The great protector

19 0 0
                                    

Perempuan itu ternyata bukan pacarnya.

Yeri memberitahuku semuanya.

"Enggak kak, Mark gak pacaran sama Jieun. Jieunnya aja yang naksir. Kita aja baru tau."

Postingan foto Mark juga sudah dihapus dari laman media sosialnya.

Aku tidak tahu apa yang membuatnya begitu berani dan percaya diri.

"Terus Mark pas tau fotonya diupload Jieun, gimana?" tanyaku.

"Mark biasa aja awalnya, tapi lama-lama dia makin gak nyaman. Soalnya Jieun makin aneh-aneh aja. Dia makin baper kali."

Aku hanya tersenyum mendengar jawabanya Yeri.

Selama ini, sia-sia sudah kegalauanku.

"Jadi, Mark tetep masih takut perempuan. Aku kasihan deh sama dia." ucap Yeri sambil menyeruput minumannya.

Aku masih tidak mengerti, apa maksud "takut perempuan" yang dimaksud Yeri.

Saat pikiranku sedang berkelut dengan kisah Mark, orangnya pun kini berada di hadapanku. Duduk tepat sekali menghadap ke arahku.

Meskipun matanya terfokus pada ponsel miliknya.

"Tapi kak, Mark tuh baik banget. Dia gak pernah nunjukkin marah ke temen-temennya. Bahkan ke Jieun aja, yang bisa dibilang bikin dia rugi, dia gak marah."

"Dia cuma diem, abis itu baik lagi. Kata Jungwoo, Mark suka nulis-nulis lirik atau judul lagu di bukunya. Kayanya sih, itu semacam diary dia."

Ucap Yeri bisik-bisik karena Ia juga menyadari keberadaan Mark di belakangnya.

"Mark, ngelindungin temen-temennya banget. Kayanya nih ya, Mark bakalan ngelakuin apapun biar orang yang dia percaya gak kenapa-kenapa. Sekalipun bikin dia rugi." tambah Yeri.

Meskipun hanya mendengar selipan-selipan cerita Mark dari Yeri. Tapi, bisa kupastikan bahwa Mark orang baik.

Tidak boleh ada yang menyakitinya.

Jika dia bisa menjadi pelindung yang baik bagi orang lain, maka harus ada orang yang mampu melindungi dia dengan baik juga.


Playlist - Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang