Pengawas seleksi Olimpiade pun memasuki ruangan membawa map yang berisi lembar soal dan lembar jawab.
"Assalamualaikum anak-anak bagaimana kabar kalian?" Tanya pak pengawas.
Siswa pun menjawab dengan kompak "baik pak."
"Disini saya akan mengecek kecerdasan dan kejujuran kalian, jadi setiap meja hanya boleh diisi satu peserta" ucap pengawas.
Disitu Reno ketir ketir ketakutan, karena ia belum belajar sama sekali. Disaat semua orang sudah mendapatkan tempat duduk satu orang satu meja, meja kosong pun habis, yang membuat Reno yang masih duduk bersebelahan dengan Dina. Ia pun tenang bahkan sangat siap dengan rencana busuknya itu.
Tiba tiba
"Itu yang belakang yang masih duduk berdua salah satu silahkan maju" ucap sang pengawas.
"Semua sudah penuh pak, kan gak ada tempat lagi" sahut Reno.
"Kamu yang berani menjawab perintah saya silahkan maju" sambil menunjuk ke arah Reno.
" Hmm ngapain pak? Mau kasih uang ya?" Goda Reno.
"Ya, silahkan maju" Reno pun akhirnya maju ke depan, sesampai didepan.
"Silahkan duduk di meja saya" perintah pengawas tersebut di ikuti dengan tawaan seisi ruangan.
What the fuck, Anjay suranjay takanjai kanjai lu, pengawas belagu" cetus Reno, membuat seisi ruangan tak kuasa menahan tawa.
"Apa? Ngomong apa tadi?" Tanya pengawas.
Reno hanya menjawab dengan cengiran "hehehe", sesampainya di tempat duduk Reno menoleh ke arah pengawas dengan tatapan sinis spontan mengucapkan "fuck" sambil mengangkat jari tengahnya.
Seisi ruangan dibuat ngakak dengan kelakuan Reno, bahkan salah seorang diantara mereka ada yang sampai kebelet kencing.
"Pak izin ke kamar mandi kebelet kencing karena kebanyakan tertawa"
" Punya teman tolol banget"
"Ganteng ganteng bloon"
Semua kelas terlihat gaduh, Reno hanya cengar cengir menahan malu, hingga pengawas pun menghentikannya.
"Stooooooop! Diam saya akan bagikan soal kalian langsung mengerjakan.
"Soal apaan ini, kok gua gak bisa mengerjakan?" Cetus Reno yang membuat se isi ruangan tertawa terbahak bahak.
"Karena lu gapernah memperhatiakn" jawab seorang siswa.
"Gua tuh dah hafalin rumus, yang itu lho, yang besaran turunan sama besaran pokok, kok gak bisa?" Tanya Reno.
Bukan itu, itu kan materi kelas 10, kalau ini pakai rumus kombinasi, yang pertama kita cari tingginya dulu terus dikombinasikan dengan gerak jatuh bebas, habis itu dicari dengan rumus gerak lurus berubah beraturan, karena bendanya itu jatuhnya tidak tegak lurus terus kita pake triple pytagoras" jawab Dina.
"Oh gua gatau apa apa, nub gua soal ini" ujar Reno.
Waktu mengerjakan pun selesai, Reno sama sekali belum menyelesaikan satu soal pun, sedangkan Dina sudah selesai dengan jawaban 3 lembar bolak balik.
"Dina sini, gua maklumi tadi lu gak kasih gua contekan, tapi inget lu harus tetep kerjain semua tugas gua" ucap Reno.
"Iya santai aja, aku gak pernah ingkar janji kok" saut Dina.
Setelah itu mereka pulang dan keesokan harinya adalah pengumuman hasil seleksi Olimpiade.
Pagi pagi pengurus OSIS menempelkan hasil seleksi Olimpiade ke kelas kelas. Hasilnya sangat mencengangkan dimana Dina di urutan pertama diikuti Rendy. Dan Reno lah yang diurutan terakhir.
"Anjir ngapain ditempel coba. Malu maluin gua" ucap Reno. Dan tawaan pun terjadi di dalam kelas "udah kalau lu goblok, akuin aja" sahut dari teman Reno.
Kini Rendy dan Dina sering melakukan privat kepada guru mapel Fisika. Setelah beberapa kali bertemu Rendy merasa nyaman dengan Dina.
Hari olimpiade pun terjadi. Rendy dan Dina tiba di Semarang. Kemana-mana berdua, kecuali tidur, mereka disewakan dua hotel dan jaraknya berdekatan.
Dina pun binggung dari membuka pintu hotel.
"Ren ini bukanya gimana sih, kok aku gak dikasih kunci?" tanya Dina
"Ini lho, pakai kartu tinggal di gesek begini, dah buka" jelas Rendy
Sambil nyengir " makasih hehe aku gatau"
"Sans aja Din "Belum sempat membuka pintu kamar pun Rendy kembali di panggil Dina
"Ren sini aku mau tanya" Rendy pun menghampiri Dina "ini lho aku mau mandi kok gak ada ember gayung terus gimana?" Tanya Dina.
"Ini pake shower" mendekati shower dan memencet tombol on "srot" air keluar
"Owowow terkejut aku, aku belum tau pakai ini makasih ya hehe" jawab Dina dengan nyengir yang kesekian kalinya.
Olimpiade akhirnya dimulai
Dina dan Rendy dapat menjawab dengan lancar mereka akhirnya pulang dan di dalam perjalanan pulang Rendy pun meminta nomor WhatsApp Dina.
"Din aku minta nomor WhatsApp mu dong" pinta Rendy
"Nih 08**********, kamu punya nomor WhatsApp Reno? Kalu punya minta dong" mendengar jawaban Dina mula Rendy yang riang berubah menjadi cemberut.
"Oh ya aku punya, ini nomor WhatsApp Reno, 08************ " entah kenapa Rendy memberi tau nomor WhatsApp Reno dengan tidak ikhlas.
Oww ada apa ini? Bau baunya ada yang punya masalah hati.
Jangan lupa vote, komen ya guys.
Ada yang penasaran part selanjutnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dulu Ku Bully Kini Ku Cintai
RomanceOrang yang pernah kamu bully, kamu rendahin menjadi orang yang selalu kamu kejar, kamu inginkan dia tuk jadi pacarmu. Cerita ini bisa dibilang anti meanstrim Menceritakan dua sosok yang berbeda sifat, sosok yang sinis dan penuh amarah di pertemukan...