1# EPIPHANY

105 8 1
                                    

Jam sepuluh malam, Sebuah mobil nampak memasuki gerbang ke arah pelabuhan darmaga peti kemas dan berhenti tepat di belakang gudang di dock dua belas, dekat sebuah peti kemas yang telah terbuka.

Sesaat kemudian seseorang terlihat melangkah kan kaki nya, keluar dari dalam mobil berwarna hitam, pria ber setelan jas berjalan pelan diikuti oleh beberapa pria berbadan kekar dibelakang nya.

Sebuah koper nampak berada dalam genggaman salah satu pria. Sebuah koper dengan borgol yang menempel di tangan nya yang berisikan dana pembayaran kepada seseorang yang akan segera mereka temui, Sekilas terlihat sebuah benda menonjol dari balik jaket mereka, beberapa pria nampak membawa sebuah pistol yang siap digunakan jika keadaan memaksa.

"Mereka sudah siap rupanya" guman pria bertubuh kekar yang telah menunggu di dekat sebuah peti kemas berwarna biru tua yang sudah terbuka, sekelompok pria dengan pakaian formil nampak melangkah pelan menuju ke sebuah sudut pelabuhan.

Dari balik pintu gudang yang berada di ujung jalan, beberapa pria nampak menghampiri kelompok lelaki yang mengenakan pakaian formil sedang berjalan ke arah mereka.

Sesaat kemudian, kedua kelompok tersebut nampak berhadapan saling bertatapan dengan ekspresi wajah tegang, keadaan di sekitar nya menjadi tidak menyenangkan, ketika seorang pria di depan sedikit menyinggung tentang sebuah barang pesanan mereka.

"Mana barangnya?" dengan sedikit selidik pandanganya dilayangkan ke dalam peti kemas tersebut

"Nyalain lampunya!" teriak salah satu pria yang berada dekat peti kemas, seorang pria terlihat menekan sebuah tombol di sebuah panel di dekat nya.

Sesaat setelah peti kemas tersebut mendapat penerangan dari beberapa lampu sorot, beberapa benda persegi empat nampak menumpuk di salah satu sudut ruangan dalam peti kemas, di bagian atas benda tersebut terlihat sebuah tumpukan lain yang terbuat dari box kayu bertuliskan Property of Cerebus corp.

"Bongkar yang paling depan!" teriak seorang pria berambut panjang kepada beberapa pemuda yang langsung membawa linggis untuk menbongkar peti kayu tersebut.

"Bos gimana kalau yang di dalam bukan barangnya?" tanya seorang pria berjas kepada pria yang berada didepanya..

"Kita habisi aja mereka jangan ada saksi mata, siapkan senjata kalian dan tunggu perintahku, lalu kita hilangkan mereka semua" pria tersebut berkata sambil berbisik, sebuah kotak kayu nampak dibuka paksa oleh salah satu pria yang memegang besi panjang.

"Siap bos" jawab pria berjas hitam sembari memberi tanda kepada kawan kawanya.

Gundala Sayap Malam.
Beginning.

Gundala Sayap MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang