia merasakan pegal dan lelah sekali akan tubuh nya karena Risa terus bekerja dan bekerja sampai tidak sempat untuk memanjakan diri nya sendiri. Entah kapan ia berjalan-jalan atau ke salon untuk merawat tubuh Risa lupa tapi nanti ia akan pergi ke sana.

"Jangan terlalu lelah Ris." ucap suara itu membuat fokus Risa dari Laptop teralihkan dan melihat pemilik suara itu.

"Rafael? Kau di sini?" Risa menatap Rafael dengan bingung karena mereka tidak membuat janji bersama. Rafael hanya tersenyum dan memperlihatkan kantong makanan yang ia bawa.

"Aku tahu kamu sekarang selalu sibuk dan lupa makan jadi aku datang membawa makanan." ucapnya seraya duduk di sofa. Risa sendiri hanya bisa tertawa melihat itu semua.

"Ya ampun! Kenapa kau melakukan itu Raf, aku bisa pesan sendiri jadi tak perlu kau datang ke sini hanya karena membawa makanan untuk ku." Risa berkata tak enak.

"Hei, aku sedang tidak sibuk jadi aku datang ke sini untuk mengajak mu makan siang bersama." Rafael berkata sembari membuka kantong plastij berisi makanan yang membuat Risa menelan ludah.

Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang