"Oke, MU-SUH!"
•••
"Lo...."
"Lo mirip mantan gue! Ahahahah!" Ia tertawa terbahak-bahak hingga memegangi perutnya.
Dasar nih anak, ngga liat apa muka gue udah kayak maling lagi dihakimi warga tadi. Eh dia malah enak-enak aja ngelawak kayak ngga ada dosa.
"Muka lo biasa aja napa, cengo gitu," Matanya melirik ke arah gue sembari tersenyum nakal.
Kemudian tangannya terjulur ke arah gue seakan meminta berkenalan. "Gue Seno."
"Yeuuu, moduss!!" umpat dua orang cowok di belakangnya yang ternyata menguping pembicaraan kami berdua. Mungkin mereka temannya.
Huuuh dasar! Awas lo, kalau aja gue kenal! Nggak Seno-eh gue canggung nyebutnya-nggak temennya sama-sama sialan! Lo ngga ngerasa apa, barusan bikin gue deg-degan eh sekarang bikin gue kesel?!
"Kenapa diem? Lo ngga mau kenalan sama cowo ganteng?" Ia menyunggingkan bibir penuh percaya diri.
Sial! Jangan ngumpet Clau, jangan. "Gue Claudie." Tangan gue terjulur menjabat tangannya. Dengan setengah mati gue menguasai air muka. Dagu gue terangkat ke atas dan menatapnya agak sinis.
"Inget ya Claudie, kalau ngomong sama gue ngga usah sok jaga image! Kapan lagi bisa kenalan sama cogan ya kan? Ayolah skuyy!" Dengan berbalik badan dia mengajak kedua temannya berjalan menjauhi kami bertiga entah ke mana.
Dasar cenayang! Ogah kali gue kenalan sama cowok sok ganteng kaya lo!
Gue berbalik badan dan menemukan Kiran dan Anya yang sedang membicarakan sesuatu. Entah membicarakan apa. Dan gue nggak merasa penasaran dengan pembicaraan mereka berdua. Mood gue jadi ancur kan gara-gara tuh anak.
"Clau! Lo ngga kenal dia?"
Baru saja gue mau mengajak mereka berdua pergi dari tempat ini. Tapi kata-kata Kiran barusan bikin gue tertegun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Hurt
Teen Fiction"When his past comes to your life, you will feel broken and hurt." ••• Menjadi populer serta memiliki banyak penggemar tentunya merupakan impian banyak orang. Selain itu, berpenampilan menarik, multitalenta, cerdas, seola...