Pengukuhan

15 1 0
                                    

Aku masih memikirkan kejadian semalam. Surat itu juga masih kusimpan. Kegagalan mengerti adalah kesakitan yang ingin kuasembuhkan saat ini. Geheim, wanita, perubahan, emosional, petaka. Ya, aku masih ingat betul. Hanya saja tidak mengerti maksud dari itu semua.

Hmm.. hari ini aku memutuskan untuk bepergian keluar. Berjalan disekitar lingkungan rumahku dan menikmati udara segar. Cuaca hari ini bagus, aku suka. Aku berharap setelah ini aku akan mengalami peningkatan mood. Hanya saja, hal-hal aneh tidak lepas dari langkahku mulai saat itu.

~

Tidak tahu bagaimana harus kujelaskan, ini aneh. Aku merasa lebih berani dan tidak ada rasa takut, ya begitulah. Aku tidak merasa ceria di cuaca yang bagus ini. Memasang muka masam dan menolak senyum kepada orang. Aku merasa "wah aku sudah berubah ya, aku bisa cuek". Ya, pikiran-pikiran acak muncul.

Setelah lelah, aku memutuskan pulang.

~

Sesampai dirumah ada ibuku dan ayahku yang sedang duduk santai di teras,

"Darimana saja kamu, Dimas?", tanya ibuku.

"Cari udara segarlah, biar tidak dirumah terus", sela Ayahku.

"Tidak perlu tanya-tanya begitu, akukan sudah besar!", balasku.

Aku masuk rumah dan pergi mandi.

~

Ya. Kasar. Aku juga tidak mengerti. Aku hanya merasa tidak peduli dengan perkataan siapapun. Tiba-tiba,

"Cepat mandi! membantah terus! kamu mau ikut pergi keluar tidak?", teriak ibuku dari luat kamar.

"Ah benar, acara itu lagi", gumamku.

"Aku akan melakukan apa yang seharusnya kulakukan! Dan juga, aku tidak akan ikut! pergi saja", balasku.

Aku tidak akan ikut acara seperti itu lagi, dan tentu saja aku akan menyiapkan agenda ku sendiri.

~

Setelah maghrib, Ayahku dan Ibuku pergi. Agendaku akan mudah terlaksanakan pikirku. Aku akan menonton film kali ini.

"Bagaimana dengan film horor?", pikirku.

"Tidak.. aku akan menonton film sadis kali ini", putusku.

Aku menyiapkan proyektor dan mengambil satu kaleng cola. Akupun memutar film tersebut. Ditengah film,

"Wah aku tidak menyangka, dia semudah itu menancapkan pisau ke tubuh orang", gumamku.

"Aku ingin tahu, apakah didunia nyata dia berani haha", lanjut gumamku.

Setelah itupun perutku merasa lapar. Aku pun bernajak dan pergi mencari makanan di kulkas.

"Yang benar saja! mentang-mentang ada acara keluar tidak ada makanan sama sekali, bahkan buah!", ucapku kesal.

"Bagaimana ini? aku begitu lapar.. apa yang bisa kulakukan?", pikirku.

Akupun melihat daging beku di kulkas. Dan tak kusangka terlintas dipikiranku untuk memakan daging itu.

"Apa ini dapat dimakan? ah terserahlah", pikirku.

Akupun kembali kedalam kamar dan kembali memutar film tadi sambil menggerogoti daging mentah tadi. Kebetulan sekali ya, dalam scene film terdapat bagian dimana setelah membunuh ia memakan daging manusia itu. Entah kenapa, nafsu makanku menjadi begitu menggila. Aku tidak memikirkan apa yang kumakan, apa ini, apa itu.

Satu potong daging pun habis olehku, terisa tulang. Karena bingung dan takut ketahuan, aku berusaha menyembunyikan tulang itu. Aku mengambil tisu dan membungkus tulang itu dengannya. Lalu kuletakan dalam sebuah box bekas sepatu.

~

Semua berakhir setelah itu. Film nya habis, dagingnya pun habis. Entah apa yang kupikirkan. Aku tidak merasa itu hal yang salah. Dan malam ini pun berakhir begitu saja. Misteri sebelumnya tidak berlanjut. Namun, kisah baru telah dimulai.

Aku hanya berpikir, apakah ini yang dimaksud "perubahan"?

# Beri komentar, kritik, serta saran kepada penulis supaya lebih baik kedepannya

GeheimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang