THREE

188 24 14
                                    

"Pergilah,aku tak membutuhkan bantuanmu" ketus seulhee pada jungkook yang tengah berjalan kearahnya dengan nampan berisi semangkuk bubur ayam dan segelas air putih

tak menghiraukan nada ketus yang diucapkan seulhee,jungkook bergerak mendekat mendudukan diri di pinggiran ranjang, ia mengangkat mangkuk kecil itu ditangan nya dan mulai mengambil sesuap bubur untuk seulhee.

Seulhee mengatupkan bibir nya rapat tak mau menerima suapan dari lelaki yang entah kenapa beberapa minggu ini teramat sering datang kerumahnya.

Kemana ibunya? Kenapa ibunya percaya begitu saja menitipkan seulhee pada lelaki jeon ini, yang notabene
nya masihlah orang asing baginya.

Pertemuan mereka tiga minggu yang lalu, ketika dirinya ini mengakhiri hidupnya di atas atap gedung rumah sakit.

Hari itu seulhee telah memantapkan diri untuk mengakhiri hidup saat ia mendengar seo hajun, tunangan nya tak lagi berada didunia yang sama dengan nya.

Akan tetapi saat ini nya ingin menggapai tembok pembatas gedung ini jungkook menarik paksa tangan nya hingga membuat seulhee jatuh menimpa tubuhnya jungkook yang memeluk erat pinggangnya.

Dan Kejadian itu berakhir dengan kalimat yang cukup konyol baginya, apa yang diucapakan lelaki jeon itu pada saat itu terdengar sangat tak masuk akal dan ia tak akan pernah percaya akan kalimat bualan tersebut.

Menjadi sumber kebahagiaanku.cih,omong kosong.

Dan apa yang terjadi saat ini? setelah kejadian itu jungkook dengan naif nya berkata pada ibuku bahwa ia menjaga dan merawatku dengan baik seperti yang dilakukan hajun dulu.

Jika ditanya kenapa tiba tiba lelaki jeon itu datang dan berkata akan menjaga maka jawaban nya sangat simple, ia berkata telah jatuh cinta padaku pada pendangan pertama.

Lihatlah,bahkan kalianpun tak akan percaya pada kalimat bualan itu, mana ada seorang pria yang bisa lansung jatuh cinta pada seorang pasien yang putus asa dan juga hari itu penampilan jauh dari kata baik bahkan bisa dikatakan keadaanku hari itu nyaris seperti orang gila diluaran sana.

Jadi kusimpulkan sangat mustahil dan tak masuk akal sekali bila jungkook mencintaiku karna hal itu.aku tahu ini hanya permainannya saja dan aku tak akan terkelabuhi dengan mudah.

Juga mengenai ibuku, ia memang benar benar percaya dengan ucapan jungkook hingga ibu tak takut meninggalkan bersama lelaki jeon ini.

Jika ibu ada pekerjaan dikantornya maka ibu akan menelpon jungkook dan menitipkanku pada lelaki sialan ini.

Itulah kenapa jungkook.lelaki menyebalkan ini berada dikamarku, jungkook itu keras kepala dan tak mudah menyerah.

Tak....

Jungkook menyentil kening seulhee kesal lantaran suapan nya terabaikan bahkan tangan nya terasa begitu pegal menunggu bibir mungil itu terbuka.

"yak!! kenapa kau menyentil keningku"

"karna kalau menyebalkan"

"Apa!! yak siala......mmpphh"

Jungkook menyuapkan sesendok bubur tepat saat mulut seulhee ingin mengeluarkan sumpah serapahnya

"gadis pintar,ayo habiskan bibirnya biar oppa menyuapimu hm!"ucap jungkook dengan nada manisnya yang membuat perut seulhee terasa mual ingin muntah.

"oppa pantatmu,kemarikan buburnya aku bisa memakan sendiri"sarkas seulhee merebut mangkuk bubur itu dari tangan jungkook dan menyendok bubur itu dengan kesal pada mulutnya.

"baiklah, jangan lupa habiskan buburnya jika tidak siap- siap oppa akan memberimu hukuman"

Jungkook mengacak gemas surai seulhee menatap wajah menggemaskan seulhee dengan pipi yang mengembung karna makanan yang belum ditelannya

𝐖𝐨𝐫𝐭𝐡 𝐈𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang