Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
201.056 suka Taehyung_kim kamu tetaplah satu-satunya yang aku ingin untuk melewati jalan ini bersama, dulu, sekarang, selamanya 💜
Komentar dinonaktifkan.
. .
Setelah kepergian jieun hari itu, taehyung memutuskan untuk tidak mengejarnya. Bukannya tidak mau, tetapi kondisi tubuhnya yang tidak mengizinkan. Kepalanya terasa sangat berat dan tubuhnya sangat panas, dia khawatir jika memaksa pergi hanya akan memperburuk keadaan. Akhirnya dia memilih untuk merebahkan diri sembari mencoba menghubungi jieun. Tetapi, bahkan hp pun tak berpihak padanya. Hp nya mati disaat penting seperti ini. "SIAL!", Pekiknya.
Disisi lain, yeri yang sedang dalam perjalanan pulang malam itu sangat terkejut saat melihat postingan jieun. Dengan susah payah dia berusaha menahan tangis, karna sedang berada didalam mobil bersama orang tuanya. Dia mencoba menelpon taehyung berulang kali, tetapi tak diangkat. Lalu beralih menelpon jieun, juga tak ada jawaban. Dia pasrah, menunggu sampai mobil tiba dirumah.
Sesaat setelah ayahnya menghentikan mobil, yeri bergegas keluar dan langsung berlari ke rumah menuju kamar taehyung. Disana didapatinya taehyung yang tengah tergeletak lemas dan meringkuk dengan selimutnya. "Oppa, apa yang terjadi? Kupikir eonni menjagamu" Taehyung hanya diam. Yeri langsung meminta appanya untuk menelpon dokter pribadi mereka. Taehyung diberi infus dan disuruh beristirahat dirumah agar cepat pulih.
Saat fajar menyingsing, yeri yang baru bangun memutuskan kembali kekamar taehyung, masih sama, untuk meminta penjelasan. "Oppa, apa yang terjadi? Kau melihat postingan eonni?" "Aku baru melihatnya, hpku mati semalam" "Kenapa kalian putus? Kumohon jangan seperti ini!" Lama. Hening. "Ini semua salahku" "Kesalahan seperti apa oppa? Bukankan kalian selalu bisa menyelesaikannya bersama, tanpa perlu kata putus?" Desak yeri. "Ini kesalahan terbesar, mungkin dia akan membenciku selamanya." Yeri terdiam. "Oppa, kau...." Yeri sudah tak dapat lagi menahan tangisnya, tanpa dijelaskan, dia sudah tau kesalahan terbesar yang dimaksud taehyung, kesalahan yang biasa dilakukan oleh setiap lelaki yang bisa dibilang, 'bajingan'. "Bajingan", kata itu lolos dari mulut yeri. Asal tau saja, yeri ingin sekali menampar taehyung saat itu juga. Dia ingin mengatai taehyung dengan kata-kata kasar, memaki, dan menghujatnya. Kalau saja taehyung sedang tidak sakit. Sesayang itu yeri dengan jieun, bahkan dia rela menghajar oppanya itu untuk jieun. "Kau akan menyesal oppa, kau tak akan pernah menemukan orang seperti eonni lagi", sesal yeri dan pergi meninggalkan taehyung. "Aku sangat menyesal", ucap taehyung dengan suara bergetar yang masih bisa didengar oleh yeri.
Yeri kecewa. Sangat. Dia tak menyangka oppanya sendiri adalah orang seperti itu. Jika diposisi jieun, diapun akan melakukan hal yang sama, meninggalkan taehyung. Tapi bagaimanapun, taehyung tetaplah oppa baginya, orang yang disayanginya. Dia telah mendengar kata menyesal dari oppanya, dan itu sangat tulus. Jauh dilubuk hatinya, dia masih mengharapkan jieun akan memaafkan taehyung dan kembali padanya.
Entah kenapa yeri merasa serakah, dia mengharapkan jieun tetap bersama taehyung, walau dia tau kesalahan taehyung sangat besar. Tetapi jieun tak terganti untuknya, bahkan mungkin untuk orang tuanya yang sudah menganggap jieun sebagai anak mereka.
Disisi lain taehyung masih mencoba menghubungi jieun, tetap tak ada respon. Jalan terakhir, dia memposting foto jieun pada feeds ig nya. Berharap jieun melihat dan merasakan ketulusannya. Walaupun dia juga tak yakin. "Aku mencintaimu ji, aku akan melakukan apapun untukmu, tolong kembali padaku" gumamnya dengan air mata yang sudah tak tertahan.