SomeonePOV
Sial, kemana mereka akan menuju? Ini sangat jauh dari dugaanku. Apa yang terjadi sebenarnya? Pandanganku tak menentu terlalu jauh mereka membawaku.
Karena ledakan itu kini aku hanya dapat bergantung pada keadaan mataku. Setelah kacamata yang kugunakan setiap saat itu hancur karena ledakan.
Hanya saja ledakan itu menimbulkan goresan yang mungkin jika saja aku tidak menghindar tadi motor yang kugunakan juga akan ikut meledak. Tapi sialnya mengapa kini aku harus mengikuti mobil yang dirampas setelah motor yang digunakan mereka tumbang.
Tiba di bagian ujung kota tempat ini terlalu sepi tapi sangat kental akan kejahatan. Dan disebuah gedung mereka berbelok walau sempat berhenti dengan secepat mungkin aku menyusul mereka dan kini. Mereka berhenti disebuah gedung tua tidak berpenghuni. Walau dari luar gedung itu masih nampak layak pakai tapi ketika aku berada di dalamnya, lebih terlihat seperti gedung yang dipakai dalam film horor.
..
.
Sepuluh menit aku mencari tapi tidak ada hasil sama sekali. Tapi, beruntung aku mendapat kabar jika mereka sudah sampai dan segera menyusulku tapi, aku merasakan hawa yang tidak enak ketika akan membuka pintu di depanku. Apa ini? Sebuah jebakan?
Radioku kembali berbunyi segera aku menjawab panggilan seseorang di sebelah sana.
End someone POV
.
.Kise berdiri di atas gedung dengan beberapa kali dirinya membetulkan radionya dan mencoba mengirim pesan yang disampaikan Akashi padanya. "Apa yang dilakukan Mido-cchi? Mengapa susah sekali menyambungnya?" Ujarnya pada diri sendiri. Hingga tidak lama suara dari seberang menyahutinya.
"Ya! Si-Apa! DISANA!" Kise segera mengecilkan volume radionya sebelum seseorang disana benar-benar membuatnya tuli. "Mido-cchi tidak usah ngegas-ssu! Kau mau membuatku tuli ya!" Yang diajak berbicara kembali tidak tersambung. Kise mendecih dan segera dirinya melihat sekitar tapi karena menurutnya situasi aman dia mengambil sebuah bungkusan disakunya. Dengan santai menyalakan korek yang ada disakunya yang lain. Sebuah asap mengepul keluar melalui mulutnya. Ya, dia menikmati sebatang tembakau dengan guna menenangkan pikiran. Sebanyak apapun kasus seorang polisi atau pun agen mereka butuh pelampiasan bukan? Tapi tentunya tidak sampai terlewat batas. Dengan hawa dingin dan dirinya hanya memakai setelan biasa bukan suatu hal baik. Memejamkan waktu beberapa saat tapi dirinya tidak lama membuka mata dan setelahnya sebuah tembakan melesat hampir mengenai dirinya tapi untungnya dia bisa menghindar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sadistic Mafia
FanfictionSirine berbunyi dan para polisi mulai berpencar. Lampu merah dan biru yang bergantian menyala, suara decitan dan gesekan beradu menyebabkan suara bising disekitarnya. Malam yang dingin menjadi sebuah peristiwa besar bagi seorang wanita yang menjadi...