3 | want to go home!

3.4K 745 82
                                    

༉୧ ˚ [ ᥕᥱᥣᥴ᥆꧑ᥱ ] ❢. ↲

Jaemin menghampiri teman - temannya lalu duduk di samping Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin menghampiri teman - temannya lalu duduk di samping Jeno. Emm iya, Jeno, Haechan, Renjun, Jisung bahkan Chenle ada disini, didalam mini bus bersama dengan Jaemin.

Bingung, bingung banget. Ini semua terlalu cepat dan mendadak. Ada apa sebenarnya? Oke, anggaplah Jaemin sudah mulai percaya kalau dia anak dewa, tapi.. teman - temannya? Apa mereka anak dewa juga?

Ini semua semakin gak masuk akal di otak Jaemin.

"Jen." Panggil Jaemin.

Jeno menoleh, "Napa?" Tanyanya.

"Lo.. kenapa bisa disini? Maksudnya, kenapa kalian bisa disini?" Tanya Jaemin tanpa melihat wajah Jeno.

"Gue juga bingung."

"Huh?"

"Tadi, ada orang yang dateng ke rumah gue terus orang itu bilang dia mau jemput gue buat pergi ke camp. Ya gue bingung lah, terus bapak sama ibu gue dateng dan mereka nyuruh orang itu buat masuk. Yang bikin gue kaget, mereka malah ngomongin ibu kandung gue.

Terus, orang itu bahkan bapak sama ibu tiri gue bilang, gue itu... demigod. Anjir gue kaget lah, apa - apaan, demigod? Dewa - dewi? mana ada gitu - gituan. Mitos banget, mustahil kalau yang kayak gituan masih ada." Jeno berhenti sebentar untuk menarik nafas.

"Terus, gimana lagi?"

"Bapak dan ibu tiri gue bilang, gue ini anaknya Dewi Athena. Tentu gue gak percaya, tapi mereka terus - terusan ngeyakinin gue. Gue bingung harus percaya atau nggak. Tapi..." Jeno menggantungkan omongannya.

"Tapi...?"

"Pas sampe disini, gue liat si Chenle. Kaget banget gue njir, lo liat muka sama badan dia deh, aneh kan?" Jeno menunjuk Chenle dengan wajahnya.

Jaemin menengok kearah Chenle yang duduk gak jauh didepannya. Sebentar, kayak ada yang janggal.

"L-loh, bukannya tadi.."

"Ya kan? Mukanya sama sekali gak ada luka atau memar, padahal tadi siang kan dia abis dipukulin sama Hyunjin sampe babak belur. Tapi sekarang, lo liat sendiri, muka nya mulus tanpa ada cacat." Ucap Jeno

Memang benar sih, wajah Chenle gak ada sama sekali luka atau memar. Padahal tadi siang luka sama memar di wajah dia lumayan banyak, tapi sekarang gak ada. Bahkan dia udah bisa ketawa - tawa sama Jisung.

"Kok bisa?" Tanya Jaemin penasaran.

"Tadi gue nanya sama Chenle dan dia bilang dia diobatin sama ibunya pake obat bikinan bapak nya, dewa Apollo. Gue antara percaya gak percaya sih." Jelas Jeno.

Jaemin mengangguk paham. "Jadi, kita semua itu demigod? Ck, ini takdir atau cuma kebetulan ya?"

"Jelas takdir lah, bego." Sahut Renjun tiba - tiba membuat Jaemin dan Jeno terkejut. Soalnya dari tadi Renjun diem aja sambil nutup mata, jadi mereka kira Renjun tidur.

Renjun tadinya emang mau tidur, tapi gak bisa karena keganggu sama suara ketawa nya Chenle dan suara Jaemin juga Jeno yang lagi ngobrol.

Jadinya dia cuma nutup mata aja sambil dengerin yang diomongin Jaemin dan Jeno. Nguping gitu deh.

"Lah, njun, gue kira lo tidur." Ujar Jeno.

Renjun membuka matanya. "Pengen nya sih gitu." Ucapnya.

"Lo anak demigod juga njun?" Tanya Jaemin.

"Ya .. katanya sih gitu,"

"Anak siapa njun?"

"Emak bapak gue."

"Serius anjrit,"

Renjun berdecak, "Poseidon, ngapa emang nya?"

"HAH, YANG BENER?!" Haechan yang duduk didepan sontak berteriak karena terkejut mendengar jawaban Renjun.

Renjun anak Poseidon

Haechan anak Hades

Berarti mereka anak dari tiga besar? Wahh

Haechan pindah duduk jadi disamping Renjun. "Njun."

"Gue kan anak nya Hades, dan lo anak nya Poseidon, berarti kita anak dari tiga besar ya? Kita yang paling kuat dong," ucap Haechan.

Haechan gak tau aja kalau disini ada Jaemin yang anaknya Zeus.

"Hah? Emang Hades itu siapa? Dan lo tau dari mana?" Tanya Renjun.

"Hades bapak gue. Gue pernah baca buku mitologi, katanya Hades itu dewa bawah tanah. Ihh serem pasti tuh. Penasaran, mukanya seganteng gue gak ya?"

"Palingan sama kayak lo, sama - sama gelap. Eh, sowri~" balas Renjun.

Haechan tersenyum paksa. "Njun, tau gak? Lo sama dpr itu sama, sama - sama bangsat." Bukannya marah, Renjun malah tertawa kencang.

"Anjim! Gue lupa! Besok gue ada ulangan susulan. Mana belum belajar. Mau balikkk" ujar Jeno.

"Sama, Gue juga mau balik, gak mau ikut pergi."celetuk Jisung.

"Mau ikut, gue mau pulang badan gue pegel semua pengen selonjoran ih," celetuk Chenle.

Sebenarnya, bukan cuma mereka bertiga, tapi mereka semua juga mau pulang, gak mau pergi ke camp.

Mereka memang punya alasan tersendiri kenapa gak mau pergi, contohnya Jeno, dia ada ulangan.

Tapi kalau boleh jujur, alasan utama mereka bukan itu. Mereka semua takut. Mereka gak tau apa yang akan terjadi kedepannya. Mereka gak tau bakalan kayak gimana disana, terlebih lagi mereka gak mau ninggalin orang tua mereka.

"Ekhem."

"Lagi ngomongin apa nih?"

Sejujurnya, aku kehilangan semangat buat nulis chapter - chapter selanjutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejujurnya, aku kehilangan semangat buat nulis chapter - chapter selanjutnya...

Demigod - Nct DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang