Lima • Kunjungan

111 9 0
                                    

Happy reading!

***

"Petunjuk dari Akbar kemaren apa?" tanya Javan kepada semua anak Deadly Storm yang sekarang sedang berkumpul untuk membicarakan masalah temannya yang masuk rumah sakit.

"Gak ada petunjuk apa-apa bos, kemaren dia cuma banyak omong ngasih petunjuk ngasih petunjuk padahal nggak," sahut Bodong. Dia yang sudah datang dari tadi memberikan plastik kecil berisikan sebuah foto kepada Javan.

Javan menerima barang dari Bodong, membukanya lantas bertanya mengenai foto tersebut. "Tapi foto ini?"

"Itu setau gue si Pian sama anak Goziros temenan, udah lama katanya dari sd, jadi si Akbar ngambil kesempatan seakan-akan si Pian emang kerja sama sama Goziros buat bikin Kavi masuk rs," jelas Nanta.

"Anjing," umpat Javan, ia kira masalah ini hanya masalah mengenai temannya masuk rumah sakit karena kelalaian orang lain, ternyata ada fitnah dan rencana dibalik kasus ini.

"Yo, kasih buktinya ke kantor polisi sekarang," titah Javan. Semua bukti sudah ia dapatkan, cctv, foto Pian yang menjadi kesalah pahaman, dan rekaman suara Akbar yang sengaja anak DS ambil diam-diam tanpa sepengetahuan Akbar.

"Oke bos." Yanto dan Faisal segera pergi sesuai perintah Javan, mereka harus segera menyelesaikan kasus ini sebelum semuanya semakin runyam. Siapa tahu ke depannya ada korban lagi akibat ulah Goziros?

Jio berdecak kencang, kepalanya ia tidurkan pada bantal. Tidak seperti tempat perkumpulan geng yang dingin dan kotor, basecamp mereka ini bersih terurus, ada dapur dan kamar mandi juga. Ada 2 kamar untuk mereka yang ingin menginap, penampilannya seperti rumah kontrakan.

Mereka mendapatkan itu dari hasil kerja keras angkatan sebelumnya beserta uang kas yang mereka kumpulkan. Awalnya rumah itu adalah rumah yang ditinggalkan oleh sang pemilik sebulan yang lalu.

"Emang anjing si Akbar, bisa-bisanya dia bikin sepupunya ditangkep polisi," ucap Lintar sembari memantik korek api yang keluar lantas dibawa ke ujung rokok agar puntung tersebut terbakar.

"Atau jangan-jangan si Akbar disuruh sama Ghindra?" sahut Jio curiga.

"Itu mah udah pasti, sih. Mereka gak bakalan bertindak kayak gini kalo bukan perintah langsung dari Ghindra," jawab Javan dengan mulut yang dikuasi rokok.

Jio kembali duduk dari tidurnya. "Apa masih ada hubungannya ya sama dia?" Teman-teman yang lain menoleh pada Jio atas spekulasinya yang disetujui oleh semua.

"Kalo beneran iya gimana?" Defa melihat pada Javan yang duduk diam saja seperti tengah memikirkan banyak hal.

"Kita siaga aja, kalo mereka bikin ulah lagi kita harus udah tau mesti gimana. Gue yakin mereka masih punya rencana lain," kata Javan.

Semua mengangguk setuju. Goziros merupakan perkumpulan anak nakal yang sangat suka membuat masalah, bukan hanya DS saja yang menjadi sasaran mereka, geng lain pun kena. Seperti Dozzra dari SMA 1 Bangsa, dan Jiverry geng kampung yang anggotanya dari berbagai sekolah.

Kata senior mereka, dari awal Goziros ada, geng tersebut mendapat banyak penolakan dari berbagai pihak. Warga, geng lain, bahkan SMA Rostern pun melarang Goziros dibangun, sebab keberadannya membuat cemas semua orang. Sering tawuran, membegal, membuat keributan, menjadikan jalan raya area balapan.

Pihak sekolah sudah membubarkan geng itu, tapi tetap saja anggota Goziros setia mendirikan yang kata mereka adalah tempat pelarian. Bahkan sudah banyak korban akibat ulah mereka yang di luar nalar. Namun, Goziros yang dikendalikan Ghindra sedikit berubah dibanding tahun-tahun kemarin, membegal atau hal yang buat orang lain rugi perlahan tidak dilakukan lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JAVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang