06. PAPA!!!

99 35 60
                                    

Jam istirahat, Rina dan teman-temannya segera pergi ke kantin. Mengisi perut mereka yang sudah keroncongan sejak awal pelajaran tadi. Masalah dirinya yang pingsan tadi, Rina tak mau ambil pusing. Meskipun dia sedikit kesal dengan Samudra yang menghukum dengan seenaknya.

Rina duduk manis di kursi kantin, menunggu Tasya yang sedang memesan makanan.

"Kenapa tadi lo pingsan Na?" tanya Nanda yang memang penasaran dengan sahabatnya, padahal kemarin Rina tidak apa-apa.

"Iya Na, lo kenapa sih? Sakit?" tanya Tasya yang baru datang dengan membawa nampan yang berisi beberapa makanan.

"Gue dihukum Samudra. Lari sepuluh kali."

"Itu sih salah lo. Kok bisa telat sih Na?"

Rina menghela napas, "tidurnya kemaleman."

"Gue tau, pasti karena semalem lo kencan dengan Viano kan?"

Rina langsung membulatkan matanya, bagaimana mungkin dia kencan dengan kembarannya sendiri, "kata siapa?"

"Masa lo nggak tau sih Na. Kan sudah jelas-jelas Viano posting foto bareng sama lo. Dengan caption, she is mine."

Rina melihat ponsel Tasya yang sedang menampilal postingan itu. Benar saja, disana nampak fotonya dengan Rino yang menggendongnya. Memang gila kembarannya itu. Bagaimana bisa dia mengklaim dirinya sebagai kekasihnya. Bagaimana kata orang tuanya nanti?

"Udah Na, lo nggak usah ngelak lagi."

Rina kembali menghembuskan nafas kasar, pulang sekolah nanti dia akan memberi perhitungan kepada kembarannya itu. Memang sudah gila si Rino.

"Eh, itu wajah Samudra kenapa lebam-lebam gitu?" tanya Nanda yang melihat Samudra yang baru memasuki kantin. Sontak saja Rina langsung menoleh, dan kali ini Samudra sedang menatapnya.

"Eh Nan, gue udah cantik kan?" tanya Tasya sambil membenarkan rambutnya yang menurutnya sedikit berantakan, "gue nggak mau terlihat jelek di deoan Samudra."

Samudra melangkah menuju tiga cewek yang saat ini memang menatapnya. Rina mengernyit melihat Samudra yang beberapa langkah lagi akan sampai di mejanya.

"Ponsel lo. Tadi ketinggalan di UKS," Samudra memberikan ponsel berwarna gold kepada Rina, sedangkan Rina yang masih bingung hanya menerima ponsel itu dan tak berkomentar.

Setelah Samudra berlalu pergi, barulah Rina tersadar. Membaca note yang tertempel di pelindung ponsel itu.

'Setelah makan temui gue di perpus'

Rina kembali mengernyitkan keningnya, kenapa Samudra mengajaknya ketemuan? Rina benar-benar penasaran. Kemudian dia beranjak dari duduknya dan melangkah menuju tempat yang tertulis di note itu. Mengabaikan teman-temannya yang memanggil namanya.

Rina masuk ke dalam perpustakaan. Tak banyak siswa yang berada di perpustakaan sekolahnya. Rina langsung menghampiri Samudra yang sedang membaca buku matematika untuk olimpiade.

"Ngapain ngajak gue kesini?"

"Duduk."

Rina menurut, dia langsung duduk di kursi samping Samudra, "kenapa sih Sam? Lo mau ngajak gue balikan? Sorry, gue nggak tertarik sama mantan."

Samudra langsung menutup bukunya, kemudian dia menatap lekat Rina, "nggak usah bahas itu. Bukan itu yang akan kita bahas."

"Terus?"

"Nggak usah banyak nanya. Nanti aja, kita lagi nungguin orang."


-

Rina terus menunjukkan wajah masamnya, hal itu membuat kembarannya bingung, "lo kenapa sih Na? Kan postingannya udah gue hapus."

I LOVE YOU MY BOY (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang