4. Go home?

5K 962 204
                                    

Sooyeon berusaha membuka dasi yang menutupi matanya itu namun Yeonjun terus berkata jangan ke dirinya itu.

"Papa tau kamu risih dengan dasinya, tapi kamu juga akan lebih risih kalau membuka dasi terdebut," ucap papanya membuat dirinya bingung itu namun pada akhirnya dia tidak jadi membuka dasi yang menutupi matanya itu.

Soobin memperhatikan sekitar jalanan yang panjang ini, orang-orang di depan mereka itu sepertinya sangat berhati-hati sekali jadi beberapa jam ini belum aja yang terkena jebakan disini.

Baru saja Soobin mengatakan begitu di dalam hati tiba-tiba sudah ada yang terkena jebakan saja, bukan orang di depan mereka namun suaminya sendiri.

Yeonjun tidak sengaja menginjak sebuah tali, bukan tali tipis yang bisa memotong tubuh manusia itu.

Tapi sebuah tali biasa yang berwarna merah, bisa jadi juga ini adalah sebuah benang, Yeonjun gak akan mengira jika setelan dia menginjak tali tersebut ada sebuah pisau yang terlempar kearahnya.

Untung saja dia langsung menghindar, walaupun pipinya sedikit tergores oleh pisau tadi.

"Kakak gapapa?" tanya Soobin sambil menatap kearahnya itu.

Yeonjun menganggukkan kepalanya, "Maaf buat kamu cemas, aku gapapa kok."

Sooyeon yang berada di gendongan Yeonjun cuma bisa memegang muka papanya itu.

Yeonjun merasakan sedikit pedih karena tergores oleh pisau tadi, namun dia menahannya, anaknya gak boleh tau jika dia terluka.

Yeonjun menunduk lalu mengambil pisau tersebut.

Pisau sebelumnya sudah dia berikan ke Soobin lagi.

"Sooyeon mau susu?"

Sooyeon mengelengkan kepalanya.

"Tapi kamu pasti haus, ayo minum susumu, sayang," ucap Soobin sambil memberikan sebuah botol susu ke anaknya itu.

Dia meletakkan botol susu itu ditangan anaknya itu.

Lalu dia segera menoleh kearah jalanan lagi.

"Disini handphone gak ada sinyal semua ya?" tanya Renjun yang sedang memegang handphonenya itu.

"Kejadiannya sama kayak di hutan, kemungkinan disini gak ada sinyal juga," jawab Yeonjun sambil memotong tali yang yang ada di depannya itu.

Lalu tiba-tiba ada lagi serangan yang dia dapat untung saja dia langsung menunduk.

Mereka melihat jika baru saja ada panah yang terlempar kearah Yeonjun tadi.

"Sepertinya mereka tau kalau kita bakalan ngerusak jebakannya makanya mereka langsung ngerubah jebakannya," ucap Soobin dengan kesal sambil melihat kearah pohon-pohon yang ada disekitar jalanan ini.

Mereka emang semua sepertinya gak ada niat untuk saling membunuh, karena disini kena jebakan saja sudah bisa membunuh ke diri sendiri.

Lagipula pemikiran mereka semua sudah dewasa bukan?

Namun kalau ada orang egois ya pasti bakalan ada yang saling membunuh contohnya ada di depan mereka.

Disana ada yang sedang bertengkar saling memukul satu sama lain.

Yang ada disana mencoba untuk menengahi namun orang tersebut malah di dorong menjauh.

Mereka tetap saja berkelahi dan saling memukul entah apa yang membuat mereka melakukan hal itu yang jelas, mereka berdelapan gak ada niat untuk memisahkan.

Ah iya mereka berdelapan, karena Jisung sama Chenle sebenarnya mau kesini namun mereka berdua ada urusan mendadak, lalu Mark dan Haechan juga gak ikut kesini.

Parade -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang