Permulaan

639 57 17
                                    

''  Siapa yang mengetahui hati seseorang? Hanya diri sendiri dan tuhan yang mengetahuinya''

---------- ----- 150 Days with you ---------- -----

Barbara's POV

Saat aku ingin melangkah kan kakiku untuk mendekati gadis pemayu itu bel berbunyi yang tandanya kami semua harus masuk kelas sekarang juga, aku mendengus kesal dan tanpa berkata-kata aku kangsung mengarah ke gedung dimana jadwalku atau lebih tepatnya pelajaran yang akan aku lakukan.

"Bar? Lo enggak jadi kerjain si pemayu apa? Lo mulai takut sama dia apa? " celoteh Ariana sejak tadi dan berjalan kesampingku.

"Bukannya gue nggak mau! Cuman! Kuping kalian budek apa?! Bel sudah bunyi! Mau enggak mau gue harus masuk! Bokap sama nyokap gue ngancam! Kalau gue bolos lagi! Aset gue disita! Urusan si pemayu ntaran aja! Istirahat atau enggak pas pulangan sekolah gue kerjain habis-habisan dia.! " jawabku ketus dan tentu saja berteriak. Sontak semua mata melihat ku dengan tatapan mengerikan, entah pandangan yang menggambarkan hati ketakutan mereka. Dasar bodoh! batinku.

" Bar? Lo diliatin sama junior tuh!" Bisiknya sambil melirik siapa yang tengah melirikku. Berani sekali dia batinku. Langsung saja aku berjalan mengahampirinya. Dan menjambak rambutnya "Lo siapa sih hah? Junior aja belagu! Ngapain lo liat-liat gue? Iri lo sama gue?" Dengan sedikit teriakan dan bentakan.

"Ma...maa...maaf kak" jawabnya terbata-bata justru itu membuatku semakin muak dengan bocah ingusan ini, semakin lama , makin kutarik rambutnya and.

"Awww" seru ke empat temanku , karena aku melepaskan jambakan ku dan kudorong dia hingga tersungkur di tanah, dan tak luput menyiramkan jus stroberi milikku diatas kepalanya.

"Bitch! Awas aja yah! Lo cari masalah ke gue lagi! Gue habisin lo!! Apa lo enggak tau--" Kataku berteriak dihadapan mukanya, akan tetapi saja di ganggu oleh Ariana dengan cara menarik-narik baju yang kupakai. "Apa sih Ari? Gue lagi selesain masalah gue ke jalang satu ini!" Karna aku merasa dia sangat menggangguku dari tadi dan dia sepertinya sedang melirik kearah belakanhku , apa jangan-jangan batinku... Kuputar badanku dan mendapatkan Austin disana, yang tengah memandangiku dengan tatapan dingin.

"A..austin gue bisa--"

"Enggak ada yang perlu lo jelasin okay?" Potongnya begitu saja, dan berlalu, membantu gadis yang habis kubully itu berdiri. 'Shit'!' Umpatku yang nyaris tidak terdengar sedikit pun.

'' Sini kubantu, sudah pergi sana bersihin bajumu jangan lupa'' ucap Austin kepada gadis itu, dan berlalu melewatiku, langsung kukejar dia.

'' Babe! tungguin!'' sambil menarik tangannya agar tidak berjalan terlalu jauh lagi, dan sepertinya rencanaku berhasil. Dia pun berhenti. '' Kamu kenapa sih babe? Nolongin junior tadi?'' sambungku. sedikit memelas padanya agar tidak terlalu marah. Aku lupa, aku dengan Austin sudah 2 tahun berpacaran, dan rencananya 2 bulan lagi kita akan bertunangan, papa Austin itu pemilik perusahaan yang sama kayak papa. Dan kata mereka setelah kuliah, aku dan Austin akan menikah.

'' Gue kenapa?! Lo tanya sama diri lo sendiri! lo itu semaunya sama orang lebih rendah! enggak mikirin hati orang apa yah lo!'' pekiknya , aku tak pernah melihatnya semarah ini. Dan sejak kapan dia manggil pake kata Lo dan gue?

'' Salah gue apa lagi sih hah?! nggak capek apa lo marahin gue!' bentakku.

'' Lo tanya gue?! bahkan gue udah capek, dan muak sama lo! cewek bodoh!''

'' Lo ngatain gue bodoh?! Enggak ngaca apa?! lo itu yang bodoh!. Ohh jangan-jangan lo naksir cewek lain?! bukan gue lagi?''

'' Kalau iya kenapa?! masalah buat lo?! gue capek sama lo Barbara, gue mau kita Putus'' sambungnya dan dikata Putus diberi sedikit tekanan. Tak terasa air mataku turun dari kedua mataku, tak pernah Austin berkata seperti itu, belum sempat aku menjawab pertanyaannya, dia sudah menghilang dari hadapanku hanya untuk menghampiri gadis lugu itu.

'' Chloe!'' bisikku yang hampir tak terdengar, tapi kurasa Kendall mendengarnya, karena dia mengangguk bukannya untuk menenangkanku.

'' Gue mau! Kendall dan lo Victoria! bawa gadis itu ke gudang belakang kampus! gue mau habisin dia!''

'' Tapi kenapa dia ? Gue rasa dia enggak ada salah sama skali dengan kita!'' jawab Victoria dengan santainya

'' karna! gue rasa dia yang udah mencoba mau hancurin hubungan gue sama Austin! asal lo tau!''

'' Okay..okay.. bakalan gue bawa sama Kendall, ya kan Ken?'' jawabnya dan dibalas anggukan oleh Kendall. ''Bar, lepasin kerah baju gue dong sakit!'' sambungnya, karena aku menyadari kulepaskan kerahnya yang sedari tadi ditarik olehku.

---------- ----- 150 Days With You  ----- ----------

Chloe's POV

Aku melihat Austin sedang berlari, ke arahku, setelah bertemu dengan Barbara, kurasa mereka bertengkar lagi, karena aku melihat Barbara menangis. Sebenarnya aku dan Barbara adalah teman masa kecil, karena ibuku dan ibunya adalah sahabat, tapi Barbara memutuskan untuk tidak mau mengenalku lagi, karena aku memecahkan balon kesayangannya dulu. But that's the past right? .

''Hey Chloe!'' sapa Austin padaku, dia adalah pria termanis yang pernah kutemui, dan juga pria yang berani mendekatiku, karena hampir semua orang tidak termasuk Austin tidak suka padaku, karena kata mereka, aku hanya sebuah anak haram, kenyataannya? ''They just know my name. And they don't know about my life and about me''

'' Chloe? Are you hear me?'' sahutnya, karena aku melamun sedang berjalan.

'' Yup! I hear you and Hey Austin'' sambil tersenyum tipis kepadanya , menatap mata nya. Dia memang tampan! Barbara sungguh mendapat pria seperti Austin.

'' Chloe awas!'' teriaknya dan tiba-tiba dia memelukku mataku sempat bertemu dengan matanya dalam beberapa detik. '' Aww!'' sambungnya ternyata dia terkena bola basket, pantas saja dia menolongku.

'' Lo enggak papa kan Tin? lo baik-baik aja? makasih yah lo udah nolongin gue dari bola basket! makasih banget!'' celotehku panjang lebar, dan Austin hanya tertawa akan tingkah anehku.

'' It's okay Chloe! Not bis problem awuchh sorry aku memelukmu'' sembari tersenyum, oh manisnya pria ini, wanita dalam hati ku sudah melompat-lompat, jujur saja aku menyukai Austin setelah 6 bulan bersekolah, dia juga pemimpin basket timnya, itu membuatku jatuh cinta, dan juga dia tidak sombong , bahkan dia baik dan murah hati.

'' Ke kelas yuk!'' ucapnya dan menarik tanganku agar ikut bersamanya, karena kebetulan aku satu kelas dengannya. '' Siapa yang mengetahui hati seseorang? Hanya diri sendiri dan tuhan yang mengetahuinya '' batinku. Sungguh aku sangat senang hari ini.

---------- ----- 150 Days With You  ----- ---------

Author's POV

Perempuan yang memiliki paras cantik seperti bidadari , sedang menatapi gadis yang dibawa oleh lelaki sambil menggenggam tangan manis, seringai licik tersungging di bibir manisnya. '' Lo bakal hancur Chloe!'' bisiknya dan mulai meninggalkan lokasi. Sementara disisi lain, seorang gadis sangat senang, karena akhirnya dia mampu dekat dengan pria yang dia cintai sejak dahulu. Tak pernah ada dipikirkannya, mengapa dia akhirnya bisa mendekati pria ini.

Hey semua, absurd banget ini aku yakin 100%, VOTE DAN COMMENTS YUP,FYI Yang ada di mulmed itu yang jadi Austin CAMERON DALLAS AHHHH ganteng banget yak :3, selain Chloe, ariana, victoria, barbara, austin. pengen ada siapa lagi enaknya? CORET COMMENTS GUYSS P

QOTD : WDYT FOR PART 2?

150 Days With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang