.
.
"yak eunha. Aku menunggumu dari tadi. Kenapa kau terus disini. Ikut denganku" tanpa basa basi sowon menyeret eunha dengan kasar, yuju yang melihatnya hanya tersenyum kecut
.
.
Tiba diruangan,
"Malam ini appa dan eommaku akan menemuimu. Jadi kau harus bersiap, hafal semua yang sudah aku ajarkan padamu" ucap sowon menatap eunhaal serius"Sudah kubilang aku tidak bisa" jawab eunha
"Aku tidak mau tau kau harus mempersiapkannya malam ini . hah yang benar saja. Disini aku yang membayarmu tapi kenapa kau seenaknya sendiri" balas sowon ketus. Tiba-tiba eunha menunduk lesu
"Perjanjian ini... Akan berakhir setelah semuanya meredakan?" balas eunha yang entah kenapa tiba-tiba membicarakan hal itu sekarang
"Mm. Ya... Perjanjian kita sudah tertulis hitam diatas putih. Kalau salah satu dari kita ada yang membatalkan otomatis aku atau kau akan dikenai denda dan dendanl itu melebihi uang kontrakmu" jawab sowon
"Baiklah. Nanti malam tunggu aku didepan club"
.
.Malam sudah menunjukan pukul 7pm. Waktunya sowon menjemput eunha di club
"Bagaimana penampilanku apakah aku terlihat cantik? " ucap eunha sambil mengibaskan rambutnya. Sowon sempat terpukau dengan penampilan eunha. Eunha yang taupun tidak hilang kesempatan. Didekatkanlah tubuh eunha dan... Bruk. Sowon membelalakkan matanya saat eunha sudah berada di pelukanya sekarang"A. Aapa yang kau laku-kan" ucap sowon terbata-bata karna gugup
"Dengar. Detak jantungmu sangat kencang" balas eunha. Sowon tambah membelalakkan matanya saat wajah eunha sudah berada di dadanya. Sebelum sowon terpancing ia segera mendorong eunha Dan menyebabkan eunha cemberut
"Emang kau... Wanita penggoda" lirih sowon
"Yakkkk. Apa yang kau katakan tadi padaku? Penggoda?" balas eunha yang sudah marah
"Jika kau tidak penggoda kau tidak mungkin bekerja di club"jawab sowon
"Aish sudahlah. Kita bisa terlambat nanti. Cepatlah naik, appa eommaku sudah lama menunggu" balas sowon langsung memasuki mobilnya
.
.
.Akhirnya wonha sampai dirumah. Eunha kagum melihat rumah sowon yang seperti istana
"Cepatlah masuk dari tadi kau benggong terus. Awas aja kalau ada kesalahan saat bicara nanti" ucap sowon yang terdengar sinis di telinga eunha
.
.
.Mereka berdua berjalan memasuki rumah. Dan saat didepan pintu sowon tiba-tiba menghentikan langkahnya otomatis langkah eunha juga terhenti. Sowon berbalik kearah eunha dan.... Cup... Eunha terkejut mendapat ciuman di keningnya dari sowon
"Kau jangan salah paham dulu. Aku menciummu karna diatas ada cctv jadi aku ingin mereka melihat kalau kita beneran pasangan" ucap sowon yang sangat dekat dengan eunha. Sedangkan eunha masih mematung sambil memegang dadanya yang berdetak kencang
"Aku tidak pernah merasakan debaran seperti ini sebelumnya... Kenapa? Batin eunha
Sampai didalam eunha dihadapkan dengan appa dan eomma sowon
"Appa. Eomma kenalkan dia eunha, kekasih sowon" ucap sowon yang memperkenalkan eunha sedangkan eunha membungkuk hormat ke appa dan eomma sowon"Silahkan duduk" balas appa sowon. Mereka berempatpun duduk diruang tamu. Eunha yang terlihat grogi karna tatapan appa dan eomma sowon yang tidak biasa
"Ceritakan latar belekangmu" ucap eomma sowon yang memecahkan lamunan eunha.
"Saya tinggal dibusan bersama eomma dan appa. Appa saya mempunyai puluhan cabang rumah sakit dan eomma saya sedang menjalankan bisnis kuliner dan saya ditunjuk appa saya untuk mewarisi rumah sakitnya" jawab eunha yang terlihat percaya diri sedangkan sowon benggong melihat kearah eunha karna jawabanya tidak sesuai apa yang sowon ajari keeunha
"Ternyata kau cukup kaya nak" ucap appa sowon
.
.Pertemuan selesai. Pertemuan mereka berjalan dengan lancar dan tentu saja membuat sowon sangat senang dan lega tentunya
"Bagaimana. Aktingku tadi kerenkan?" ucap eunha sambil menyilangkan tanganya, bahkan raut wajahnyapun terlihat sombong sekarang
"Baik. Aku akuin aktingmu sangat luar biasa. Aku bangga padamu, tidak sia-sia aku membayarmu mahal" balas sowon
"Yak kau belum membayarku"
"Aku sudah memnayarmu lewat atasanmu" balas sowon
"Apa? Kau serius? Kenapa dia tidak bilang padaku ? Jawab eunha terkejut
"Aku tidak tau. Lagipula dia atasanmukan"
Kring kring kring. Saat keduanya sedang asyik berbincang tiba-tiba ponsel eunha berbunyi. Raut wajah yang tadinya bahagia berubah menjadi sedih sekarang
"Hei kau kenapa?" tanya sowon yang menatap eunha. Sedangkan eunha hanya menatapnya diam dengan air mata yang mengalir
"Yak kau kenapa?" bentak sowon karna eunha hanya diam
"Tolong antar aku kerumah sakit sekarang. Aku mohon" tangis eunha. Sowon yang masih binggung akhirnya memutuskan menolong eunha tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi padanya
Akhirnya mereka berduapun sampai dirumah sakit.
"Terimakasih sudah mengantarku. Aku buru-buru nanti aku hubungin lagi" ucap eunha lalu pergi meninggalkan sowon yang hendak mau bertanya-tanya"Lebih baik aku ikutin dia saja"
Akhirnya setelah cukup lama sowon mengikuti eunha ia melihat eunha yang sedang menangis didepan perawat.
"Bagaimana aku membayar biaya operasinya eomma." tangis eunha. Sekarang eunha sedang berada di ruang pasien. Betapa hancur hatinya melihat eomma yang dia sayangi kesakitan disana terlebih dia tidak bisa berbuat apa-apa sekarang
"Aku harus menemui direktur" akhirnya setelah beberapa kali berpikir eunha mendatangi sinb
.
.
.
."Tugasmu belum selesai jadi aku belum bisa memberikan uang itu sekarang padamu" ucap sinb tegas dihadapan eunha yang sedang berlutut padanya
"Tapi eommaku harus segera dioperasi. Jika tidak itu akan sangat bahaya. Aku mohon direktur aku bersedia melakukan apapun" ucap eunha yang sudah pasrah
Sinb berpikir sejenak dan mencerna perkataam eunha
"Aku akan membelimu dan aku akan memberikan uang itu. Bahkan akan kulebihi" ucapan sinb sukses membuat eunha berhenti menangis. Ia tidak percaya dengan ucapan sinb padanya. Sebegitu rendahnya dia sampai harus menjual harga dirinya tapi pikiran itu di tepis olehnya karna saat ini ia hanya ingin eommanya sembuh"Aku ...a-aku"
Dyar...tiba-tiba pintu terbuka .eunha maupun sinb, mereka tertuju kearah pintu
"Aku sudah membayarkan operasi eommamu,jadi kau tidak perlu mengemis seperti itu didepanya" ucap yuju yang membuat eunha maupun sinb terkejut
"Sialan. Apa hakmu ikut campur dengan urusanku" ucap sinb yang sudah emosi sekarang. Yuju menghiraukan ucapan sinb dan berjalan kearah eunha sambil menarik tangan ya
"Sebaiknya kita pergi" ucap yuju. Sinb menahan tangan eunha
"Kau masih ada kontrak denganku .aku tidak akan melepaskan mu" ucap sinb
"Aku hanya ingin mengobrol denganya .aku akan tetap bekerja disini" balas eunha. Yuju yang sudah muak mendengarnya akhirnya menyeret eunha keluar dari ruangan itu dan membawa eunha kekamar VVIP tempat mereka pertama bertemu
.
.
.
"Bisa tidak kau berhenti dari pekerjaan ini." ucap yuju"Kenapa kau berbuat ini padaku?"tanya eunha
"Berbuat apa?aku hanya menolongmu" jawab yuju santai
Saat eunha teringat dengan ucapan yuju tadi ia sadar dengan eommanya
"Aku harus segera kerumah sakit" ucap eunha yang kemudian berlari meninggalkan yuju
TBC
I LOVE U chypkim_forever
KAMU SEDANG MEMBACA
In The Club
RomanceApa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata "club"? pasti kesenangan dunia malam kan? Tapi kenyataan tak selalu monoton,Kim Sojung menjadikan club sebagai tempat pelarian,sedangkan Eunha menjadikan tempat nista itu sebagai solusi terbaik. Takdir...