Part 1: Senja dan Jalanan

29 2 0
                                    

Angin sore yang tenang, membelai surai jelaga seorang gadis yang tengah duduk termenung di teras rumahnya. Dia hanya duduk diam menatap jalanan desa yang sepi di hadapannya. Entah apa yang dilamunkannya, tapi dia benar-benar hanya duduk diam di sana.

Lamunannya tiba-tiba terbuyarkan kala seseorang penepuk pundaknya.

"Astaga. Kau ini mengagetkanku!" Ujar gadis itu mengomeli sosok pemuda yang kini duduk di sampingnya.

"Maaf! Kau juga, kenapa melamun sore-sore seperti ini? Kemasukan?" Ledek pemuda itu.

"Tidak ya! Maaf-maaf saja, seorang Dera itu tidak pernah kerasukan."

"Iya iya. Maaf! Lalu, kenapa kau melamun? Memikirkan apa? Ada masalah ya?"

"Tidak ada."

"Bohong. Tidak mungkin kau melamun kalau tidak punya masalah."

"Kau ini memang tau banyak tentangku, ya?"

"Tentu saja. Kita sudah berteman hampir 8 tahun. Kenapa? Masalah apa? Cerita padaku!"

"Hmmm... Jadi..." Ujar gadis itu terputus karena seseorang memanggilnya dari dalam rumah.

"Kak, masuk! Sudah hampir malam!" Panggil ibunya.

"Iya, bu!" Sahutnya singkat dan bergegas masuk ke rumah.

Angin sore hari itu perlahan berubah menjadi angin malam yang dingin. Langit yang awalnya berwarna kuning kemerahan, kini berubah menjadi langit malam yang gelap. Gadis itu, perlahan terlelap begitu saja meninggalkan kehidupan dunia nyatanya.

🍃 D E R A 🍃 (Finn)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang