Yeonjun sambil menggendong Sooyeon terdiam saat melihat kabut yang masih menghalangi pandangannya itu.
Dia mengibaskan kabut tersebut dengan kencang membuat kabutnya mulai menghilang, dia menatap kearah jalanan yang tidak ada apa-apa itu.
Namun bagi orang biasa mungkin ini terlihat tidak ada apa-apa.
Berbeda dengan Yeonjun, dia selalu memikirkan pasti ada sesuatu di balik aspal jalanan itu.
Dia menoleh kearah belakangnya ketika melihat ada Soobin yang baru saja melewati bola besi besar itu, disusul yang lain.
"Lho kok gak ada yang aneh sama jalanan disini," ucap Soobin sambil menerim uluran tangan dari suaminya itu.
"Pasti ada sesuatu disini," jawab Yeonjun sambil menatap kearah kanan kirinya, dipinggiran jalan disini pasti ada jebakan.
Dia menatap kearah jalanan dibawahnya, tidak ada yang mencurigakan, mereka aman berdiri disini.
Sooyeon yang berada di gendongannya itu cuma bisa memeluk lehernya.
Matanya tentu saja tertutup dasi.
"Dia tadi bicara kalau melihat tubuh tanpa kepala, sebelum melewati bola ini," cerita Soobin membuat Yeonjun menatap kearah Sooyeon yang tambah memeluk lehernya itu.
Anaknya kasihan sekali masih kecil sudah melihat hal yang aneh-aneh, dia jadi berpikir bahwa ucapan anaknya pas mereka ada di sekolah saat itu benar, dimana Sooyeon bilang ada orang yang menatapnya dengan seram.
Harusnya dia percaya, namun ya semuanya terlambat bukan?
Daripada menyesal, lebih baik berjuang untuk keluar dari sini.
Semuanya sudah berkumpul disini setelah melewati bola tersebut.
"Tadi saat aku melewati ini, ada beberapa orang yang datang, mungkin mereka akan melakukan hal yang sama seperti kita," adu Renjun yang terakhiran melewati bola ini.
Yeonjun mengangguk, "Bagaimana kalau kita menunggu mereka juga?"
Dia sedang berpikir egois saat ini, lagipula jalanan disini aneh sekali, dia tidak mau melewati jalanan yang tidak ada tanda yang aneh sama sekali seperti.
Berbeda dengan sebelumnya ada tanah yang menutupi jalanan, terlihat mencurigakan bukan?
Mereka cerdik, tapi lebih cerdik Yeonjun yang sadar dengan keanehan ini.
"Mau membuat mereka menjadi umpan lagi? Gak masalah sih," ucap Soobin membuat Yeonjun tersenyum menyeringai ke istrinya itu.
Taehyun memberikan tanda ke mereka agar segera diam karena melihat ada sebuah tangan yang muncul dari bawah bola itu.
Namun tangannya tiba-tiba ditarik lagi, hm aneh sekali.
"Bukankah merangkak seperti bayi itu memalukan sekali? Bolanya bergerak dengan pelan saat ini, ayo segera lewat," ucap seseorang disana dengan sedikit menantang membuat Yeonjun dan cuma bisa mengeryitkan dahinya.
Wah, sungguh berani sekali dia berkata seperti, lalu apa alasannya tadi? Merangkak adalah hal yang memalukan? Emangnya disini masih harus punya urat malu?
Mereka disini butuhnya keberanian bukan urat malu.
Ucapan orang tersebut benar, bola besi di hadapan mereka itu tiba-tiba bergerak dengan pelan.
Mungkin ini sebuah keberuntungan bagi mereka, tapi kalau bagi Yeonjun dan lainnya ini adalah keanehan.
"Kamu tau gak apa yang sedang aku pikirkan?" tanya Soobin ke teman-temannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Parade -yeonbin✔
FanficSequel/Book II - Maze. Untuk kedua kalinya, Yeonjun dan Soobin kembali terjebak dengan hal yang mengancam nyawa mereka. ➡️07.06.20 28.07.20⬅️ ©2020