"Dimana Park Jimin? "Lelaki paruh baya berperawakan gemuk itu tiba tiba masuk dan bertanya setelah membuka pintu ruangan secara kasar tanpa mengetuk.
"Aku tidak tau." jawabnya singkat.
" Anak buah macam apa kau ini?!
Kau satu ruangan dengannya. Bagaimana bisa kau bilang tidak tau ????" Sial! "
jedarrr...
Suara pintu terdengar sangat keras menyiratkan rasa kesal laki laki itu.
Telinga pekerja baru itu terasa seperti telah mendengar petir yang menggelegar. Ia hanya bisa mengusap muka dengan kasar ." Haruskah berteriak seperti itu? Ia akan langsung jatuh sekarat saat tau si brengsek itu berada dimana. "
Gumam nya , menyesal .Meskipun manusia di ajarkan untuk selalu berterus terang itu belum tentu bisa terapkan dalam segala hal. Dalam hidup memang ada situasi dimana kita tidak bisa bicara terus terang apalagi seenaknya.
Setelah atasannya itu memecah konsentrasinya, Min Yoongi seorang assistent manager yang baru bekerja selama dua minggu itu mencoba kembali fokus pada pekerjaannya yang sudah terjeda beberapa detik. Ia sungguh tidak ingin ikut campur urusan apapun diluar pekerjaan nya.
⏳
⌛
⏳
Jam makan siang tiba, para pekerja YJ Corp pergi makan siang ke restoran atau kedai sekitar. Namun tidak dengan staff baru yang satu itu, ia hanya ingin pergi ke toserba dekat perusahaannya, mencari makanan ringan. Kaki nya sangat enggan tuk melangkah jauh dari tempat nya bekerja. Pekerjaan yang menumpuk juga membuatnya ingin meminimalisir waktu untuk makan siang .
Pria bermarga Min itu hanya mengambil dua bungkus roti dan sekaleng black coffee. Ia bergegas mengayun kan kembali langkahnya menuju cashier.
Di antrian cashier Yoongi memperhatikan pria yang berdiri di depannya, pria itu terlihat sibuk menyeluk kantong kantong nya dan sambil berpikir mengingat ingat sesuatu.
Min Yoongi enggan menunggu untuk hal seperti ini, pekerjaan nya di kantor sudah menunggu.
Yoongi menyodorkan kartu debitnya.
" Maaf dia temanku, ini untuk membayar barangku dan barang nya. "Dua pria itu lalu keluar dari toko tersebut.
" khamsahamnida, maaf untuk membuat anda menunggu dan membayar... aku pasti akan mengganti rugi uang mu Tuan. " ucap pria itu,
" Tidak perlu, maksud ku, itu bukan apa apa. " ucap yoongi
"Aigoo... Hari ini panas sekali aku benar benar merasakannya. Ditambah lagi aku juga melupakan dompet ku hari ini awh~ pabbo. " keluh pria itu , Yoongi hanya tersenyum tipis mendengar ocehannya.
" Kau akan pergi kemana? Maaf, sebelumnya boleh aku tau nama mu? " tanya pria itu sambil melirik ke arah Yoongi.
" Namaku Min Yoongi, aku bekerja di YJ Group . "
" Yaaa... Kebetulan! aku ada janji dengan orang disana. Nama ku Kim Namjoon, Aku juga akan pergi ke YJ Group. " ucapnya dengan suara manly yang sangat penuh semangat saat bicara, terdengar penuh wibawa dan ada ciri khas tersendiri bagi Yoongi. Ia lalu mengiyakan ajakan pria bertubuh tinggi itu.
~~~~~~~~
"Oh jadi disini ruang kerjamu. "
Ucap Namjoon, pria yang baru ia kenal itu duduk diatas meja kerja diruang Min YoongiCtkkkkkkkkk,,,,,
Tiba-tiba timbul suara sesuatu yang patah dari meja yang diduki Namjoon.
Namjoon terkejut ia langsung bangun dan menahan meja itu agar tidak tumbang, ia tidak percaya kaki meja kayu yang ia duduki patah.
Barang-barang di atas meja itu berjatuhan.
" Eohh eottoke,,, ???
Sepertinya mejamu ini sudah tua, mungkin perlu diperbaiki. Tapi sungguh aku benar benar tidak sengaja. " keluh nyaMalu, sangat malu. Ia selalu ingin membuat seseorang terkesan saat bertemu dengannya. Namun kenyataan tidak sesuai yang ia harapkan. Ia malah harus merepotkan seorang Min Yoongi untuk yang kedua kalinya.
Melihat kejadian itu Yoongi yang sedang menyeduh ramen instan nya pun terdiam melihat Namjoon. Ia berpikir nasib apa yang memgantarnya bertemu dengan pria itu.
" Meja itu masih bagus, bagaimana ceritanya pria itu membalikkan fakta mengatakan meja itu sudah tua??? " gumam nya dalam hati.Ia sungguh tidak enak hati menegur Namjoon, ia baru saja mengenal nya. lebih baik jika ia membenarkan saja perkataan Namjoon. Yoongi langsung membantu Namjoon membereskan barang-barang yang terjatuh.
" Gwenchana, geser saja meja ini agar bersandar di tembok. Kau duduk saja di sofa itu, meja ini memang sudah tua. "Namjoon melihat meja yang patah itu berisi papan nama yang bertuliskan huruf Hangeul bertuliskan nama Park Ji Min. Pria itu banyak melihat-lihat dengan penasarannya.
" Meja ini milik teman mu? Kau pasti teman yg baik. Kau pasti membelikan ramen itu untuk pemilik meja ini bukan? Aishhh, kau sungguh peduli pada temanmu. " tanya Namjoon.
" Apaaa?! " Gumam Yoongi dalam hati bergidik geli mendengar perkataan Namjoon. Apa ia terlihat sebaik itu di mata seorang Namjoon??? Pria ini juga sangat ceroboh dan sembarangan sekali. Tidak biasanya ia dengan mudah akrab dengan tipe orang seperti ini. Fikirnya Yoongi.
" Aniiyo! Kau ini sembarangan sekali . " bantah Yoongi. " Kedua ramen itu untuk ku. Apa kau mau ? " tawar yoongi yang sibuk menyeduh ramennya.
" Tidak,tidak, Kenapa kau makan makanan instan sebanyak itu? Itu tidak baik untuk kesehatanmu?!" ucap Namjoon peduli.
"Aku jarang makan ramen. Tapi sekali makan ramen porsi ku sedikit banyak. Jadi efek nya mungkin akan berbeda ke tubuh ku. " jawab Yoongi gampang sambil sibuk memakan ramen.
"Yaaa kau ini, itu sama saja! " ucapnya sambil tersenyum menampilkan lesung pipitnya saat mendengar perkataan Yoongi yang sedikit mengundang tawa walaupun wajah nya hanya terlihat datar.
" Aniyo, aku bercanda. Aku sangat lapar dan pekerjaan ku sangat banyak. Makan ramen saja cukup untuk siang ini. " ucap Yoongi.
Ponsel Namjoon berbunyi nada pesan masuk. Ia langsung membaca pesan itu.
" Yoongi-shi orang yang ku temui sudah menunggu di ruangannya. Aku harus pergi, lain kali kita bisa bertemu lagi. "
" Tentu, Baiklah. "
Namjoon pun keluar dari ruangan Yoongi. Yoongi adalah orang pertama yang dikenalnya di perusahaan itu. Perbincangan ringan itu membuat Namjoon merasa Yoongi adalah orang bersahabat walaupun hari ini namjoon melakukan hal yang menyusahkannya.
Saat di Lift tanpa sengaja Namjoon bertemu dengan Jimin. Namjoon bersikap ramah dengan tersenyum namun tidak dengan Jimin , ia agak sedikit susah untuk tersenyum, senyumnya terasa canggung. Itu karna wibawa Jimin sebagai orang yang memiliki jabatan membuatnya harus menjaga image nya namun disisi lain ketidak ramahan Jimin membuat Namjoon sedikit kecewa dengan sikap sesombong itu. Sebuah awal pertemuan yang memberi kesan berbeda beda untuk masing masing orang, yang tanpa kita sadari itu adalah bentuk citra diri yang terbentuk dan berpengaruh bagi hubungan yang akan di bentuk.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncontrolled Feeling
Romance"Jika orang sepertimu melakukan 10 untuk nya, aku akan melakukan 100 Aku tidak akan membiarkan pecundang seperti mu merebutnya dariku. Arraseo?!" Ucap Jimin yang meninggikan suaranya karna tersulut emosi. Ia menegaskan himbauannya agar Yoongi tidak...