"Don't be arrogant, you are just a lucky human."
~~~
"Gue udah punya pacar."
"Siapa?"
Ile menoleh ke kanan kiri mencoba mencari seseorang yang bisa ia jadikan sasaran, kala kepalanya berbalik ke belakang ia mendapati seorang pria yang tengah mengutak-atik ponsel sambil bersandar di pohon. "Dia," tunjuk Ile.
"Dia?" beo pacar Ile.
Dengan keberanian sebiji jagung dan keringat yang menetes di dahinya, lantas Ile menarik pria tersebut yang bereaksi terkejut.
"Woy, lo—" Akibat dirinya yang ditarik tiba-tiba tentu cowok itu dibuat terkejut. Ingin menghempaskan cekalan Ile tapi dia cewek.
Usai Ile dan cowok yang gadis itu bawa sudah berdiri di depan kekasih Ile, dirinya sekuat tenaga menahan lengan cowok itu yang gigih ingin melepaskan pegangannya.
"Iya, dia pacar gue." Agak segan saat Ile menginjak sebelah kaki manusia di sebelahnya yang sama sekali tidak Ile kenal, namun tidak ada pilihan lain. Hanya ini satu-satunya cara untuknya supaya dapat berpisah dari Reval.
"Nama lo siapa," bisik Ile mengambil kesempatan saat Reval memalingkan wajahnya menahan emosi.
"Maksud lo apa, sih? Lo kalo suka sama gue jangan pake cara gila," jawab pria itu ikut berbisik, dan baru bisa bernapas lega setelah berhasil melepaskan cekalan Ile di lengannya.
"Gue butuh bantuan lo, nama lo siapa? Cepetan jawab," desak Ile tidak ada waktu.
Cowok itu diam sejenak, untuk memberitahukan namanya saja perlu berpikir lama. Bukankah mudah tinggal sebut nama saja? Lagi pula Ile tidak akan macam-macam padanya jika masalah ini beres nanti.
"Tapi setelah ini lo harus bayar kemurahan hati gue," finalnya bikin Ile menghembus kasar.
"Iya terserah lo, yang penting sekarang dia bisa jauhin gue."
Dia mengangguk, mengabulkan permintaan cewek di sebelahnya. Kasian juga kalau tidak dipenuhi, nanti nangis.
"Oke." Cowok tersebut mengulur tangan yang hanya dipandangi Reval dengan sinis.
"Kenalin, gue Javan, pacarnya dia," kenal Javan, ditambahi seulas senyum sebagai pemanis sembari merangkul Ile yang langsung kaget akan tindakan Javan.
"Lo boong yah?" desis Reval sama sekali tidak membalas jabatan Javan.
Javan mengedikan bahu seraya menarik kembali tangannya yang diabaikan Reval. "Buat apa gue boong? Biar ini cewek ngasih gue bayaran? Bro, gue udah kaya."
KAMU SEDANG MEMBACA
JAVAN
FanfictionDEADLY STORM gen2. [WARNING 17+ TERDAPAT BAHASA KASAR YANG TIDAK UNTUK DITIRU!!!] FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA. Ini semua kesalahannya, kalau saja ia tidak sembarangan menarik dan mengklim pria lain sebagai pacarnya di depan sang mantan, mungkin tid...