Semalam Taehyung langsung membawa dan mengantarkan Suga pulang sampai lupa menemui kakeknya dulu sebelum pergi. Selama perjalan Suga meringis menahan sakit, mengelus pinggang dan bagian belakangnya. Taehyung yang teringat cerita sang mama langsung memberikan semua perhatiannya kepada si cantik hinga ia mendapatkan nomer telpon dan alamat rumahnya.
Taehyung terbangun dari tidurnya karena ia merasakan beberapa tepukan pipinya itu. Ia mengerjapkan matanya kemudian mendudukan dirinya.
"Om? Selamat pagi!" ucapan pagi itu membuat Taehyung tersadar sepenuhnya. Ia tersenyum tipis kemudian mengelus kepala anak kecil yang menyapanya tadi.
"Pagi Ugi" Anak didepannya itu menggembungkan pipinya lucu, tak terima Taehyung salah menyebutkan mamanya. "Ujiiii! Bukan Ugi!"
Taehyung sedikit terkejut kemudian teringat jika ia sedang berada di Daegu, bukan dirumah Mama Kim. Ia mengedarkan matanya ke sekeliling ruangan yang ia tempati. Ruangannya tidak terlalu besar namun bersih dan nyaman. Ia kemudian melirik anak kecil didepannya lagi dan mulai merindukan Yoongi dirumah.
"Om?" Woozi atau Uji menepuk pipi Taehyung.
"Oh maafkan om, jadi namamu Uji?" tanya Taehyung. Woozi mengangguk mengiyakan.
"Om A—"
"Uji, sudah bunda bilang jangan ganggu om sedang tidur. Ayo keluar dan bantu bunda" Suara Suga dari arah luar memotong ucapan Woozi. Woozi yang penurut kemudian turun dari tempat tidur dan pergi menemui bundanya.
Tak lama setelah Woozi pergi menemui Suga, Taehyung pun mengikutinya. Pemandangan yang langsung tersaji dihadapannya adalah Woozi yang sedang membantu mencuci buah sedangkan Suga sedang meletakan mangkuk berisikan bubur buatannya.
"Selamat pagi" sapa Taehyung.
Suga sedikit tersentak akibat suara Taehyung yang tiba-tiba masuk kedalam telinganya. "Selamat pagi, tuan Kim" ia menundukan kepalanya lalu menarik bangku didepannya mempersilahkan Taehyung untuk duduk.
Taehyung pun duduk dan tak lama Woozi ikut duduk disampingnya. Ia menatap Suga yang masih sibuk membersihkan peralatan bekas memasaknya. "Suga? Masih belum selesai?"
Suga yang degdegan setengah mati menyudahkan kegiatan bersih-bersihnya lalu menghampiri Taehyung dan Woozi yang sudah menunggunya untuk sarapan. Sarapan kali ini rasanya sangat berbeda bagi Taehyung maupun Suga. rasanya lebih berwarna dari biasanya namun masih terasa ada yang kurang. Ya, kurang Yoongi.
Setelah sarapan Woozi terlebih dulu pergi untuk membaca buku, meninggalkan Taehyung yang masih menikmati kopi hangat buatan Suga dan Suga yang masih segan untuk mengangkat bokongnya dari bangku. "Bagaimana perasaanmu hari ini? sudah lebih baik?"
Suga mengangkat kepalanya kemudian mengangguk pelan "Sudah tuan, terimakasih. Maaf jika saya merepotkan anda semalam"
Taehyung menyesap kopinya yang hampir habis "Sudah berapa lama?"
Suga menautkan alisnya, sedikit bingung dengan pertanyaan Taehyung."Sudah berapa lama kau kerja disana?" tanya Taehyung lebih jelas.
"Sekitar... satu bulan, tuan"
Taehyung meletakan cangkir kopi itu dihadapannya kemudian menatap pemuda mungil didepannya. "Kalau paman atau sudaraku, sudah berapa kali mereka memintamu melakukan itu?"
Suga terkejut dengan pertanyaan Taehyung yang tiba-tiba. Ia memalingkan pandangannya dan mengusap tengkuknya. "Maaf tuan... Aku tidak mengerti maksudmu"
"Sudah berapa kali paman atau saudaraku memintamu untuk memuaskan nafsu mereka, Suga?" Taehyung mengulang dan memperjelas pertanyaannya yang membuat Suga menjadi sedikit tidak nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You, Daddy [TaeGi/VGa]
FanficPerjalanan seorang Kim Taehyung dalam membangun keluarga kecilnya. Perjalanan membangun keluarga kecilnya dimulai pada saat Taehyung jatuh cinta dan memutuskan untuk mengadopsi seorang anak lima tahun bernama Yoongi. "Gak kepengen buat deket sama...