part4 🍁

15 5 0
                                    

  Sesulit ini kah yang namanya bersabar, sesakit inikah caranya untuk mengikhlaskan.sungguh aku sudah tidak sanggup untuk berpura pura baik baik saja.  sedangkan hati, entahlah seperti apa bentuknya sekarang yang sudah beberapa kali patah, mungkin saja hanya berbentuk sebuah puing tidak ada yang tau bukan.

__________________**🍀🍀🍀

Pagi hari yang sangat cerah di sekolah SMA BSI hilir mudik siswa/i memasuki gerbang sekolah tak terasa hari ini adalah hari terakhir MOS dilakukan.

Kini jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi dan disini lah mereka, di lapangan sekolah dan menyimak baik baik penjelasan sang senior, begitu pula dengan Merline dan via.

"Sumpah panas banget, kapan sih selesainya" suara gerutuan itupun sudah tak asing lagi untuk cewek disebelah kanannya.

Merline yg mendengar gerutuan dari via itu hanya diam dan tetap menyimak penjelasan di depan sana dengan datarnya,  triplek aja kalah datarnya neng wkwkwkw.

"An, kapan selesainya" dengan tampang kusut via bertanya kepada Merline
"Berisik"satu kata keluar dari mulut Merline tak lupa juga dengan sepaket tatapan khas nya.

Via yang mendengar sekaligus di tatapan sedingin itu pun langsung bungkam entah lah kenapa, mungkin ngeri kali

"Jadi tugas terakhir yang harus kalian lakukan hari ini adalah kalian harus mengumpulkan lima tanda tangan dari senior OSIS yang kalian temui nanti dan jangan lupa tulis nama lengkapnya juga dan waktunya hanya 30 menit tidak lebih dan tidak kurang, mengerti!!" Ujar salah satu anggota OSIS laki laki dengan nada tegas nya.

"Mengerti" seru semua siswa/i baru yang berbaris di sana

"Ok, bagus dan dimulai dari sekarang cepat!!" Ujar OSIS itu kembali
Seketika merekapun berhamburan dan berpencar untuk melaksanakan tugas dari senior mereka.

"Kemana nih kita an?" Tanya via kepada Merline, kini mereka berada di koridor kelas XI IPA1 Merline tak menanggapi pertanyaan seseorang disampingnya itu,
Via yang tak mendapat respon dari Merline mendengus kesal.

Lama mereka berjalan akhirnya mereka bertemu dengan beberapa senior OSIS di depan lorong sedang mengobrol,
Mereka bergegas untuk menghampiri ke tiga OSIS didepan.

"Permisi maaf kak ganggu sebentar" kata itulah yang keluar dari dua gadis yang baru saja datang
"Ya, ada yang bisa kami bantu" ujar salah satu OSIS tersebut.

"Ehmmm kak boleh minta tolong?" Tanya gadis yang sama "ya, tentu ada apa?" Ujar OSIS disebelah kanan nya
"Lama" dan satu kata dari gadis kedua.

Mereka berempat yang mendengar itupun mengerutkan alis tanda tak mengerti ralat bukan empat hanya tiga laki laki OSIS yang menatap ke arah mereka sedang kan via, dia mendengus kesal entah lah dia tidak tau apa yang terjadi kepada sahabat masa kecilnya ini selama 9 tahun lalu sehingga merubah drastis pribadi dari gadis di sebelahnya itu.

"Eh maaf kak maafin temen saya ya dia emang gini orang nya" kata via tak enak hati
"Oh, gkpp kok jadi kalian minta tolong apa" ujar sang OSIS ketiga
"Ehmm kit..." Sebelum via menyelesaikan kata kata nya itu Merline berujar

"Minta tanda tangan sama nama" kata Merline menatap ketiga OSIS di depannya
Tentunya dengan ekspresi datar seperti biasah

"Oh, itu yaudah mana kertasnya sini" kata sang OSIS kedua sambil menengadah tangan nya meminta kertas dan pena.
Merline menyodorkan kertas dan pulpen nya ke arah mereka disusul dengan via.

Selepas mendapat kan tanda tangan mereka, Merline berlalu begitu saja tanpa banyak bicara lagi

Ketiga laki laki yang melihat nya hanya terbengong dengan sikap Merline yang begitu dingin tersebut
"Makasih kak dan maaf atas sikap teman saya barusan" kata via yang membuat ketiga lelaki itu kembali menatap ke arahnya
"Oh, ya gkpp" ujar lelaki pertama memaklumi.

She's A Girl Full Of StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang