ITC-4

761 75 1
                                    


Saat tiba dirumah sowon masih melihat mobil yuju yang parkir didepan rumahnya
"Ada apa dia jam segini masih dirumah"

Tidak ada perasaan curiga saat sowon berjalan santai memasuki rumah. Dan saat itu juga sowon teringat kalau yuju dan umji... Mereka saling mencintai tapi mereka belum mendapat restu dari orang tua mereka
"Gawat. Pasti mereka berbuat aneh-aneh sekarang"

..
"Unnie lepaskan itu. Nanti sowon unnie bisa marah kau sembarangan memakai pakaianya" ucap umji sambil mencoba melepaskan pakaian sowon di badan yuju. Umji merasa aneh saat yuju hanya diam. Pandangan mereka bertemu dan benar saja umji dibuat mematung dengan tatapan yuju. Dengan pakaian yang terbuka bagian depan semakin membuat dada umji berdebar tak karuan

"Unnie" lirih umji. Yuju berjalan maju kearah umji dengan langkah yang sangat pelan

"Bagaimana kalau kita melakukanya agar kita mendapat restu dari appamu" ucap yuju sambil mengusap lembut pipi umji. Semakin yuju memojokkan umji kini umji mulai terpancing oleh yuju

Brukkkk. Saat hendak melakukan adegan ciuman tiba-tiba sowon masuk kekamar
"Apa yang kalian lakukan di kamarku. Dan yuju kenapa kau memakai pakaianku. Apa yang sudah terjadi" sowon marah besar melihatt keduanya. Umji hanya bisa menundukan kepalanya sedangkan yuju berjalan kearah sowon

"Ini tidak sep----"

Plakkk. Dengan penuh emosi sowon menampar pipi kanan yuju,
"Unnie apa yang kau lakukan" kata umji sambil berusaha melindungi yuju

"Kenapa kau berbuat ini kepada adikku. Kau ingin memerkosanya" bentak sowon yang sudah sangat emosi

"Aku cinta sama umji. Apa salahku berbuat hal itu padanya"balas yuju tak kalah emosi dari sowon

"Yuju unnie. Apa yang kau katakan" umji terkejut mendengar jawaban itu dari yuju

"Biar dia tau umji. Aku tidak pernah main-main denganmu. Sudah 10 tahun aku memohon pada appa eommamu tapi apa. Mereka tidak merestui kita hanya karna aku cuma bekerja sebagai sekretaris unniemu. Keluargaku terlalu rendah untuk keluargamu"

"Unnie. Kau bicara apa" ucap umji dengan air mata berlinang. Dan saat ini sowon hanya bisa diam melihat yuju dan umji

Tanpa berkata yuju mengabaikan umji dan berjalan melewati sowon begitu saja
"Ini semua gara-gara sowon unnie" ucap umji dan langsung menyusul yuju
.
.
.
"Unnie, tunggu" ucap umji sambil menahan tangan yuju. Mereka berdua berhadapan saling memandang

"Sebaiknya kita sampai disini saja. Lagipula hubungan kita tidak ada kejelasan dan orangtuamu menentangkan. Aku lelah umji" ucap yuju lemah dihadapan umji. Hati umji sakit mendengar yuju berbicara seperti itu

"Apa kau lupa janji kita unnie?"balas umji dengan nada lemah

Yuju mendongakkan kepalanya. Ia meraih kedua tangan umji. Tangan yang selalu membuatnya nyaman

"Dengarkan aku umji. Dan aku minta tolong untuk yang terakhir kali. Tolong lupakan aku dan kau harus mencari pasangan yang sederajat dengan keluargamu dengan begitu kau akan bahagia dan tentunya appa dan emmamu akan senang" ucap yuju yang penuh dengan air mata. Hati umji sangat teriris mendengar ucapan yuju, ia tidak menyangka yuju akan berbicara seperti itu kepadanya

"Sekarang masuk dan tidurlah. Terimakasih buat semuanya... Aku mencintaimu" lirih yuju d akhir kata

"Aku juga mencintai unnie. Jangan tinggakan aku unnie" tangis umji sudah pecah sekarang
.
.
.
Dari balik jendela kamarnya. Sowon memandang yuju dan umji yang ada didepan gerbang
"Maafkan aku yuju" lirih sowon sambil memandang telapak tangan yang ia gunakan untuk menampar pipi yuju
.
.
.
Matahari sudah menjulang tinggi dan waktunya gadis bertubuh tinggi keluar dari selimut tebal yang selalu menemaninya tidur
Drtttttt drttt

Belum sempat merenggangkan tubuh,  ia sudah mendapat panggilan entah dari siapa
"Aish siapa pagi-pagi seperti ini. Menggangu saja".dengan malas sowon mengambil ponselnya.

"Eunha?"

*Ada apa? Bukankah kita janji malam? Kenapa menelponku sepagi ini? *ucap sowon sambil menguap

*Maaf sepertinya aku tidak bisa datang malam ini. Aku ada urusan*ucap eunha yang terdengar panik

*Apa ada masalah? Kenapa tiba-tiba membatalkan? Ingat eunha. Besok kita sudah harus bertemu dengan orang tuaku* balas sowon dengan nada tinggi

*Aku tau tapi maaf aku tidak bisa. Yasudah nanti aku telpon lagi. Dan sebagai gantinya aku akan ke kantormu nanti* tut tut tut

Belum sempat menjawab eunha sudah mematikan sambungan telpon dan itu membuat sowon menjadi marah sekarang
"Apa-apaan dia. Seenaknya membatalkan janji"
.
.
Saat tiba di kantor. Sowon bertemu dengan yuju. Seperti tidak ada apa-apa diantara mereka, yuju bersikap seperti biasanya tapi dia terlihat formal didepan sowon

"Apa tidurmu nyenyak choi? " ucap sowon saat berada didalam lift bersama yuju. Sowon merasa aneh sekarang karna yuju berada di belakangnya. Tidak seperti biasa yang selalu disampingnya bahkan bersikap seenaknya didepan sowon

"Ya. Tidur saya nyenyak. Terimakasih sudah menanyakan tapi saya rasa itu berlebihan" jawab yuju santai.

Seketika sowon berbalik berhadapan dengam yuju
"Ada apa denganmu? Kau tidak biasanya bersikap seperti ini"

Tiba-tiba saja pintu lift sudah terbuka
"Saya permisi" ucap yuju membungkuk lalu pergi dari hadapan sowon. Sowon tidak menghalanginya dan membiarkan yuju pergi

"Sudahlah. Semua akan kembali normal nanti" sowon tidak memperdulikan keadaan sekarang. Dengan santai ia berjalan menuju keruanganya yang super mewah itu
.
.
Tiba diruangan,  sowon dikejutkan dengan sosok mungil yang sedang duduk dikursi pribadinya
"Kau sedang apa disini? Bukankah jadwalmu malam ini?" ucap sowon terkejut sambil berjalan menghampiri eunha

"Kau lupa. Kau yang menyuruhku datang pagi-pagi,"jawab eunha santai

"Ah benar. Aku melupakanya. Aku menyuruhmu datang karna aku minta bantuanmu. Sekarang pergilah keruangan yuju, hibur dia dan temani dia" ucap sowon, eunha yang mendegarnya merasa kaget karna perintah sowon tidak sesuai dugaanya

"Bukankah di perjanjian kita ini pacaran. Tapi kenapa aku harus menemani yuju?" jawab eunha

"Aku yang membayarmu jadi kau harus menuruti kemauanku. Pergilah. Dan 2 jam kemudian kau kembali kesini" balas sowon

Akhirnya mau tidak mau eunha harus menuruti perkataan sowon sekarang. Diruangan yuju. Mereka berdua duduk berhadapan
.
.
.
"Jadi kau bekerja disana hanya untuk membiayai eommamu yang sedang sakit? Kenapa kau tidak mencari pekerjaan lain. Kau bisa menjadi pegawai restoran atau pengantar makanan atau lainya" balas yuju

Eunha menghembuskan nafasnya kasar dihadapan yuju
"Aku tidak memiliki cukup ijazah untuk bekerja jadi aku memutuskan bekerja di club, aku mendapat keuntungan banyak dan gajinya melebihi pegawai restoran. Aku akan berhenti setelah eommaku sembuh" jawab eunha

"Kalau begitu aku akan membantumu membiayai eommamu dan kau berhentilah bekerja disana. Kau tau. Aku pertama melihatmu seperti wanita yang tidak memiliki harga diri sama sekali tapi setelah mendengar ceritamu tadi ternyata kau wanita yang kuat. Kau rela melakukan pekerjaan apapun demi eommamu. Aku salut" ucap yuju yang terdengar tulus di telinga eunha

"Aku tidak mau merepotkanmu lagipula kita kenal baru sebentar. Bagaimana bisa kau menawarkanku uang " balas eunha yang sedikit tertawa di akhir kalimatnyan

Ceklek


TBC
Jangan lupa like dan komentar
I love u @chypkim_loveyou

In The ClubTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang