bab 2

177 33 25
                                    

Suara alarm menggema dalam sebuah kamar sempit. Membangunkan seorang pemuda bersurai hitam.

"WOI JANGAN DORONG KAMPRET!"

Begitulah teriak Ichiro kala dia bangun dari tidurnya. Tangannya terangkat kearatas seolah hendak meraih sesuatu.

'brak'

Pintu kamarnya didobrak dengan paksa oleh dua orang pemuda yang tak lain adalah adik-adiknya. Membuat Ichiro sontak melihat ke pintu.

"Ada apa Ichi-nii?" Saburo cemas.

"Apakah ada maling yang masuk?" Jiro bertanya sambil mengangkat panci penggorengan. Siap memukul.

Seketika itu juga kaki Ichiro bergerak menerjang kedua adiknya dan tangannya meranggkul mereka. Dia memberikan pelukan besar yang erat pada mereka. Bahkan dia mulai menangis.

"Nii-chan/ Ichi-nii?!"

"Jiro, Saburo, hiks." Ichiro sesegukan.

"Ada apa nii-chan?! Apa kau sakit?"

"Oh tidak. Ichi-nii biar aku ambil obat dulu."

Ichiro menggeleng pelan. "Biarkan aku begini dulu."

Kedua adik Ichiro hanya bisa berpandangan bingung. Tidak mengerti lagi dengan kakak mereka ini. Tapi mereka mendengar keinginan Ichiro. Kapan lagi bisa dipeluk erat oleh Ichiro?

Selama beberapa menit mereka hanya mendengar suara sesegukan Ichiro. Pelukannya semakin lama mengendur. Dan akhirnya Ichiro dapat tenang.

"Ada apa sebenarnya ini Ichi-nii?" Tanya saburo sambil menyerahkan segelas air dingin.

"tidak, aku tidak tahu."

"Eh?!" Saburo maupun Jiro berseru kaget.

"He he he. Maaf ya, nii-chan bikin kalian repot. Tiba-tiba aja peluk kalian." Ichiro tertawa garing sambil mengelus kepala adik-adiknya.

"Tidak kok!" kompak mereka.

"Kalau nii-chan mau dipeluka lagi, aku mau kok!"

"Kali ini aku setuju dengan Jiro."

"Kalian."

Dengan gemas Ichiro memeluk kedua adiknya. Dan terjadilah apa yang akan di katakana Samatoki dengan 'brocon' selama beberapa saat. Ichiro juga tidak mengerti kenapa dia memeluk adik-adiknya pagi tadi. Ada perasaan bahwa dia sudah lama tidak memeluk mereka. Tapi dia mengabaikan perasaan mengganggu tersebut.

Kini jam telah menunjuk angka sebelas. Yamada kyoudai telah siap di depan rumah dengan ransel dan berpakaian necis di musim panas.

Beberapa hari sebelumnya mereka telah merencanakan perjalanan libur untuk liburan musim panas ini. Kebetulan tahun ini jiro bisa ikut. Biasanya dia akan mengikuti kelas tambahan karena nilai ujian tengah semesternya yang buruk. Sungguh beruntung dia di tahun ini, mungkin?

"Cih, tahun ini tidak bisa berduaan dengan Ichi-nii. Kenapa kau harus ikut sih?" Tanya saburo kesal.

"Terserah aku donk. Dan lagi aku bekerja keras demi nilai itu. Hargai dikit kek! Iyakan nii-chan?"

"Iya deh. Aku hargai, tapi dikit!" Saburo berkata ketus.

"Haik, haik." Ichiro merangkul mereka berdua. "Jangan jadikan liburan kita bersama kali ini menjadi ajang berantam kalian."

Ichiro menyeret keduanya ke halte bus. Kali ini tujuan mereka adalah pantai, biar pas dengan musim panas.
Selama perjalan Jiro dan Saburo antusias sekali bercerita. Wajah mereka berseri-seri, sambil sesekali melihat keluar jendela. Perjalanan panjang ini menjadi singkat karena keseruan mereka bertiga.

sequel He : Take your happiness again! [Fin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang