Tanpa Kabar🌺

21 1 0
                                    


Setelah pertemuan kedua ku dengan yudi, aku selalu lupa untuk bertanya nama lengkapnya, dia sekolah dimana, dan lain sebagainya. Mungkin karena setiap bertemu aku terlalu gembira sehingga lupa dengan segalanya.

Aku dan yudi pun tidak ada komunikasi apa-apa, meskipun dalam bentuk apapun tidak sama sekali. Aku pun sedikit merasa sakit hati dengan ini semua. Seketika aku menyesal tidak memberi nama Facebook ku ke dia, setidaknya jika aku berikan nama facebook ku ke dia.  Mungkin sampai sekarang aku dan dia selalu bertukar kabar. Sesal ku.
    Tapi yah, namanya juga penyesalan pasti berada diakhir cerita kan.

Aku pun memutuskan untuk menghapus dia dari ingatan ku, aku tidak mau dibebani lagi memikirkan tentang dia. Seketika aku menyesal pernah kenal dengan dia, ku rasa dia seperti hanya mempermainkan ku disaat aku sudah menaruh harapan padanya.

Ini semua salahku, iya memang salah ku, yang dengan gampangnya langsung memberikan hati begitu saja tanpa melihat dan mengenal pribadinya lebih jauh lagi. Tapi aku malah langsung memberikan hati ku begitu saja.

Aku merasa dia teryata bukan laki-laki yang baik seperti yang pertama ku lihat waktu dipantai itu.  Teryata dia bermuka dua, baiknya aja di depan tapi dibelakang teryata sangat mengecewakan.

Tepat hari itu, aku merenungi nasib ku itu. Hingga aku memutuskan untuk melupakan dia dan bertingkah seakan tidak pernah kenal dengan orang itu.

                              🌹🌹🌹

2 tahun kemudian...

Tak terasa kini aku sudah kelas 12 saja, itu menandakan aku sudah tidak lama lagi akan ke jenjang perguruan tinggi. Disaat aku sudah harus menentukan masa depan ku sendiri.

Akhir-akhir ini aku sering pulang sore karena ada bimbingan belajar untuk siswa kelas ujian. Aku pun menikmati setiap proses demi proses.

Kami pun disuruh untuk mengambil mata pelajaran peminatan yang akan diuji ketika UN tiba. Dan aku mengambil mata pelajaran Kimia.

Jam 16.15
Menandakan sudah waktunya pulang, dan bimbingan belajar pun selesai.
"baik, sampai disini dulu yah anak-anak pengayaan kita hari ini nanti dilanjutkan lagi minggu depan" jelas sir ilam selaku guru bimbel kimia

"iya baik sir, terimakasih" balas kami serentak.

Kami pun mengisi semua perlatan alat tulis menulis ke dalam tas untuk bersiap pulang ke rumah masing-masing. Sebelum pulang, kami diharuskan untuk berdoa sebelum pulang. Setelah selesai berdoa kami pun beranjak keluar.

15 menit kemudian. Aku pun tiba dirumah dengan selamat, dengan menggunakan motor kesayangan ku pemberian dari mama dan papa. Langsung di parkir disamping rumah. Hehehhe

"assalamualaikum..." salam ku sambil melepaskan helm.

"waalaikumsalam, ehh udah pulang nih" jawab mama dari dapur.

"hehee iya ma" ujar ku sambil menyalami tangan mama

Ketika ku berjalan ke arah kamar, ku lihat papa sedang serius menonton tv aku pun mampir untuk bersalaman dengan papa.
   "pa, aku mau ke kamar dulu yah. Mau mandi" kata ku ke papa

"iya kak" jawab papa singkat.

Aku pun langsung masuk ke kamar untuk membersihkan tubuh ku yang sudah lengket. Selesai mandi aku langsung menganti pakaian dengan setelan baju rumahan dan melaksanakan kewajiban ku sebagai muslim. mama pun datang mengetok pintu kamar ku.
" kak, ayoo makan dulu"

"aku udah makan ma, tadi masih kenyang habis makan bekal dianter mama tadi disekolah" jawab ku

"ohh iya deh"

Aku pun berbaring ditempat tidur ku, tak lama kemudian ku dengar mama berteriak dari dalam rumah, memanggil ku.
"kak... Kakak.. "

"iya maa" jawab ku sambil beranjak dari tempat tidur untuk keluar kamar

"mau ikut nggak? "tanya mama

"memangnya mau kemana ma? " tanya ku balik ke mama

"mau ikut mama, belanja bulanan" kata mama.

"aku capek banget ma" keluh ku

"okelah, biar nggak keluar anggaran juga" jawab mama, sambil terkekeh.

Aku pun hanya mendesah, ternyata mama nggak niat ngajak aku tapi sok-sok an pake ajak aku juga. Aku pun kembali masuk ke dalam kamar ku kembali.

Setelah aku masuk ke kamar ku kembali, tanpa terasa aku pun langsung terlelap sampai pagi. Aku hanya bangun disaat jam sholat magrib dan isya, setelah itu aku lanjut  tidur lagi.

Setelah ku dengar suara azan berkumandang, aku pun langsung menyibakkan selimut dan segera beranjak ke kamar mandi. Takutnya nanti aku ketiduran dan waktu subuh terlewatkan. Ketika ku keluar dari kamar mandi, aku mempersiapkan peralatan sholat kemudian aku pun berfikir. Tak ku sangka teryata tidur ku sangat nyenyak.

Selesai sholat aku pun tidur terlentang diatas tempat tidur, tiba-tiba aku terfikir dengan yudi yang sudah 2 tahun ini tidak pernah ada kabar sekali pun. Seketika aku merasa bangga pada diri sendiri karena bisa melupakan yudi selama 2 tahun ini. Sungguh sagat miss komunikasi

                            🌹🌹🌹

Hari ini hari libur dan kami pun diajak untuk berlibur lagi oleh kantor mama. Dengan acara yang sama yaitu arisan darma wanita. Tapi kali ini dengan tujuan yang berbeda.

Aku yang mendengar ajakan mama pun sekejap keinginan ku untuk bertemu dengan yudi pun datang lagi.  Aku merasakan sedikit malas, tapi aku tidak bisa membohongi perasaan ku sendiri. Karena cara melupakan pasti sedikit sulit.

Sesampainya dipantai, aku mengira keluarga papanya yudi tidak akan ikut kali ini karena sejam ketika kami tiba, tidak pernah ku lihat disini. Ehh teryata mereka naik mobil pribadi karena omnya yudi juga ikut beserta istri dan anaknya.

Aku pun sibuk duduk dipinggiran pantai, sambil menikmati angin laut yang sangat indah ku rasa. Tapi aku juga sedikit mencari-cari yudi disini karena tingkah ku sangat terlihat sedang mencari seseorang.

Tiba-tiba ada seseorang yang datang dari belakang ku dan langsung duduk di samping ku sambil memberikan ku segelas sop buah segar. Ku lirik siapa sebenarnya orang ini, teryata itu ibunya yudi.
" nak, ibu tau kamu lagi mencari yudi kan? " tanyanya ke aku

"hah? "jawab ku. Sebenarnya aku bisa mendengar apa yang baru saja dikatakan mama yudi tapi aku berbuat seakan-akan aku tidak tau.

"sudah wanda tidak udah bohongi mama yudi, karena dari raut wajah sudah cukup memberi jawaban. Hmm gini yah nak yudi sekarang lagi berjuang, lagi sibuk mengurus ini dan itu.  Kalo ditanya dia mau ikut ke sini atau tidak, dia sangat ingin tapi ini semua tidak bisa dia tinggalkan" jelas mamanya.

Ku lihat mata mamanya untuk mencari kebohongan didalamnya, dan teryata aku tidak menemukan. Justru aku menemukan ketulusan didalam sana saat berbicara dengan ku.

"hah? Gini yah ma yudi, sejujurnya wanda juga belum mengerti dengan maksud nya sedang berjuang dan sibuk mengurus" tanya ku dengan raut wajah yang susah di tebak

"emangnya yudi sekarang ngapain? "tanya ku lagi

"ohhh gini yah nak, untuk sekarang mama yudi nggak bisa bilang dulu apa yang sebenarnya terjadi. Karena mama yudi disuruh agar jangan dulu memberi tau itu semua terutama ke kamu nak. Kelak juga pasti wanda akan tau,bahkan dalam waktu satu. Tahun ini mungkin. Jadi mama hanya minta agar supaya jangan dulu berfikir yang tidak-tidak tentang yudi yah" ucap mamanya dengan raut wajah sedih. Yang semakin membuat ku merasa lebih bersalah lagi.

"baiklah" jawab ku singkat

Mama yudi mau ke sana dulu yah nak, nggak papa kan disini sendiri? Tanya mama yudi
"ohh iya,nggak papa kok" ucap ku dengan wajah yang tersenyum ramah.

Tapi sejujurnya aku binggung dengan semua ini.
.
.
.
.
@wandapobela01
Jangan lupa beri bintang Yah🤗🍃
👇

Bripda kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang