Hari ini aku udah up berapa kali nih?
Jangan lupa dong beri vote dan komennya---------
Rina tersenyum lebar menyambut uluran tangan Samudra. Mereka sedang berada di pantai, menikmati pemandangan yang begitu indah di sore hari. Melihat Samudra yang tak henti-hentinya tersenyum dengan menatapnya membuat Rina salah tingkah.
Semua masalah terasa sudah terselesaikan, tidak ada beban diantara keduanya. Tersenyum lebar, tertawa lepas, membuat kedua remaja itu terlihat begitu bahagia.
"Na, dulu aku sangat berharap bisa kembali sama kamu. Dan sekarang Tuhan telah mengabulkan harapanku Na."
Rina memandang pantai dengan senyuman yang masih terukir di bibirnya.
"Dan semoga, kita terus bersama hingga tua nanti."
Rina menyandarkan tubuhnya di dada bidang Samudra. Rasa nyaman yang selalu dia rasakan saat berdekatan dengan Samudra. Semua telah berakhir. Dia berharap semoga kisahnya akan terus bahagia.
"Na.."
Rina menatap Samudra saat wajah Samudra mulai mendekati wajahnya. Satu titik yang menjadi titik fokus Samudra. Tapi saat dia akan meraih itu, tiba-tiba ada yang mendorongnya. Sungguh kesal dirinya saat ini, padahal dia ingin hal itu.
"Nggak ada cium-ciuman."
Rina tertawa kecil melihat wajah kesal Samudra, kembarannya itu selalu saja mengganggu waktu berduanya. Sbenarnya tidak hanya saat ini saja, beberapa hari yang lalu Rino juga merecoki kencannya dengan Samudra. Dengan alasan ingin menjaga kembaran tersayangnya.
"Ganggu aja lo. Makanya cepet cari pacar, biar nggak ganggu gue lagi."
Rino memandang malas Samudra, selalu saja sahabatnya itu menginginkan dia memiliki kekasih.
Rina yang melihat ada raut emosi di antara keduanya langsung merangkul dua cowok yang sangat penting dalam hidupnya.
"Udah nggak usah marah-marah. Yang penting kita semua bahagia."
Samudra menghela napas panjang. Kemudian dia tersenyum dengan memandang ombak di pantai itu, begitupun dengan Rino.
"Hai."
Sontak saja ketiganya menoleh ke belakang. Rino begitu terkejut dengan kehadiran seseorang yang saat ini mengisi hatinya. Rina yang memang peka langsung mendorong kembarannya agar berdekatang dengan Resti.
"Udah No. Sana, selesaiin masalah percintaan lo."
Rina terkekeh melihat kepergian kembarannya yang masih malu-malu. Gayanya aja selangit, dihadapkan Resti aja malu-malu kucing.
"Na."
Rina langsung menoleh ke arah Samudra yang juga menatapnya, "i love you."
"I love you too."
Samudra mendekatkan wajahnya, menarik tengkuk Rina dan kemudian bibir mereka menyatu. Mungkin hanya 30 detik, tapi keduanya sudah kehabisan nafas. Kemudian mereka saling tersenyum, Rina langsung memeluk Samudra.
-----
Sedangkan Rino, cowok itu masih menegang di tempat. Jantungnya masih berpacu dengan cepat. Padahal dia hanya berhadapan dengan seorang perempuan, bukan berhadapan dengan penjahat ataupun dengan hantu.
Dia tidak tau memulai pembicaraan dari mana, dia juga tidak tahu ingin membicarakan apa. Karena hanya kehadiran cewek itu, seolah membuat Rino menjadi lupa ingatan.
Rino menatap cewek yang ada di depannya yang saat ini sedang memandangi pantai yang terlihat begitu indah. Rasanya Rino ingin menjadi pantai saja, agar bisa dipandangi oleh cewek yang ada di depannya.
"Resti.."
Resti langsung menoleh dan menaikkan satu alisnya.
"Aku..."
Resti masih memandang Rino, karena dia ingin mendengar kelanjutan pembicaraan cowok itu.
"Aku suka kamu," kalimat itu terucap begitu cepat, membuat Resti harus mencerna kata-kata itu, karena terdengar kurang jelas.
Rino sangat takut jika nanti dia ditolak oleh Resti, apalagi melihat ekspresi cewek itu begitu berbeda.
"Kamu suka aku?"
Rino mengangguk.
"Terus?"
Rino terdiam sebentar, kemudian menghela napas panjang, "kamu mau jadi pacar aku?"
Resti langsung terdiam membuat Rino semakin khawatir. Bagaimana hidupnya nanti saat di tolak oleh Resti. Karena ini adalah pertama kalinya dia menyatakan perasaanya kepada seorang cewek.
"Bukannya aku nolak kamu, tapi aku hanya gadis biasa No, aku tidak seperti kamu yang serba kecukupan. Aku takut, kamu malu disaat kita bersama."
Rino memegang kedua bahu Resti, "aku memang berasal dari keluarga berkecukupan Res. Tapi aku tidak mandang harta, aku tidak peduli apa kata orang nanti. Aku juga nggak malu saat berdua dengan kamu. Karena aku sangat mencintaimu."
Resti mendesah pelan, "bagaimana jika nanti kamu ninggalin aku?"
"Aku tidak akan pernah ninggalin kamu. Aku janji, aku akan selalu ada buat kamu. Jadi ijinin aku, untuk masuk ke kehidupan kamu, ke hati kamu. Dan ijinin aku untuk terus melindungimu."
Resti menatap Rino yang terlihat begitu tulus. Dia juga tidak melihat ada kebohongan di mata Rino, "aku mau jadi pacar kamu."
Rino langsung memeluk Resti, pelukan penuh sayang, penuh cinta. Dan mulai saat ini dia berjanji akan terus membahagiakan wanita-nya. Dia berharap agar kebehagiaan memenuhi kisahnya.
END
-
--------
Yuhuuuu..
Udah ending... gimana? Kurang greget ya?
Kenapa kok cuma sedikit part-nya? Kok tiba-tiba udah ending aja?
Jadi gini, awal aku buat cerita ini aku udah memikirkan kalau akan ada sekitar 20 part, tapi ternyata setelah di ketik hanya 13 part. Aku ingin buat alur penambahan, tapi tidak nyambung, malah menjadi garing. Aku juga kaget, padahal rancangan awal itu ada 30 part, karena ada beberapa part yang aneh aku kurangin dan aku simpulkan menjadi 1 part. Dan masih ada sekitar 20 part. Karena tiap part kependekan, jadi aku gabungin dan hanya ada 13 part.
Aku juga mau mengucapkan terima kasih kepada kalian semuanya yang sudah mendukung cerita ini dari awal hingga akhir. Yang sudah memberikan jejak di tiap part-nya. Karena itu sangat berharga sekali buat saya.
Aku juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim yang tergabung dalam akun ini karena udah memberikan izin untuk aku berkarya di lapak ini. Udah memberikan dukungan penuh, udah memberikan masukan-masukan.
Jangan lupa juga vote dan komennya untuk part ini.
Sampai jumpa di cerita kita yang lain....
05.06
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU MY BOY (completed)
Romance17+ Cerita si kembar, Rina dan Rino. Memiliki wajah berbeda, hanya mata mereka saja yang mirip. Tapi kalau sifat mungkin hampir sama. Panggilan Rino disekolah itu badboy, kalau Rina itu goodgirl. Kalau Rino suka tawuran, kalau Rena suka membuli. Ham...