you?

209 34 8
                                    

You?

Author’s POV

Barbara, yang sudah tak sabar untuk menemui gadis itu, dengan cepat menancap gas kuat-kuat, karna dia ingin tahu siapakah sosok yang membuat nya mati penasaran seperti ini , sekitar 45 menit, dia telah sampai di tempat itu, jam belum menunjukan pukul 8 akan tetapi Barbara sudah disitu. Hanya kurang 5 menit lagi jam 8, dia pun berdiri di jembatan itu, dan mengingat kejadian apa saja yang terjadi disini. Mulai dari Austin menyatakan perasaannya menggunakan lilin-lilin petunjuk, tertawa bersama. Semua kenangan itu tetap menjadi kenangan bahagia di kehidupan Barbara. Dia tersenyum miris. Bahkan hamper saja air matanya tumpah begitu saja di pelupuk matanya.

‘’Lo udah sampai ternyata!’’ sontak Barbara memutar tubuhnya untuk mencari sosok yang mengirimnya.

‘’Lo…lo! Gimana bisa?! Lo lo disini?!’’ ujarnya histeris, tak disangka. Anak SMA yang lebih nerd dibanding Chloe , sekarang berubah menjadi gadis seperti model, rambutnya di gerai, memakai kaus putih polos dan jeans hitamnya, dengan sebuah tas merah, tidak menggunakan kaca mata tebal lagi, kulitnya putih mulus. Bagaimana bisa? Chrissy Costanza berubah bak putri dunia?Batinnya

‘’ Long time not see you Bar’’ sapanya lembut, akan tetapi terdengar seperti bisikan setan yang terngiang.

‘’ Lo.. lo Chrissy kan?! Chrissy yang dulunya nerd banget?!’’ Barbara mencoba meyakinkan dirinya sendiri.

‘’Iya gue Chrissy? Kenapa?! Bingung sama perubahan gue?’’ Tanya Chrissy dengan suara meremehkannya.

‘’Udah enggak usah bertele-tele! Kasih tau gue sekarang! Gimana cara agar gue bisa sama Austin and, si parasit sialan Chloe pergi dari dunia ini huh?!’’ teriak Barbara dengan nyaring, karna dia tak percaya apa yang tengah terjadi sekarang ini.

‘’Sabar! Lo enggak usah terburu-buru, Barbara Palvin’’ ujarnya dan tersungging senyuman miring di wajahnya. ‘’Sini biar gue kasih tau caranya gimana, dan ingat jangan sampai salah langkah’’ akhirnya Barbara mendekat dan Chrissy mulai membisikan rencananya, tampaknya Barbara mengerti dan mulai menganggukan kepalanya.

At Chloe home.

Austin sedari tadi, membersihkan luka Chloe, nampaknya tidak terlalu parah, karna hanya tergores sedikit saja, sementara Austin membersihkan lukanya, Chloe hanya diam.

‘’Kok bisa gini sih Eo? Kamu hati-hati , mulai besok kamu harus sama aku trus, aku enggak mau kamu kenapa-kenapa lagi. Ngerti?’’ Tanya Austin kepada Chloe, sementara Chloe hanya mengangguk, menandakan bahwa dirinya sudah mengerti kemana arah pembicaraannya kali ini. tak lama mata Chloe tertutup, Austin menghembuskan nafasnya kemudian menarik selimut yang berada di kaki Chloe dan menyelimuti separu badannya, lalu Austin mencium kening Chloe dengan lembut, setelah itu dia pergi pulang.

Chloe’s POV

Mentari pagi sudah bersinar terang untuk menerangi bumi ini, dan membangunkan semua umat manusia. Aku mengerjap-ngerjapkan mataku, kucari sosok Austin akan tetapi tidak menemukanna, mungkin dia sudah pulang sedari tadi batinku. Kulangkahkan kakiku ke kamar mandi hanya sekedar untuk membersihkan diri. 15 menit aku sudah siap dengan semua perlengkapanku. Kuturuni anak tangga satu persatu. Dan tak kuduga ada sebuah bunga dan coklat. For you hope you like this Sent from Barbara . Apa? Barbara mengirimiku ini? semua ini? apa dia tak salah?

Titt..tittt suara klakson mobil menggema di halaman rumahku, bukankah itu mobil Barbara? Apa yang dia lakukan? Batinku.

‘’Heii Leo!’’ sapanya di mobil, karna kebetulan mobilnya tidak menggunakan atap penutup. Tunggu apa dia memanggilku Leo? Panggilan lama itu? Oh tuhan, apa Barbara sudah kembali? Apa Austin menyadarkannya?.aku akan berterima kasih kepada Austin aku harus.

‘’Ha.. haii.’’ Ucapku canggung, karna aku harus terbiasa lagi pada Barbara.

‘’Yaelah! Lo enggak usah canggung Le. Berangkat bareng yuk! Sini cepetan gue kepanasan ini cepet cepet!’’ teriaknya, dengan sigap aku mengunci pintu dan menghampirinya.

‘’Nah gitu dong Le! Cepetan dikit, gue kepanasan ini’’ aku hanya diam mendengar omelannya, karna sejak dari dulu suka mengomel tak jelas seperti ini.

‘’Le? Lo kok diam? Cepetan naik! Lo bisa buka pintu mobil kan?’’aku tersadar dari lamunanku, bukannya aku bergegas, justru aku mematung, tak tau apa yang harusnya aku lakukan sekarang ini. akhirnya Barbara menyerah dia turun dari mobil, dan membukakan pintu untukku. ‘’Masuh gih! Ayo masuk!’’ dia mendorongku masuk. Dalam hatiku , curiga pasti ada yang direncanakan oleh Barbara, tapi tidak mungkin.akhirnya kami melakukan perjalanan, kujauhkan semua pikiran burukku.

‘’Leo? Enggak ada kata terlambatkan di dunia ini?’’

‘’hmm enggak akan pernah ada malah, emang lo kenapa nanya begitu?’’ tanyaku penasaran.

‘’Enggak ada salahnya kan kalau gue mau bersahabat sama lo , kayak dulu lagi?’’

Degh. Dunia seakan berhenti, akhirnya kami mampu bersama lagi.

‘’Boleh dong!’’ ucapku excited. Dan tak terasa kami sampai dikampus, Barbara turun terlebih dahulu, lalu aku. Sebelumnya dia menggenggam tanganku, lalu kami berjalan berdampingan. Ini yang kutunggu akhirnya datang.

Author’s POV

Seorang gadis, yang bernama Chrissy sedang memperhatikan mereka berdua. ‘’This never end’’ 

Gue tau ini sedikit tapi apa boleh kubuat? .-. . hope you like it, don't forget for vomments

150 Days With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang