Chapter 2: Well...

151 19 1
                                    

Semua tidak sesuai rencana kini para pria itu diam memikirkan sesuatu cara agar semua nampak seperti direkayasa dan bukan seolah perbuatan mereka. Tapi, satu hal yang tidak bisa mereka lakukan, pengintaian. Karena wajah mereka sering terekspos televisi memudahkan para penjahat itu tau siapa identitas asli mereka.

"Kita tidak akan mungkin berhasil dengan semua ini." Akashi bersuara sambil menatap monitor yang memperlihatkan seorang wanita dengan memakai topeng."Dari pada melihat itu terus mengapa kita tidak menyelesaikan masalah yang lain dulu?" Midorima datang dengan memberikan sebuah berlian kecil ditangannya. Ada beberapa berbentuk kristal yang tidak utuh.

"Ini dari mayat wanita yang ditemukan Aomine, mayat wanita yang dimutilasi itu. Aku tidak yakin tapi sepertinya ini sebuah berlian dilihat dari bentuknya mungkin sedikit tidak meyakinkan tapi, sudah kulakukan uji coba ini memang berlian hanya saja..." semua menatap kearah Midorima. "Coba, dimana wanita itu mencuri berliannya pasti ada toko emas kecil disana." Kuroko mulai membuka maps kota jalan Shin dan benar saja. Kurang dari setengah meter ada toko emas yang didirikan oleh seorang wanita dan hal lain yang membuat keterkejutan mereka bahwa wanita yang dimutilasi itulah pemiliknya.

"Gila, wanita ini sudah tidak waras," Kise berjalan menjauh dan segera mengambil kain dengan dibasahi air hangat untuk menekan perutnya agar tidak kram. Midorima kembali menuju kantornya dan mengambil sebuah tas dari mejanya. "Bukankah gelang yang dipakai itu gelang ini?" Dilihatkannya sebuah gelang pada mereka bertujuh.

Gambar wanita itu diperbesar dan semakin yakin jika gelang yang diperlihatkan Midorima sangat sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gambar wanita itu diperbesar dan semakin yakin jika gelang yang diperlihatkan Midorima sangat sama. "Gelang ini dari dalam koper yang Kuroko berikan padaku dan serpihan berlian ini dari mayat yang dibawa Aomine tapi mengapa bisa terjadi?" Murasakibara mengambil sesuatu dan memberikan laporannya pada Midorima. "Mido-chin, apa ada peluru yang tersangkut pada mayat wanita itu? Senjata ini cukup untuk membunuh orang diam ditempat. Ada bekas mesiu di sekitar lubang dan ada beberapa mungkin sidik jari jadi tadi pagi aku berikan pada Kagami-chin."

"Tidak heran jika wanita pemilik toko itu mungkin melarikan diri tapi tidak bisa dan dirinya menelan serpihan berlian itu untuk menghilangkan barang bukti tapi naas dia dimutilasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak heran jika wanita pemilik toko itu mungkin melarikan diri tapi tidak bisa dan dirinya menelan serpihan berlian itu untuk menghilangkan barang bukti tapi naas dia dimutilasi." Midorima mengambil sebuah kantong dan memberikan dihadapan Murasakibara. "Dua peluru bersarang diparu-paru dan satunya ya, dijantung."

My Sadistic MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang