"Hah Segitu banyak?" Dina tidak percaya bahwa begitu banyak yang harus dia bayar, dia pikir hanya 100 atau 200 ribu saja. " Iya kan ini moge gak seperti sepeda lu yang butut itu" jawab Reno. Sambil memegang kepalanya binggung mau cari uang dari mana Dina menjawab "iya aku ganti"
Dina pun binggung harus membayarnya, tak mungkin baginya meminta kepada orang tuanya karena kedua orangtuanya hidupnya hanya pas pasan. Ditambah ibunya sakit tumor pula, ayahnya selalu memberikan obat kepada ibu. Ibu harus segera di operasi, tetapi Dina tidak tau bahwa ibunya haus segera dioperasi. Ini rahasia ayahnya agar tak menyusahkan anaknya.
Yang ia tahu ibunya mempunyai penyakit tumor yang bisa disembuhkan hanya dengan meminum obat, ia tak ingin merepotkan ayahnya. Ia berusaha kesana-kemari kemari melamar pekerjaan. Karena Dina hanya memiliki ijazah SMP, jadi semua perusahaan tak mau menerimanya.
Semua lowongan pekerjaan pun tidak menerimanya, Dina pun berfikir inggin melamar sebagai pelayan swalayan, atau pelayanan rumah makan.
Ia pun mengawali pergi ke swalayan yang membutuhkan tenaga kerja. Dengan bertekad niat Dina pun menuju swalayan itu, sesampainya di sana.
Di depan pintu masuk swalayan, Dina pun bertemu karyawan, ia bertanya "Permisi kak, saya mau melamar pekerjaan kak, disini ada lowongan pekerjaan kan kak?" Tanya nya
"Oh iya dek, mari ikut saya, saya tunjukan ke ruangan manager" jawabnya dan mengantarkan Dina sampai pintu ruangan "di sini dek, silahkan masuk" ucapnya, Dina pun menjawab "oke kak terimakasih."
Ini adalah pengalaman pertamanya melamar pekerjaan, dulu ia hanya gadis lugu yang tidak mengerti apa apa, tetapi saat terdesak ekonomi ia pun harus melakukan ini.
Diluar perasaannya tak karuan, rasanya seperti ingin dihampiri malaikat Izrail. Tak karuan, nervous entah kenapa tangan nya bergetar kencang, dadanya berdegup keras, dan bibirnya tidak bisa berkata-kata.
Dina pun memberanikan diri mengetuk pintu ruang manager "tok tok tok, permisi" dari dalam pun terdengar suara "iya masuk" Dina pun memegang gagang pintu "ceklek, ngrekkk" suara pintu terbuka.
"Permisi Bu" ucapnya lirih "iya masuk, silahkan duduk sini" jawabnya. Dina pun masuk dan duduk di depan mejanya. "Ada apa?" Tanya manager itu "anu, anu Bu, saya anu" sang manager menjawab "ona anu terus, kamu bisa bicara gak ya?" Tanyanya Sambil melotot "anu Bu aaaanu saya mau melamar kerja"
Manager pun hanya tersenyum dan berkata "oh gitu, lalu kamu mau kerja jadi apa? Kayaknya kamu masih anak sekolah ya?" Tanya nya "iya Bu saya masih anak sekolah tapi saya niat kerja kok Bu, jadi apa aja mau, asal tidak menggangu sekolah saya" jawab Dina.
"Maaf ya dek di sini kerjanya dari pagi, jadi kalau anak sekolah tidak diperbolehkan kerja disini" jawabnya "oh ya Bu terimakasih" jawabnya pergi meninggalkan tempat itu.
Di jalan Dina hanya dapat meneteskan air mata, tidak tau lagi harus bagaimana, tinggal cara kedua yaitu melamar menjadi karyawan restoran. Kalau pelayan ini gagal maka pupus harapannya membuktikan pada Reno bahwa ia dapat mengganti uangnya.
Ia pun melanjutkan untuk melamar kerja di restoran, penolakan pun terjadi lagi. Ia hanya berpasrah kepada Tuhan, entah apa yang akan terjadi di keesokan hari, apakah Bullyan akan selalu Reno berikan kepadanya? Itu yang selalu membuatnya binggung.
Saat pulang ia membayangkan betapa pengorbanannya tadi, tiada hasil. Sampai dirumah pun di tanya oleh ibu dan ayahnya.
"Kamu kenapa nak kok jam segini baru pulang" Ibu
"Maafin Dina ya buk, tadi Dina pergi gak pamit sama kalian"Dina.Ia pun menangis di dalam kamar, bagaimana nanti kalau, kalau, kalau, kalau, dan kalau Reno menagihnya
Itu membuat dirinya tidak tenang.Saat keesokan harinya Dina pun berangkat ke sekolah, dengan wajahnya yang murung ia takut apakah Bullyan Reno akan selalu dilontarkan.
Sesampai di sekolah, Dina pun bertemu Reno. Dan apa yang dia takutkan pun terjadi. Reno menghampirinya dan meminta uang kepadanya.
"Eh Lu jangan masuk dulu lah, mana uang nya? Udah punya?" Tanyanya menagih kepada Dina.
"Maaf Ren aku belum punya uang" Dina
"Makanya usaha dong" Reno
"Udah Ren, tapi belum dapet. Plisss kasih aku waktu ya" Dina
"Okelah, tapi uang saku kamu aku minta tiap hari dan kamu harus membuatkan tugas ku setiap hari" Reno
"Gak ah nanti kalau ketahuan pak guru bisa dihukum kita" Dina
Kalau ga mau yaudah Lu gua laporin ke Ayah gua, biar Lu dikeluarin dari sekolah ini mampus Lu" Reno
"Okelah oke, aku mau, tapi uang jajan aku cuma 5k"Dina
"Ya gapapa buat tambah tambah" Reno
Reno pun segera meninggalkan Dina dan bergabung bersama temannya.
Dina masuk ke kelas hanya murung sedih entah apa yang terjadi selanjutnya.Lalu apa yang terjadi?
Lanjutin bacanya yuk 😊
Jangan lupa vote & komen ya
Thanks 🥰🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Dulu Ku Bully Kini Ku Cintai
RomanceOrang yang pernah kamu bully, kamu rendahin menjadi orang yang selalu kamu kejar, kamu inginkan dia tuk jadi pacarmu. Cerita ini bisa dibilang anti meanstrim Menceritakan dua sosok yang berbeda sifat, sosok yang sinis dan penuh amarah di pertemukan...