D U A

533 75 3
                                    

Ini minggu ke-dua Yoongi tinggal bersama dengan Taehyung. Sepulang makan sushi minggu lalu, Taehyung meminta Yoongi untuk tinggal bersamanya dan untungnya Yoongi mau. perlahan-lahan ia juga mulai membuka diri dan menunjukan sifat kanak-kanaknya didepan Taehyung.

Selama tinggal dengan Taehyung, ia tidak pernah nakal, tidak memilih-milih makanan dan selalu mendengarkan apa yang Taehyung katakan. Selama dua minggu ini juga, Taehyung selalu mengajak Yoongi ke perusahaannya. Jika ia sedang ada rapat, ia meminta Yoongi untuk tetap tinggal di ruang kerjanya seperti sekarang ini.

Taehyung sedang keluar untuk rapat disuatu tempat yang agak jauh dari perusahaannya hari ini. Sudah tiga jam dan Taehyung belum kembali.

Yoongi mengambil minum yang terletak diatas meja didepannya, ia baru saja bangun dari tidur siang. Setelah minum, Yoongi berjalan mendekati kaca besar ruangan Taehyung yang memperlihatkan padatnya jalanan Tokyo sore itu.

Yoongi berjongkok, matanya menatap semua mobil yang terlihat kecil didepannya, menunjuknya satu persatu dengan sesekali bergumam "Itu mobil om Taehyung? Apa yang itu mobil om Taehyung? Yang ini? atau yang itu?"

Yoongi ingin om Taehyung cepat kembali.

"Hey! Selamat sore, Kim Taehyung adikku yang bodoh"

Pintu ruangan Taehyung tiba-tiba terbuka dan terdengar suara berat setelahnya.

Yoongi yang kaget dan takut langsung berlari, menyembunyikan diri dibawah meja kerja Taehyung.

"Hey! Siapa itu?!" ucap Namjoon yang sekilas melihat anak kecil berlari kearah meja kerja adiknya itu.

Yoongi benar-benar ingin menangis karena takut, ia memeluk kedua kakinya sambil memejamkan mata.

Namjoon mendekatkan dirinya kearah Yoongi, mendorong sedikit kebelakang bangku kerja milik Taehyung kemudian berjongkok. Namjoon benar benar yakin ia melihat sesorang berlari kearah situ tadi.

Dan benar dugaan Namjoon. saat dia berjongkok, ia melihat Yoongi yang sedang meringkuk ketakutan.

"Kau siapa?" tanya Namjoon.

Yoongi tidak menjawab, ia benar-benar takut dan menginginkan om Taehyung-nya untuk cepat datang.

Namjoon menjulurkan tangannya, mencoba mencolek anak kecil didepannya itu "Hey, jawab aku. Kau siapa?" tanya Namjoon lagi.

Yoongi mulai mengeluarkan air matanya saat ia merasakan jari telunjuk Namjoon menyentuh kulitnya. "huwaa om Taehyung" tangis Yoongi pecah.

Namjoon menautkan alisnya "Kau kenal Taehyung"

Lagi-lagi Yoongi tidak menjawab. ia malah mempererat memeluk kakinya dan menangis.

Tiga puluh menit sudah Namjoon mendengarkan tangisan Yoongi dan menunggunya keluar dari tempat persembunyiannya.

Namjoon menyenderkan dirinya disofa yang mengarah langsung ke meja kerja Taehyung. Ia menghubungi adiknya sedari tadi, untuk segera kembali karena ia merasa ada yang aneh dan disembunyikan oleh adiknya itu. namun tak ada jawaban sama sekali.

Dengan sabar Namjoon menunggu hingga akhirnya ia melihat Taehyung membuka pintu ruang kerjanya dengan kasar. Bisa dilihat Taehyung sedikit berkeringat dan terengah-engah akibat berlari, ia melewatinya begitu saja.

"Woy!" seruan Namjoon yang tak Taehyung indahkan. Ia langsung berjalan kearah meja kerjanya, berjongkok agak lama untuk melihat Yoongi kemudian menggendong anak itu yang tertidur akibat kelelahan menangis.

Taehyung mendudukan dirinya yang masih mengendong Yoongi disebelah Namjoon. "kenapa?"

Namjoon memukul kepala adiknya "harusnya gue yang nanya itu! anak ini siapa? kok tiba-tiba bisa ada didalem ruangan lo? Lo nyembunyiin apa selama ini, Tae?"

Thank You, Daddy [TaeGi/VGa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang