Merasakan cubitan di pipimu, kau mengerang malas lalu menguap lebar lebar, setelahnya membuka matamu dan menyadari teman sekelasmu yang membangunkanmu, "akhirnya bangun juga, mati apa tidur sih? Susah banget di bangunin"
"Apaan sih?" tanyamu malas, pasalnya kemarin kau kerja lembur di maid kafe makannya tubuhmu sangat lelah, "klo ga penting mendingan pergi"
"Ayo ke lapangan, bego. Sekarang jam olahraga, bisa bisa kau kena hukuman lagi klo bolos"
Dengan malas kau bersama temanmu itu lalu menuju ruang ganti. Setelah mengganti seragammu dengan seragam olahraga, kalian sama sama menuju lapangan olahraga.
Hatsune selaku ketua kelas menjelaskan jika sensei yang mengajar mendadak berhalangan hadir karena istrinya mau brojol, dan untuk materi kali ini adalah lari keliling lapangan lalu jam bebas.
Kau hanya mengangguk saat teman temanmu mengajakmu pemanasan bersama. Dalam hati kau merasa heran, kok sepi? Kemana para mahkluk jahanam itu?
Kau menatap sekitar, mencari keberadaan para manusia laknat yang semenjak kau mengenal mereka hidupmu rasanya semakin ricuh. Namun kau tidak bisa menemukan mereka di manapun, tumben.
"[NAME]-CHAAAN~"
BRUGH
"Ugh, Satsuki-chan lepaskan pelukanmu. Kau akan membunuhku dengan dua bola basket di dadamu yang menghimpitku"
Mendengar itu Momoi mengendurkan pelukannya, "hehehe gomen. Habisnya sudah lama tidak bertemu," ujarnya sambil cengengesan, "um kemana Dai-chan dan yang lainnya? Tumben kau sendiri"
"Entah. Mati mungkin"
"Eh? Kok mendadak? Dai-chan masih banyak utang padaku padahal!"
Mendengarnya kau speacless, setelahnya kalian berdua sama sama berlari keliling lapangan sambil mengobrol.
Saat berlari kau tidak sengaja menabrak seseorang membuat tubuhmu terjungkal ke belakang, untungnya kau berhasil menjaga keseimbangan, "ah warui warui. Aku yang salah," ujarmu lalu kembali menatap Momoi dan hendak melanjutkan lari kalian.
Namun orang yang kau tabrak mendecak lalu menahan lenganmu, "oi memangnya begitu caramu minta maaf?"
Kau menoleh, "lah bukannya cara minta maaf emang gitu?"
"Apa katamu—"
"Oi oi oi, bukannya dia sudah minta maaf? Kenapa masih kau permasalahkan?"
Kau dan orang itu menoleh ke samping, dahimu mengerut mendapati Haizaki ada di sana. Orang yang menabrakmu mendecakkan lidah kesal mengetahui yang membelamu adapah Haizaki—berandal dari kelas sebelah. Ia lalu pergi setelah menatap kesal dirimu.
Haizaki mendengus melihat betapa pengecutnya orang itu, lalu ia menatapmu, "oi daijobu?"
"Uh yeah," balasmu datar, "lagian apaan aksimu tadi? Memangnya ini fanfiction romansa?"
"Di selamatkan bukannya makasih malah bikin emosi," Haizaki lalu menarik pergelangan tanganmu dan membawamu pergi, mengabaikan Momoi yang meneriaki Haizaki karena membawa temannya seenaknya, "cebol temani aku bolos. Aku sedang malas pelajaran"
Kau hanya mengangguk menanggapi.
Haizaki lalu menoleh ke samping, mendapati Akashi yang menatapnya tajam. Seringai menyebalkan di tunjukkan Haizaki, ia lalu menjulurkan lidahnya lalu semakin mempercepat langkah kakinya.
'Sepertinya ada yang kalah cepat~' batin Haizaki geli
———
Kise sedang galau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrounded Them
FanfictionBagaimana jika readers menjadi tokoh utama yang di perebutkan oleh Kiseki no Sedai dan beberapa karakter lainnya?