seperti hari-hari yang lalu, Miku terduduk manis di bangku kesayangannya dengan headset bertengger di telinganya. kepalanya sedikit pergoyang mengikuti irama lagu yang sedang di dengarnya. dunia serasa miliknya sendiri. sampai aktifitasnya terganggu ketika seorang gadis berlarian ke arahnya. Miku melepas headset dan menaruhnya di atas meja.
"Miku... Miku... lihat apa yang kudapatkkan di atas mejaku," ucap Yuki seraya menaruh sebuket bunga dan sekotak coklat di atas meja Miku. matanya membulat dan nafasnya terengah-engah dan senyumnya yang semakin lama semakin merekah.
Miku berusaha menatapnya datar sahabatnya itu. 'lima hari lagi ya?' pikirnya.
"apa?" Miku hanya bisa membalas ucapan sahabatnya seperti itu. Yuki hanya menghela nafas.
"kau lihat..." Yuki mengambil sebuket bunga itu. di dalamnya terdapat note kecil berbentuk hati dan bewarna pink. Yuki membuka note yang tertutup itu dan memperlihatkannya kepada Miku sahabatnya. Miku mencoba membacanya. matanya membulat tak percaya. 'dear my lovely. Ken'
buket itu dari Ken dan pastinya sekotak coklat itu juga dari Ken. megapa bisa ada di tangan Yuki?
Yuki tersenyum penuh arti,"kau kalah Miku. Ken sudah suka padaku hehe..." Yuki tertawa girang seperti anak kecil yang sudah menangangkan sebuah game yang tak pernah terkalahkan. Miku hanya tersenyum melihat tingkahnya Yuki. 'Yuki, kau tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi'
Yuki melihat sahabatnya yang tersenyum itu,"sudahlah Miku, lupakanlah Ken dia sudah menjadi milikku," ucapnya sambil menepuka bahu Miku. dan seperti biasanya Miku hanya bisa tersenyum sedih menatap sahabatnya itu.
"ahh... kau ini sedang tidak seru. sebenarnya ada apa sih?" Yuki melihat Miku yang sedang menatapnya juga, "tidak ada apa-apa." jawab Miku singkat.
Yuki cemberut melihat sahabatnya itu, "oke... sebagai hadiah dari kekalahanmu, akan kuberikan sekotak coklat ini untukmu. aku rela walaupun Ken memberikannya untukku." Yuki mendekatkan sekotak coklat itu pada Miku. ia mengambil sebuket bunga yang tadi berada di atas meja Miku dan melenggang pergi. tiba-tiba Yuki berhenti dan memutar badannya ke arah Miku lagi.
"besok jangan lupa kita akan berkemah," ucapnya lalu melenggang pergi meninggalkan Miku yang duduk sendiri di pojok kelas 2-A itu.
^^So Long!^^
Yuki keluar dan menutup pintu kelas Miku. sambil memegang sebuket bunga dari Ken ia menahan tangisannya. 'sebenarnya kau adalah pemenangnya Miku,' Yuki mengusap air mata yang keluar dari matanya dan meninggalkan kelas Miku dengan tersenyum miris dan dengan sebuket bunga dari Ken untuk Miku sahabatnya.
flashback on
Yuki sedang berada di ruang rapat tentang perkemahan yang dilaksanakan beberapa hari lagi bersama teman-temannya. ruangan yang tertutup dengan AC yang terpampang di sudut-sudut ruang rapat itu, membuat ruangan itu terasa dingin. Yuki tidak kuat lagi. ia harus keluar untuk menghangatkan dirinya yang hampir beku itu.
"umm... permisi. apa aku boleh keluar sebentar?" ucap Yuki kepada semua orang di ruang rapat itu.
"silakan. tapi jangan terlalu lama ya," ucap salah satu dari mereka sambil tertawa. Yuki tersenyum sambil mengangguk mengerti. Yuki keluar dari ruangan beku itu.
pintu ruang rapat itu ia tutup rapat. Yuki mengangkat tangannya sambil menghela nafas lega. ia tersenyum memikirkan secercah ide. ia berjalan ke atap sekolah itu. dari atap sekolah itu ia bisa melihat pemandangan yang berada di bawahnya saat ini juga.
Yuki tersenyum penuh arti. ia mendekatkan tubuhnya pada sebuah tralis di pinggir atap itu. meskipun tidak terlihat terlalu jelas, dari atas atap itu terlihat lapangan futsal yang sering dipakai bermain oleh Ken dan teman-temannya. mata hitamnya melihat ke segala arah berharap ada objek yang yang sedang dicarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
So Long!
Teen FictionSatu kalimat terakhir dalam hidupnya yang membuat kami tetap hidup bahagia sampai saat ini yaitu 'Ingatlah, bahwa kamu tidak sendiri...' // "apa kamu ga malu tuh diliatin sama orang yang sedari tadi tersenyum pada kita hah?" // "gak tuh," // chapter...