Di pagi buta pukul 3 dini hari Alyan benar benar sudah berada di markas berhadapan dengan tv yang menunjukan rekaman dari robot lebah ciptaannya yang sudah di kirim menuju tempat yang akan di datanginya dalam 30 menit lagi.
"Siapa yang sudah berani mengahalangi langkahku ini" tanya Alyan kesal karna seluruh anakbuah dan juga Bramantyo menutup rapat rapat bibirnya, dan melarang Alyan mencari tahu.
"Kau akan tahu saat sudah sampai, soo tenanglah" ucap Bramantyo sambil tersenyum smirk.
"Ide gila apa yang ada di otakmu itu pria tua!" kesal Alyan lalu menghempaskan tubuhnya pada kursi singgasana milikinya.
"Ada apa denganmu? dari pertama kau datang selalu marah marah hanya karna masalah sepele, di apartemen ada masalah?" tanya Alex sambil memberikan air putih pada Alyan.
"Hanya perasaanmu saja, aku baik baik saja ingat itu!" jawab Alyan dengan nada ketus.
"Sudah pertengahan bulan, kau sedang ada tamu pasti" ucap Alex lalu pergi begitu saja.
👉🕠👈
3 mobil mewah dan dua helikopter melesat membelah kota Jakarta menuju Bogor yang sudah mulai dipadati penduduk yang mulai beraktivitas.
Mobil mobil itu masuk menuju daerah perumahan elit melewati pagar pengecekan, bahkan mereka mematahkan palang pintu gerbang itu, berhenti tepat di sebuah rumah yang sangat mewah dominan berwarna orange and blue.
Nampak di dalamnya sudah ada mobil yang mereka kenali, ya itu adalah mobil anak buah mereka yang menyamar sebagai pengacara untuk menanyai lebih lanjut soal hubungan antara orang itu dengan tanah yang benar benar milik Alyan.
"Pagi, ada yang bisa saya bantu" tanya Satpam yang baru keluar dari poskonya.
"Tahan dia, bila macam macam bunuh saja sekalian" sakas Alyan dengan begitu kejam.
Mereka masuk bersamaan Alyan berjalan paling depan, wajah mereka semua tertutupi masker bertuliskan BRD, dan tak lupa jaket BRD yang selalu mereka kenakan saat menjalankan misi.
Alyan melangkahkan masuk begitu saja, namun tubuhnya terasa membeku seketika melihat siapa yang ada di hadapannya, pria yang berada di masa lalunya yang begitu pahit, pria yang mengecewakan dirinya selama bertahun-tahun.
"Siapa mereka?!" Tanya pria itu terkejut melihat banyak orang mendatangi rumahnya dengan pakaian khas penjahat.
"Perkenalkan kita adalah mafia BRD terkejam di seluruh dunia" ucap Alyan sambil membungkuk hormat pada pria itu dengan anggun
"BRD? terasa tak asing aku dengar" gumam pria itu.
"Tn. Alvino Adhiyasta Putra, apa hak anda berani menghalangi proyek pembangunan kami?" tanya Alyan sambil mendekati Alvino.
Ya! Alvino kaka TIRI Alyan yang sudah ia tinggalkan selama bertahun-tahun, pantas saja Bramantyo menyembunyikan identitas dirinya.
"Asal anda tahu nona, perusahaan terlarang yang akan kau bangun itu berdiri di atas tanah milik adik saya! lantas wajar saya sebagai kaka tidak mengijinkan kalian semua membangun di atas tanah milik orang lain"
"Soo, nona yang sangat anggun ini, lebih baik kau dan atek-atekmu menghentikan pembangunan perusahaan itu, atau saya akan melanjutkan permasalahan ini ke ranahukum?!" ucap Alvino sambil menunjuk wajah Alyan
KAMU SEDANG MEMBACA
B.R.D
Action[Sequel BROKEN HOME] [Harap baca Broken Home terlebih dahulu agar lebih paham!] DENDAM? Berawal dari kebencian yang terdapat pada masa lalunya yang sangat pahit, mencoba mengeluarkan rasa kesalnya dengan menyiksa tanpa rasa kemanusiaan. KEBAHAGIAAN...