21: Sooo.....?

4.8K 275 47
                                    


.
.

(Previously)

"Hei... Jangan menangis" Tae mengusap air mata Jungkook lembut.

"Tapi... Aku sungguh menyukaimu... " Isak Jungkook.

"Aku tahu. Maaf... Tapi kau tahu bukan perasaan tidak bisa dipaksakan.... " Jungkook terisak makin keras. "Kau akan menemukan yang lebih baik di Amerika sana... Kau masih muda. Patah hati itu biasa. Suatu saat kau akan menertawakannya... "

"Kau tidak pernah ada di posisiku. Hyung mana tau rasanya" Geram Jungkook.

"Siapa bilang?" Tae terkekeh dan menyentil hidung Jungkook gemas. Amarahnya pada remaja itu sudah reda sama sekali. Ia paham Jungkook sebenarnya tidak jahat. Ia hanya darah muda yang sedang dibutakan cinta. Yah bagaimanapun JK baru berusia 18 tahun.

"Memangnya kau pernah ditolak? Pria setampan dirimu pernah ditolak?" Tanya JK penasaran sambil memiringkan kepalanya.

"Jangankan ditolak. Dihianati tanpa tedeng aling-aling pun aku pernah" Tae mengangkat bahunya. Jungkook terbelalak.

"Serius? Siapa orang bodoh yang menghianatimu hyung? Astaga. Sungguh tak ada akhlak.... " Jungkook geleng-geleng kepala. Tae tertawa.

"Ya. Tapi toh aku bisa bertahan dan melewati itu semua. Hidup akan terus berjalan. Kau hanya harus mencari kebahagiaanmu sendiri. Buka hati pada orang baru. Dan yeah... Suatu saat kau pasti akan menemukan cinta sejatimu" Nasehat Taehyung panjang lebar. Jungkook manggut-manggut.

Plukkk

Jungkook menghambur memeluk Taehyung erat-erat.

"Aku tak akan melupakanmu hyung"

"Hmm... Ya. Aku juga Kookie. Pergilah dengan kepala tegak. Aku akan berdoa semoga kau selalu bahagia di manapun kau berada" Ucap Taehyung tulus.

Jungkook menatap wajah tampan daddy Tiger-nya lembut. Lalu tanpa diduga Tae tersenyum dan meraih wajah Jungkook dan mencium bibirnya begitu tiba-tiba membuat Jungkook sejenak membelalakkan mata. Namun tak lama ia pun memejamkan mata dan membalas ciuman itu sepenuh hati.

Seperti permintaan Jungkook tadi, Taehyung mencium bibirnya lembut seperti ia mencium orang yang disukainya.

Seperti ia mencium Yoongi.

.

.

Tanpa tahu Yoongi sedang berdiri beberapa meter di belakangnya memperhatikan semua hal yang terjadi dengan perasaan campur aduk.

.
.

Taekook melepaskan ciuman mereka sambil tersenyum pada satu sama lain.

"Apa aku masih boleh meneleponmu? Em, sekedar menanyakan kabar?" Tanya Jungkook sambil mengusap matanya.

"Tentu. Kookie... Kapanpun kau mau. Tapi lihat saja... Nanti lama-lama pun kau akan melupakanku setelah kau bertemu teman baru di Amerika sana. Kau masih muda, tampan. Kau mau dengan wanita, uke, seme, kau tinggal pilih saja yang kau suka"

"Haha... Yeah, aku akan jadi International playboy ... " Ucap Jungkook bercanda.

"Yasudah aku pamit ya hyung, aku berangkat sore ini. Sekali lagi... Terima kasih atas semuanya... " Tae mengangguk lalu mereka bertukar salam.

Jungkook naik ke mobilnya lalu melambai. Tae mengantar kepergian Jungkook dengan senyuman cerah dan lambaian tangan.

Mobil Jungkook berlalu meninggalkan parkiran apartemen. Taehyung mengerjap. Ada sosok yang berdiri di seberang sana yang baru ia sadari.

✔️ Baby No. 49Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang