chapter twenty

2.4K 402 78
                                    

Kurang lebih satu jam lagi sekolah Taehyung dan Nara bakal mulai open gate untuk festival.

Anggota osis lagi nyiapin walkie talkie mereka, sedangkan panitia dadakan yang lain lagi gemeter setengah mati.

Festival sekolah cuma diadain setahun sekali, tapi skalanya nggak main-main besarnya.

Setelah nyiapin perlengkapannya, Taehyung ngehampirin tempat panitia dokumentasi dan keamanan kumpul.

"Yok, ntar keamanan langsung nyebar aja, dapet walkie talkie tiga. Dokumentasi mulai dari gate dulu ya, kalo udah rame langsung nyebar," jelas Taehyung.

Anak buah Taehyung ngangguk-ngangguk aja. Semua udah siap dengan perlengkapannya masing-masing dan langsung menuju ke tempat mereka tugas.

Taehyung ikut Nara dan Kira dulu ke gate buat jaga di sana sekaligus ambil foto.

"Eh, Tae. Lu belum ambil jatah nasi kotak tadi siang, ya?" tanya Sungwoon, seksi konsumsi.

"Iya, ntar aja gampang."

"Ntar ambil di meja Namjoon aja, gue taruh situ," ucap Sungwoon dan dia pergi setelah dapet acungan jempol dari Taehyung.

;

"Ada Kak Taehyung."

"Pelan-pelan anjir, ntar dia denger."

Begitu open gate, Taehyung langsung jadi pusat perhatian. Bahkan ada yang berani nyapa Taehyung padahal dari sekolah lain.

Nara yang di sebelah Taehyung cuma bisa diem. Nggak heran sebenernya, Taehyung emang pahatan dewa, sih.

"Cukup deh, lo berdua nyebar langsung aja," perintah Taehyung ke Nara dan Kira.

Kira ngangguk dan langsung pergi, sedangkan Nara masih di situ. "Taehyung," panggilnya.

"Kenapa? Perlu bantuan?"

"Enggak."

"Hati-hati." Nara pergi setelah ngucapin dua kata itu, ninggalin Taehyung yang lagi senyum-senyum sendiri.

Festival berjalan dengan baik dan sesuai rencana. Walaupun panitia agak pusing sedikit karena pengunjungnya overload.

Sampai akhirnya guest star utama mulai naik panggung.

Nara yang lagi asik ngejalanin tugasnya kaget begitu semua penonton yang tadinya duduk di pinggiran langsung rebutan tempat di depan panggung.

Seksi keamanan udah kewalahan sebenernya, untung panitia lain mau bantuin mereka.

"Mundur ya, jangan dorong-dorongan."

"WOI DI SEBERANG LAGI BERANTEM, PISAHIN," teriak salah satu panitia yang langsung lari begitu denger kabar dari walkie talkie yang dipegangnya.

Nara agak takut sebenernya, dia megang kameranya dan berlaku seolah-olah nggak ada apa-apa.

Untung suasana tegang itu nggak berlangsung lama, panitia udah mulai balik ke tugasnya masing-masing dan penonton nikmatin penampilan dari guest starnya.

Suasananya jadi tenang, angin malem dan suara nyanyian penonton dan band di deket Nara buat dia senyum.

Tiba-tiba Taehyung dateng ke arah Nara dan senyum lebar.

Bukannya bales senyuman Taehyung, Nara justru nunjukin wajah khawatir. "Taehyung, loㅡ"

"Ra, aman? Perlu bantuan?" potong Taehyung.

"Taehyung ...," lirih Nara.

"Gue nggak papa. Lo ada kendala, nggak?"

Hening sebentar, suasana nyaman tadi berubah seketika. Bertepatan dengan lagu Roman Picisan mulai dibawain band di panggung.

"Taehyung, lo abis berantem."

Wajah Taehyung kelihatan pucat, penampilannya sedikit kacau dan ada bekas darah di sudut bibirnya.

Tapi sialnya, Taehyung malah senyum lebar ke arah Nara. Senyum kotaknya yang biasanya nyenengin buat dilihat justru sekarang pengen Nara tonjok.

"Taehyung," ucap Nara sekali lagi.

"Nara, gue nggakpapa." Perkataan dan senyuman Taehyung berbanding terbalik sama tatapan mata Taehyung.

"Lo kenapa-kenapa, Taehyung."

Senyuman Taehyung mulai hilang, tapi tatapan matanya masih sama.

Malam-malamku bagai malam seribu bintang
Yang terbentang di angkasa bila kau di sini
'Tuk sekedar menemani, 'tuk melintasi wangi
Yang selalu tersaji di satu sisi hati

"Nara ... gue capek, kacau ...."

Taehyung naruh kepalanya ke pundak Nara. Taehyung nangis di sana, di rumahnya.

Cintaku tak harus miliki dirimu
Meski perih mengiris-iris segala janji

Nara diem, dia cuma bisa ngelus rambut Taehyung, nggak mau ngerusak waktu penting Taehyung. Akhirnya Taehyung ngeluarin apa yang dia rasain sekarang.

Setelah beberapa menit, akhirnya Nara angkat suara. "Kita ke ruang osis aja, ya?"

;

"Gue kacau banget, ya?" tanya Taehyung yang udah di ruang osis.

Nara dateng bawa teh anget dan kotak p3k. "It's okay. Lo nggak harus terus nunjukin sisi bahagia lo doang."

"Taehyung, lo belum makan siang," kata Nara begitu lihat nasi kotak yang ada di atas meja Namjoon.

"Nara, gue capek."

Nara ngobatin luka Taehyung dan tetep dengerin apa yang mau Taehyung ucapin. "Iya, istirahat."

"Gue kangen papi, gue butuh mami. Semua yang gue lakuin selalu salah, kacau," lirih Taehyung.

"Gue ... butuh lo, Ra."

Tangan Nara mendadak berhenti dari kegiatannya. Hening beberapa detik, yang ada cuma suara nafas mereka berdua dan sayup-sayup musik dari luar.

Sampai akhirnya, Nara berani ngeluarin apa yang dia rasain juga.

"I'm here for you, always. I ... kinda like you?"

💛

hehe
aku udh fast update nih 😡

Biru ㅡ KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang