Bel masuk pun berbunyi, teman teman Dina pun akhirnya masuk ke dalam kelas. Setelah beberapa menit kemudian datanglah Bu Rina di ikuti bapak Wakasek kurikulum yang akan memberikan sedikit informasi.
Bu Rina pun masuk ke kelas .
"Assalamualaikum anak anak" Bu Rina"Waalaikumsalam Bu" siswa
"Mari masuk sini pak" ucap Bu Rina kepada Wakasek kurikulum tersebut.
"Ya Bu terimakasih" ucap pak Wakasek sambil berjalan masuk ke dalam kelas tersebut.
Pak Waka pun menjelaskan.
"Disini saya akan memberi tahu kepada kalian, bahwa ada olimpiade Fisika tingkat provinsi, jadi yang ingin ikut silahkan mendaftar ke saya.
Nanti akan diseleksi, dan yang terbaik akan dipilih.""Gak main main lho hadiah juaranya, Juara I dapat 7 juta
Juara II dapat 5 juta
Juara III dapat 3 juta"
Jelasnya.Dina pun tak perlu fikir panjang langsung mendaftarkan, lumayan lah buat membayar hutang pembenahan motor Reno.
"Pak saya ingin ikut" Dina
"Saya juga pak" Reno
"Kamu yakin Ren?" Tanya Wakasek itu, karena ia tahu bahwa Reno orang yang sangat malas.
"Iya pak saya yakin" ucap Reno.
Pak Waka pun menjelaskan
"Disini nanti sepulang sekolah akan diadakan seleksi di laboratorium, bagi 2 peserta dengan nilai tertinggi besok akan dikirim olimpiade mewakili SMA kita." Ujar pak Wakasek.Dina pun histeris, ingin menunjukan kemampuannya bahwa ia layak menjadi pemenang Olimpiade tersebut. Ia pun sangat senang, Tuhan menjawab semua doa doanya,
Ia optimis mengikuti Olimpiade, tersebut, ketika menang uangnya untuk membayar ganti rugi kepada Reno.
"Bila kita memiliki masalah maka berdoalah, berusahalah, dan pasrahkan pada Tuhan. Niscaya masalah yang akan kita pasrahkan maka akan datang jalan keluarnya."
Dina"Apakah sudah faham?" Tanya pak Wakasek
"Sudah pak" jawab mereka dengan kompak
"Yasudah pak guru ingin keliling lagi untuk mencari siswa yang berminat mengikuti Olimpiade lagi" pak Wakasek mengucapkan sambil berpamitan kepada Bu Rina.
Pak Wakasek pun akhirnya pergi meninggalkan kelas, dan pelajaran pun berlangsung.
"Saatnya pelajaran Fisika sekarang" ucap Bu Rina.
Biasalah saat pelajaran fisika berlangsung, banyak siswa yang tidur, diam-diam ngobrol dengan teman sebangkunya, bahkan ada yang makan.
Tetapi tidak Dina, ia selalu aktif, selalu bertanya kepada gurunya.
"Anak-anak kita disini belajar mengenai (GLBB) apa kalian tau apa itu GLBB?" Tanya Bu Rina.
"Gerak lurus berubah beraturan Bu" jawab Dina
Dengan tiba tiba Reno membentak Dina dari jauh "eh cupu, gua baru browsing tau gak lu!, malah lu dulu yang jawab."
"Kan ini bangku pendidikan Ren, jadi siapa aja boleh menjawab pertanyaan guru kan?" Jawab Dina dengan raut wajah sedikit takut.
"Iya boleh, TETAPI!! saat gua gak mood aja!, ini sekolah kan penanam saham terbesar itu ayah gua, jadi suka suka gua hahaha" bicara sambil tertawa disertai lirikan sinis.
"Iya aku minta maaf, besok lagi aku tanya kamu dulu. Mungkin kamu mau jawab, aku gak akan rebut jawaban kamu" ia pun hanya pasrah mengalah apa yang diperintah Reno.
Bel pulang pun berbunyi, Dina dengan segera menuju laboratorium untuk mengikuti seleksi Olimpiade Fisika tersebut.
Tiba tiba Reno pun memanggil Dina dengan nada tinggi.
"Din sini!" Bentak Reno menyuruh Dina menghampirinya
"Ada apa?" Tanya Dina dengan ekspresi tidak tau dan lugu, sambil menghampiri Reno.
Dina dan Reno pun akhirnya bertatap muka
"Nanti soal gua lu yang harus kerjain, lu udah janji kan dulu mau nurutin apa kata gua" perintah Reno sambil mengancam Dina.
"Tapi kan ini seleksi Olimpiade, waktunya dibatasi, kalau Aku gak selesai gimana?" Jawab Dina dengan ekspresi memelas.
"Yaudah kalau gak mau, mana uang ganti ruginya 5 juta" paksa Reno
"Kok kamu jahat banget sih Ren, kamu gatau rasanya jadi aku, udah kamu hina, kamu palak, kamu" ucap Dina dan di sahut Reno.
"Gak usah banyak bacot lu, apa lu mau keluar sekolah sekarang tanpa ijazah?" Tanya Reno.
"Iya aku usahain nanti" ucap Dina tanpa sadar air mata Dina pun menetes.
"Gak hanya usaha, tapi harus bisa!, Gak usah lebay juga lu, sok sokan mewek emangnya gua peduli?" Ucap Reno tanpa rasa kasihan.
"Iya aku tau, aku akan lakuin itu" Dina berbicara sambil menghapus air matanya.
Gini ya, nanti kamu jawab gak usah pake nama, setelah selesai kita tukar lembar jawab kita" ujar Reno.
"Hmm" Dina pun menjawab sambil mengangguk.
Pak guru pun Datang seluruh siswa disuruh masuk dan memilih tempat duduk sesuai pilihannya sendiri.
Karena Reno ingin melancarkan aksinya, ia memilih tempat duduk paling belakang.
" Din, Dina sini. Duduk samping ku sini" Reno pun meminta Dina untuk duduk di sebelahnya.
Tiba tiba suara "cie cie, katanya benci, kok nyuruh duduk sampingnya" ucap Rendy, teman Reno.
"Bangsat ya lu, bisa diem gak lu!" Reno pun memarahi Rendy.
Rendy adalah teman Reno kelas X'B unggulan, se geng motor, Reno sering curhat kepadanya tentang Dina, cewek brengsek, cupu yang menabrak motornya dan super nyebelin. "Tapi kenapa sekarang mereka duduk berdua?" Itu menjadi tanda tanya untuk Rendy.
Rendy walaupun anak moge, tetapi ia rajin belajar. Walaupun satu geng dengan Reno, tetapi ia selalu mendapat peringkat 3 besar di sekolah.
Di depan Reno ia berpihak kepada Reno, tetapi dalam hatinya ia membayangkan
" Apa Reno tak punya hati?, Ia sangat kasihan kepada Dina."Apa Reno suka sama Dina?" tapi tak mungkin lah, yang Rendy kenal Reno playboy kelas kakap, gak mungkin suka sama cewek cupu.
Apakah yang terjadi kepada Reno? Apa pengawas mengetahuinya? Bagaimana reaksi Rendy?
Tunggu yaJangan lupa vote dan komen
Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Dulu Ku Bully Kini Ku Cintai
RomanceOrang yang pernah kamu bully, kamu rendahin menjadi orang yang selalu kamu kejar, kamu inginkan dia tuk jadi pacarmu. Cerita ini bisa dibilang anti meanstrim Menceritakan dua sosok yang berbeda sifat, sosok yang sinis dan penuh amarah di pertemukan...