chapter twenty four

1.9K 314 90
                                    

"Tunggu Nara lulus dan dapet universitas dulu. Saya enggak mau pendidikan anak saya terganggu dengan status pacaran," tegas Ayah Nara.

Tubuh Taehyung mendadak lemes, padahal harusnya tinggal empat bulan lagi dia bisa pacaran sama Nara. Nyatanya harus diundur kurang lebih satu tahun lagi.

"Ta-tapi, Om ...."

"Terima saja atau tidak sama sekali. Apa lagi kamu terlihat seperti anak berandalan yang tidak tahu bagaimana masa depan kamu nanti. Saya cukup ragu."

"Ayah!" protes Nara ke ayahnya.

Taehyung menatap ayah Nara dengan pandangan yang nggak bisa diartiin. Campur aduk. Taehyung marah, tapi dia juga sedih dan kecewa sama dirinya sendiri.

Taehyung tersenyum. "Terima kasih, Om. Maaf udah ganggu waktunya. Aku pamit dulu," ucap Taehyung.

"Taehyung, tunggu! Ck, Ayah jahat banget, sih?!"

Nara bangkit dari duduknya dan langsung nyusul Taehyung yang jalan ke arah pintu keluar rumahnya.

"Taehyung ...," lirih Nara. Matanya berkaca-kaca.

"Lo ngapain nangis? Tenang, gue bakal tetep nunggu lo, kok." Taehyung ketawa dan ngusap rambut Nara.

"Maafin ayah, ya ... lo hebat, lo bukan anak berandalan." Nara meluk Taehyung dan dibalas sama Taehyung.

"Enggak, ayah lo bener. Gue harus belajar lebih rajin lagi, gue juga harus mulai belajar cari duit."

"Udah ya, gue balik dulu. Jangan berantem sama ayah." Taehyung ngelepasin pelukan mereka. Ninggalin Nara yang cuma bisa merdiri di depan pintu.

;

"Lemes banget lu, bro? Ngape dah?"

"Bantuin gue cari kerja dong, Jim." Taehyung langsung ngelempar dirinya ke kasur kos milik Jimin.

"Ngapain? Duit lo udah banyak," ejek Jimin setengah iri.

"Dih, itu duit mami. Gue belum direstuin ayahnya Nara ...," lirih Taehyung.

Iyap, Taehyung berencana buat kuliah sambil kerja. Hitung-hitung sekalian nambah duit, pengalaman, dan mulai karir. Ya tapi kenyataannya susah. Udah dua hari dia nyari kerjaan dan belum dapet juga.

"Coba tanya bang Seokjin, dia punya banyak kenalan, tuh. Atau mungkin lo bisa ikut manggung sama dia?"

"Yeu, skill gue enggak sepadan sama band dia, anjrit."

Ting!
Ting!

Nara
taehyyuuuungg

Nara
lo lagi sibuk gak?

Tae
lumayan

Tae
kenapa? kangen?

Nara
gak.

Nara
mau makan bareng gak?
gue nemu resto baru

Taehyung langsung duduk bersila di kasur. Dia bingung harus jawab apa. Rencananya nanti siang Taehyung mau cari kerja.

Tapi Taehyung enggak mau ngomong kalau dia lagi cari kerja. Selain dia enggak mau bikin Nara jadi merasa bersalah, dia sedikit malu sama Nara.

Iya, malu.

Tae
waduh, sorry bos

Tae
deadline tugas mepet nih

Akhirnya Taehyung mutusin buat nolak ajakan Nara. Lagi.

Tiba-tiba ada telepon masuk dari ponsel Taehyung. Ternyata itu Nara.

"Taehyung, lo enggak nyerah kan, ya? Dari kemarin lo nolak mulu ...."

;

"Lima menit lagi naik, ya."

Taehyung nemuin Seokjin setelah dari kos Jimin. Kebetulan, bandnya Seokjin ada jadwal manggung tapi gitarisnya sakit.

Jadilah Taehyung dapet job manggung pertamanya. Yah... walaupun cuma sebagai pengganti, tapi bayarannya lumayan.

"Santai aja, Tae." Seokjin ketawa kecil ngelihat kaki Taehyung yang ga bisa berhenti gerak karena gugup.

"Mau santai gimana, anjrit. Gue baru pertama kali manggung langsung di grand opening restoran gini!"

"Oh, ya. Suara lo kan bagus, nanti ikut nyanyi dikit-dikit, ya," kata Seokjin yang buat Taehyung semakin gugup.

"Gila, lo?! Enggak, suara gue jelek," bantah Taehyung.

"Yookk, band siap naik panggung!" teriak salah seorang crew.

"Enggak ada penolakan. Ntar bayaran lo gue tambahin dikit, deh."

Belum sempat Taehyung jawab, ternyata udah waktunya Taehyung, Seokjin, dan anggota band lainnya naik ke panggung.

Taehyung udah berdiri di atas panggung dengan senyum lebar. Lumayan, ternyata enggak segugup itu, pikirnya.

Tapi sayangnya itu enggak berlangsung lama, matanya nangkap Nara dan keluarganya yang duduk di pojok restoran.

"Taehyung?!" Nara spontan berdiri ketika matanya dan mata Taehyung bertemu.

Ayah Nara langsung nengok ke arah yang di lihat Nara. "Ayah, Bunda! Itu Taehyung!" teriak Nara dengan antusias.

Beda jauh dengan Taehyung yang semakin keringat dingin lihat ada orangtuanya Nara di sana.

Dua kata yang muncul di otak Taehyung. Malu dan takut. Penampilannya enggak mungkin perfect karena ini pertama kalinya buat Taehyung. Gimana kalau orangtua Nara semakin enggak nyetujuin mereka?

"Oh, ternyata cuma anak band. Lebih payah dari yang Ayah bayangin."

💛

aaAAAAAaaAAAAAa aku takut kalian boseennn. aku end-in secepat mungkin deh wkwkw.

tugas sama utang ceritaku masih banyak yang antri, sabar ya 🥺

Biru ㅡ KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang