Mereka berdiam disana tanpa mau berjalan, pertama mereka lelah, kedua mereka lapar.
Untuk kali ini mereka lapar, karena hari sudah mulai sore dan mereka belum memakan apapun disini.
Lagipula cuaca saat ini sangat tidak mendukung sekali karena terlihat mendung, kalau hujan ya mau gimana lagi.
Dasi yang menutupi mata Sooyeon itu terbuka karena tidak ada ada darah dan mayat disini jadi aman saja jika anaknya itu melihat.
"Mau biskuit?" tawar Soobin ke mereka yang sedang duduk itu, mereka duduknya di pinggir sih, jadi gak bakalan kena jebakan disini.
Sebenarnya belum tentu sih, bisa saja disini lebih parah dipasangnya, namun Yeonjun sudah melihatnya disini tidak ada jebakan.
Jadi mereka aman duduk disini.
"Biskuit?" tanya Renjun sambil menatap kearah Soobin yang mengangguk-anggukan kepalanya.
"Biskuit anak kecil sih, tapi ini enak," jawab Soobin sambil memberikannya ke mereka semua.
Sebenarnya apa saja yang dibawa oleh Soobin di dalam tasnya itu?
"Jangan bilang ini biskuit milik Sooyeon? Kalau iya jangan deh, kasihan kalau dia makanannya kami makan," ucap Beomgyu sambil memberikan biskuit di tangannya itu ke Soobin.
Yeonjun cuma melihat saja, tas Soobin itu isinya penuh dengan makanan lebih jelasnya snack sih, lalu handphonenya, botol susu dan pisau.
Dia tau, walaupun tasnya terlihat kecil, namun isinya ada banyak sekali disana.
"Sebenarnya itu bukan punya Sooyeon, kamu tawarin aja ke dia, gak bakalan mau kok, itu Soobin sengaja beli buat diri dia sendiri," jawab Yeonjun sambil memakan biskuit yang diberikan oleh Soobin itu.
Mereka terdiam, sifat seperti psikopat makanannya seperti makanan bayi.
Ah iya, Soobinkan emang muka bayi sifat psikopat.
Sooyeon cuma duduk dipangkuan Yeonjun sambil meminum susunya itu, sudah dibilang Soobin itu sangat perhatian ke anaknya, susu anaknya aja dia bawa.
Seperti ada perasaan gak enak gitu, makanya dia bawa.
"Ini makananmu? Aneh-aneh aja," ucap Renjun menertawakan sahabatnya itu membuat Soobin memutarkan bola matanya sambil memakan biskuitnya itu.
Dia menatap kearah Doyoon yang sedang memperhatikan jalanan sambil memakan biskuit itu.
"Ada yang aneh disana, benar?" tanya Soobin tiba-tiba ke Doyoon yang kaget karena Soobin bertanya ke dirinya itu.
Namun dia langsung menganggukkan kepalanya, dia menunjuk kearah beberapa orang yang akan lewat itu.
"Disana ada orang yang akan datang, mungkin orang-orang yang berada di belakang kita tadi," jelasnya membuat Soobin menatap kearah jalanan lagi diikuti oleh yang lain.
Yeonjun ikutan menoleh kearah yang ditunjuk oleh Doyoon itu, Sooyeonpun ikut melihat kearah sana.
"Gak ada yang aneh disana perasaanmu aja kali," ucap Changbin sambil menoleh kearah Sooyeon yang sedang menatapnya juga itu.
"Hallo Sooyeon," sapa Changbin membuat Sooyeon tersenyum manis kearah Changbin itu.
"Hai om cebol," sapa Sooyeon balik membuat Changbin mukanya langsung terlihat kesal, dia langsung menatap kearah Yeonjun yang kaget mendengar ucapan anaknya itu.
Yeonjun menggelengkan kepalanya, bukan dia yang mengajarkan hal itu ke anaknya.
"Oh, maaf ya, dia sepertinya mengingat ucapan aku yang saat itu mengejek kakak," ucap Soobin sambil tersenyum kearah Changbin yang kesal dengannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Parade -yeonbin✔
FanfictionSequel/Book II - Maze. Untuk kedua kalinya, Yeonjun dan Soobin kembali terjebak dengan hal yang mengancam nyawa mereka. ➡️07.06.20 28.07.20⬅️ ©2020