Keisha. Gadis cantik bertubuh mungil dengan pipi yang sedikit chubby membuatnya terlihat semakin lucu dan menggemaskan meski di usianya yang sudah menginjak remaja. Memiliki Keenan di hidupnya adalah salah satu anugerah indah di hidupnya.
Namun ada...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pokoknya Keisha pengen punya cowo!"
Seorang gadis berucap telak. Ia merajuk kesal pada lelaki yang saat ini tengah memegang gagang stik PS dengan sesekali berteriak heboh.
"Keenan!" Lelaki itu sontak menjauhkan diri dan menutup kupingnya yang sepertinya akan jebol mendengar pekikan Keisha.
"Apa sih?"
"Keisha pengen punya cowo, Keenan!" Gadis itu berucap mantap.
"Emangnya ada cowo yang mau sama Keisha?" tanya Keenan tanpa sedikitpun mengalihkan tatapannya dari layar.
"Ada."
Keenan menoleh. "Siapa?"
"Banyak dong!"
"Halu!" Keenan mencibir yang lantas membuat Keisha mencebikkan bibirnya kesal. "Lagian ngapain sih pake pengen punya cowo segala. Lo itu masih kecil, Keisha!"
"Masih kecil? Sama Keenan aja cuman beda tujuh bulan kok."
"Ya terus?"
"Kalo Keenan boleh punya cewek, kenapa Keisha nggak boleh?"
Lelaki itu mendengus. Ia lantas menaruh stik ps nya di lantai. "Lo sama gue beda."
"Apa bedanya, sih?"
"Lo cewek, gue cowok."
"Ya terus?" Gadis itu mengernyit, sama sekali tak paham dengan jalan pikiran lelaki yang sejak bayi sudah menjadi teman dekatnya itu. Ah, tidak. Mereka bahkan sudah seperti kakak dan adik.
"Cowok itu nyakitin, kalo cewek, dia yang disakitin."
Gadis itu bergidik, "Itu kan teorinya Keenan!" Keisha memberengut. "Lagian Keisha udah buktiin sendiri kok."
"Buktiin?" Gadis itu mengangguk pasti. "Cowonya temen Keisha baik kok. Dia juga setia. Mereka udah jalan dua tahun. Dan lancar aja tuh."
Keenan mencebik, "Bentar lagi juga udahan."
Mata gadis itu seketika memicing tajam. Sedikit tak suka dengan perkataan Keenan yang terlampau sok tahu. Keenan yang sadar akan itu pun lantas membuang napasnya kasar.
"Denger ya, Kei." Lelaki itu memegang kedua bahu Keisha lembut. "Delapan puluh persen cowok zaman sekarang itu brengsek. Yang kelihatan baik belum tentu baik, yang brengsek pun belum tentu brengsek. Gue cuman nggak mau lo sakit hati, lo itu masih bayi, jadi lo masih bego soal begituan."
"Ya mana mau pinter kalo Keenan larang terus?! Keisha tuh udah tujuh belas tahun! Butuh pengalaman! Masa iya mau jomblo terus, sih!" Keisha menggerutu kesal. "Kalo Keisha nggak bisa ketemu jodoh Keisha gimana?"
