Let's get started!

98 21 18
                                    

Going on a vacation could heal broken hearted soul.

I know time will heal everything, or maybe make it worse, but yeah time will do it. All you need to do is stay still and accept everything. Accept that the one you love is actually gone.

Sudah 3 tahun sejak Haura putus dengan kekasihnya, bukannya belum move on, sudah, namun ia hanya enggan untuk memulai hubungan yang baru. Memasuki usia 23 tahun di tahun ini membuatnya enggan untuk bermain-main dalam suatu hubungan. Ia sudah merelakan mantannya pergi bahkan ia mengganggapnya sudah tiada. Menghapusnya jauh-jauh dari hidupnya.

"Nerima kenyatataan susah, lebih gampang anggep dia udah ga ada..."

"Ra, minggu depan temenin gua blind date yuk!" Joy, sahabat Haura berujar. Ia tahu betul sudah saatnya Haura "berkenalan" dengan sosok laki-laki.

"Anjir ah males gue."

"Kak Hansol nyuruh ngajak lu nih ah."

"Males sayang."

"Anak teknik lho, Ra. Lo yakin mau melewatkan kesempatan emas ini?"

"Ya terus kalo anak teknik kenapaaaa?" Haura memutar bola matanya jengah.

"Please, just for this time pleaseee." gadis itu merengek, mensejajarkan langkahnya dengan Haura yang berjalan di koridor gedung B. 

"Ayolah Ra, udah saatnya lo kenalan sama cowok, jangan njomblo terus ih gua takut jangan-jangan lu ga doyan cowok ya, ih takut gua." Joy mendecak.

"Anjir ya Joy, wahai Joy to the world udahlah gue mau fokus kuliah, don't disturb me okay"

"Anjir lu sih kuliah mulu, alasan klasik."

"I-D-C"

"IDC apaan?"

"I Don't Care."

"Ih! Seriously Raa kenapa sih, ngga ada salahnya kali deket sama cowok."

"Gue udah deket sama cowok kok."

"HAH? SIAPA? KOK LU GA NGASIH TAU GUE? KOK GUE GATAU?"

"Ten!" Haura mengibaskan rambut panjangnya sambil tersenyum kemudian berjalan menuju Ten yang menunggunya di depan gedung. Joy menghembuskan nafas kesal.

"Siapa juga yang bakal percaya sama Ten, Raa, pleaseee" Joy mengejarnya pergi.

"Going home sweety?" sapa Ten pada Haura ketika gadis itu memasuki mobil jazz hitamnya.

"Nope, Gramedia please, I'm looking for a book."

"Okay baby, let's go."

~0.0~

Lagu Location Unknown - Honne tengah menggema di gramedia tempat Haura dan Ten berada. Sudah 15 menit mereka terpisah sejak tiba di toko buku itu namun Haura tak kunjung menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya. Lelah menunggu, Ten pun menghampirinya. Berniat untuk segera menyeret paksa gadis itu keluar. 

"Tumben sih lu mau traveling, lu kan mager berat, wew what happen?" Ten mendekat sambil membolak-balik buku penuh gambar di hadapannya. 

"I-D-K" Haura mengendikkan bahu "Need some air maybe haha."

"Okay but why Bandung? Jogja Bandung jauh Ra, kenapa ngga ke Solo aja kan deket?"

"Gue mau traveling, bukan mau pulkam."

"Ah I see, yeah up to you but take care, okay?"

"Okay baby don't worry, I just want to be happy." jawabnya asal sembari memungut sebuah novel dari rak di hadapannya.

"Ra..."

"Hmm?"

"Lo pilih segera ambil buku atau gue seret keluar nih?" Ten mulai mengeluarkan ancamannya dengan tersenyum. "Gue udah laper, pake banget."

"Iya bentar, ih bawel." Jawabnya sembari menimbang beberapa novel.

"Paling juga diperjalanan ga bakal lu baca elah." Ucapan Ten tersebut langsung mendapat tatapan tajam oleh Haura. 

"Gue baca tau!"

~0~

Kereta neocity mulai melaju pelan. Meninggalkan stasiun terbesar di Kota Surabaya itu. Yap, Surabaya. Saat ini Haura sedang berada di stasiun Surabaya alih-alih stasiun Jogja. Rencananya untuk berplesir ke Bandung harus terganggu karena ia harus ke Surabaya terlebih dahulu. Mengunjungi kakaknya yang sudah 5 bulan tinggal di Kota terpanas di Jawa Timur itu, lebih tepatnya mengantarkan berkas yang tertinggal di rumah, karena berkas itu sangat penting sehingga harus Haura sendiri yang membawanya. Namun itu hanya alasan, nyatanya di jaman ini terdapat berbagai wahana ekspedisi yang sudah dapat mengantarkan paket dengan aman, lengkap dengan tracking ability-nya. Kakaknya hanya tidak akan membiarkan Haura berlibur dengan semudah itu tanpa menjailinya terlebih dahulu.

"Gue tambahin 2 juta buat jajan." Rayuan abangnya itu berhasil membujuk Haura rela terbang menuju Surabaya, padahal tujuannya adalah Bandung. 

Ia berharap semoga traveling-nya kali ini dapat setidaknya merefresh  pikirannya sebelum masuk kuliah minggu depan. Tentu saja, ia juga berharap agar hatinya dapat sedikit terhibur dengan keromantisan Kota Bandung. 

~0.0~

HAAAAAAAAIIIII YUTAZENS ASSEMBLE! hihi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAAAAAAAAIIIII YUTAZENS ASSEMBLE! hihi

Cerita ini didedikasikan untuk NAKAMOTO YUTA karena aku buchenn yuta banget banget dan karena aku sudah lelah mencari story dengan karakter yuta yang ngga fakboii jadilah bikin story sendiri to fullfill my imagination aka halu-things (halu jadi writer terkenal juga ceritanya) haha I'm still learning how to write tho... jadi kalo ada yang baca ya syukurlah hope you like it guys, kalo ngga ya udahlah, at least I'm doing something that I like haha /pat my head like what taeyong did/

You did well!

Anyway sudah cukup intronya, Yuta munculnya nanti ekeke, next part will be updated soon ^^ 

Okay next! luv luv 


nb : chapter setelah ini sampai chapter Love Song isinya momen Haura-Yuta aja, mulai chapter Day Dream udah ada karakter lain yang masuk :))

Together and To-get-her | YUTA NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang