02

951 126 12
                                    

Dlwlrma

Dlwlrma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

75.991 suka
Dlwlrma kupikir kita mampu, nyatanya tidak. Jarak lambat laun memisahkan yang erat, meretakkan yang kokoh, mengaburkan yang nyata. Terimakasih untuk 5 tahun berharga kita, yang mungkin tidak berarti bagimu. Tolong, jangan berbahagia.
Nb: fotomu yang sempat kuabadikan malam itu, mungkin menjadi yang terakhir. Kamu dan aku yang sempat menjadi kita, usai.

Komentar dinonaktifkan.

.
.

Hari-H putus

Hari itu jieun berniat pergi ke rumah taehyung. Yeri mengatakan taehyung sedang sakit, sedangkan mereka harus pergi ke desa untuk menemui neneknya. Alhasil, yeri pun meminta jieun untuk menjaga taehyung dan menemaninya di rumah.

Jieun sumringah.
"Ini kesempatan ku untuk berbaikan dengan tae", batin jieun.
Jieun bergegas pergi dan mampir di swalayan. Dia berniat membuatkan taehyung bubur, dan diapun berbelanja bahan makanan yang diperlukan.
Setelah dirasa lengkap, jieun segera melajukan mobilnya menuju kediaman taehyung.

Sesampainya disana, jieun langsung masuk tanpa mengetuk pintu. Dia berniat ingin mengejutkan taehyung. Naas, apa yang diharapkannya tidak berbuah manis. Bagai tersambar petir di siang bolong, jieun disambut dengan pemandangan yang seakan mencabik cabik ulu hatinya.
Ya, diruang tamu itu jieun melihat kim taehyung bersama seorang gadis, BERPAGUTAN.

Dadanya sesak. Matanya perlahan berair, semakin banyak, dan menetes satu persatu. Ingin rasanya berteriak, tetapi bibirnya mendadak kelu. Tangannya bergetar, lututnya melemah. Barang belanjaan yang tadi dibawanya terjatuh, menimbulkan suara yang kemudian berhasil mengalihkan pandangan kim taehyung yang kini beralih menatapnya.

Jieun berlari keluar dengan segenap kekuatannya, meninggalkan dua orang yang masih terkejut menatapnya. Menyadari kepergian jieun, taehyung mendorong tubuh wanita itu dan bergegas berlari mengejar jieun. Jieun yang masih shock tidak bisa berlari dengan cepat. Taehyung berhasil mengejarnya.
"Ji, dengarkan aku dulu"
"Lepas!"
"Tolong dengarkan penjelasanku, ji"
"Kau pikir aku BUTA, tae?"

"Aku khilaf ji, kumohon maafkan aku, aku tidak benar benar melakukannya, aku bahkan tidak menyukai wanita itu".
"Sudahlah, tae. Sudah jelas bagiku, tak kusangka beginilah akhir kita."
Setelah mengatakan itu, jieun langsung berlari menuju mobilnya dengan sisa airmata yang terus berjatuhan. Dia menjalankan mobilnya dengan cepat meninggalkan rumah itu.

Taehyung diam mematung, kakinya lemas, lututnya perlahan terjatuh tak berdaya. Matanya memerah, penuh dengan airmata yang berusaha ditahannya agar tidak jatuh.

Menatap kepergian jieun yang penuh dengan kekecewaan, membuat hati taehyung sakit. Sangat. Dia membenci dirinya, karena telah menyakiti jieun, karna telah membuat wanita itu menangis.

Sungguh, bukan seperti ini yang taehyung inginkan. Ia tidak pernah menginginkan jieun pergi. Tidak pernah sedikitpun ia berpikir bahwa jieun akan meninggalkannya, seperti sekarang. Dia menyesal. Baginya, jieun adalah segalanya, napasnya, nadinya. Dan dia telah melakukan kesalahan besar, membuat belahan jiwanya itu pergi.

Taehyung kembali kerumah. Dilihatnya wanita itu masih duduk disana, kim jisoo. Dia menarik tangannya dan mengusirnya dengan paksa.
"Tunggu tae, apa salahku"
"Kesalahan terbesarmu, hadir diantara aku dan jieun!, Aku membencimu"
"Tapi tae, kau bahkan tidak melarangku mendekatimu, kau membiarkanku melakukannya"
"Persetan, aku muak denganmu!!, cepat pergi dari sini".
Taehyung menutup pintu dengan keras, meninggalkan jisoo dengan cucuran air mata yang tak lagi dapat dibendung.

Taehyung tak lagi dapat menahan emosinya. Dia kalut, kacau. Jieunnya pergi. Dia tidak tahu bagaimana memperbaiki hubungan mereka. Dan jisoo, baginya wanitu itu hanya pengisi kekosongan jieun yang sempat pergi, tidak berarti. Egois memang, tetapi seperti itulah pemikiran seorang kim taehyung. Dan hari ini dia khilaf, karna jisoo yang lebih dulu menciumnya, tetapi dia salah karna tidak melakukan penolakan.

Taehyung tenggelam dalam pikirannya, dalam lamunannya. Mengingat seluruh kejadian hari ini, semua memang salahnya.
"Ji, kumohon beri aku kesempatan", gumamnya sembari merebahkan diri dikasur.

JieunstagramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang