Aya POV
"Ya nanti sore jangan lupa ya" ucap Saka sambil memasukkan perlengkapan sekolahnya ke dalam tas, hanya buku buku saja karena alat tulis Saka aku yang sponsori. Iya Saka tidak membawa satupun pulpen katanya suka hilang. Memang pulpenku juga suka hilang oleh Saka.
"Iya, tapi minggu depan juga harus jadi loh" aku sudah tidak sabar menunggu minggu depan, rasanya aku tidak ingin tidur hingga waktu Persib bertanding.
"Iya, yaudah aku mau pulang sekalian nganter Rania." Saka menggendong tasnya sedangkan aku masih duduk menunggu jemputan. Tumben saja Ka Bara bisa menjemputku, padahal biasanya Ka Bara selalu sibuk dengan kegiatan kampusnya.
Bosan menunggu di kelas yang sudah kosong akhirnya aku memutuskan untuk menunggu di halte depan sekolah.
"Aya, belum pulang?" Ali berhenti didepan ku.
"Belum Li"
"Mau bareng?" Ali mengajakku untuk pulang bersamanya.
"Ga usah Li nanti ngerepotin" aku menolak karena aku sudah mengabari ka Bara untuk menjemputku.
"Nggak ko ayo kalau mau bareng" tawarnya lagi
"Nggak. Aku lagi nunggu Kaka aku ko, itu juga udah deket" aku menunjuk motor yang mendekati halte.
"Oh yaudah kalau gitu aku duluan yaa"
"Iya" Ali melaju dengan motornya pas ketika ka Bara sampai di depanku.
"Siapa? Saka?" Tanya ka Bara
"Bukan, itu Ali" jawabku
"Pacar?"
"Bukan lah" aku memukulnya pelan, lalu naik ke atas motornya.
Sampai di rumah waktu masih menunjukan jam 2 siang. Aku masih memiliki waktu untuk istirahat sebelum berangkat nonton mengikuti Saka.
Alarm berbunyi menunjukan pukul setengah empat sore, aku bergegas mandi dan berdandan.
Dengan sweater putih dipadukan dengan jeans hitam ditambah dengan sling bag yang senada dengan celana. Aku mengoleskan sedikit liptint agar tidak terlihat pucat.
"Mau kemana Ya?" Ka Bara ternyata sedang menonton tv
"Nonton"
"Yaudah sini" Ka Bara malah mengajakku untuk menonton tv, dasar.
"Ish, mau ke bioskop lah aku."
"Sama siapa, baru juga hari pertama masuk sekolah udah ada yang ngajakin ke bioskop aja"
"Sama Saka"
"Dih ga bosen apa sama Saka mulu, suka nanti tau rasa loh"
"Apaan sih ka, dah ah Aya pergi" kebetulan ayah masih kerja dan ibu sedang ada urusan, jadi hanya aku dan ka Bara yang ada di rumah.
Aku pergi dengan menggunakan ojek online, Saka sudah sampai di mall tempat kita menonton.
Setelah aku sampai aku langsung menunggu di bioskop. Tak lama kemudian Saka datang bersama Rania.
Mereka mengantri membeli camilan untuk teman menonton. Aku duduk di meja tunggu membelakangi Saka dan Rania.
"Aya" mendengar ada yang memanggilku, akupun menoleh ternyata Ali.
"Ali" Saka menoleh ke arahku dan Ali.
"Sendirian aja ya?"
"Iya nih, kamu mau nonton apa Li?"
"Film remaja yang lagi booming nih, penasaran sama jalan ceritanya" Ali menunjukan tiketnya, kebetulan ia menonton film yang sama denganku.
"Loh sama Li kebetulan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle In Friendship
Teen FictionKisah ini mungkin tidak seindah kisah Ayudia dan Ditto. Tidak semanis kisah Dilan dan Milea. Tidak juga serumit kisah Minke dan Annelies. Dan mungkin bukan kisah yang bisa mengukir sejarah seperti Habibie dan Ainun. Hanya kisah kami, kisah tentang...