CHAPTER 6

18 5 4
                                    

Adit menghampiri caca yang sedang duduk termenung di kursinya, adit menyapa caca beberapa kali namun tidak mendapatkan respon dari caca akhirnya adit duduk di samping caca dan memegang bahu caca

"Ca kamu gapapa?"tanya adit dan kemudian melihat mata caca yg menatapnya dengan berkaca-kaca

"Gua gapapa dit"jawab caca terlihat sedang menutupi sesuatu dan kemudian mengelap matanya, adit mengetahui bahwa caca sedang berbohong

"Kamu ga pandai berbohong"
Sambung adit sambil memberikan tisu, caca menatap adit kemudian memeluk adit

"Cerita ca!"pinta adit sambil mengelus pelan kepala caca dalam pelukannya,caca melepaskan pelukannya dan bercerita tentang perjodohannya dengan gavin

"Oh karna itu lagi"sambung adit singkat sambil tersenyum dan mengelus pelan kepala caca

"Kalau dia bukan jodohmu pasti kalian akan di pisahkan" ucap adit

"Tapi Kalau dia jo---
Ucapan caca terputus sebab adit meletakkan jari telunjuknya di Bibirnya

"Itu semua udah di atur ca, dan semuanya pasti yang terbaik untuk kita"sambung adit sambil memberikan tisu kepada caca, caca hanya menatap adit

"Adit yakin kamu bisa"ucap adit sambil tersenyum dan mengelap air mata yg berada di pipi caca kemudian caca memeluk adit

Tiba-tiba ressya datang menghampiri mereka membuat adit dan caca terkejut

"Woiii bercinta aja"ledek ressya sambil memukul meja membuat adit dan caca melepas kan pelukannya

"Whey santai aja guys,lanjut aja maaf ganggu"sambung ressya sambil tersenyum meninggalkan caca dan adit. Adit menatap caca dan menaikkan bahunya membuat caca tersenyum

Saat jam pelajaran di mulai adit memperhatikan caca terlihat jelas bahwa caca tidak konsen akan penjelasan dari pak agus guru kimia

"Sampai sini ada pertanyaan?"tanya pak agus sambil memperhatikan siswa-siswinya dan melihat caca sedang mencoret-coret bukunya

"Caca, ada pertanyaan?"tanya pak agus namun tidak mendapatkan respon, pak agus mendekat ke meja caca dan melihat caca sedang mencoret-coret  bukunya pak agus menyapa caca Membuat caca terkejut melihat pak agus telah berada tepat di hadapannya

"Ehh iya pak, ada apa ya?"tanya caca polos sambil meletakkan pena dibukunya membuat pak agus menggeleng pelan Kemudian meminta caca kembali menyampaikan materi yang telah ia sampaikan tadi, caca hanya menundukkan kepalanya sebab ia tidak dapat menyampaikan ulang materi itu

"Maaf pak"ucap adit sambil menaikkan tangan kanannya dan mendapatkan anggukan dari pak agus pertanda memperbolehkan adit berbicara

"Caca baru sembuh, mungkin karna itu dia masih kurang konsen" adit membela caca, pak agus hanya menggelengkan kepalanya sambil menatap caca dengan rasa kecewa

"Ya sudah kamu ambil alih"sambung pak agus meminta adit menyampaikan ulang materi yang telah ia sampaikan kemudian kembali kedepan meninggalkan meja caca, adit menyampaikan ulang materi tersebut di depan kelas

Setelah selesai, adit mendapat kan tepuk tangan dari pak agus dan di ikuti oleh siswa-siswi lain, adit menatap caca dan mendapat kan anjungan jempol dan senyuman manis dari caca

Saat jam istirahat adit menghampiri caca kemudian duduk di samping caca dan memberikan sebuah buku membuat caca tersenyum, hal yang paling di tunggu-tunggu oleh caca pada saat jam istirahat adalah buku pinjaman dari adit, adit memang sangat pandai memilih dan membeli buku

Ressya yang duduk di kursinya melihat rey dari kejauhan sedang berjalan menuju kelasnya, saat rey memasuki lokalnya ia merasa rey akan menghampirinya namun rey melewatkan mejanya dan berjalan menuju caca dan adit membuat senyuman ressya perlahan memudar

DIFFERENT PERSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang