UNE

7.6K 199 9
                                    

Jakarta, 16 Juni 2020

06.57 WIB

Pemuda manis itu berlarian menuju halte bus "duh udah telat nih" gumamnya saat melihat jam tangan yang melingkar di tangan kirinya.

Saat lampu merah ia menyebrang di zebra cross, dan melihat seorang kakek-kakek yang mungkin sudah berumur 70 tahun memakai kacamata hitam dan memegang tongkat,

"Pak mau nyebrang pak?" tanyanya kepada sang kakek tua itu ,

"iya mas, mau tolong saya?" Jawab sang kakek berkacamata hitam itu

"Iya ayo kita nyebrang" pemuda manis itu menggandeng tangan sang kakek untuk menyebrang

"Udah, hati-hati ya pak, saya duluan"

"Terimakasih banyak ya mas" ucap sang kakek

"Sama-sama pak" pemuda itu lalu kembali menyebrang dan menunggu bus yang mungkin sebentar lagi akan datang.

07.03 WIB at NCITY HIGH SCHOOL

"Seragam, topi, dasi semua dirapihkan, kita ini mau upacara, disiplin itu harus ditegakkan!" ucap sang guru bernama Pak Taeil yang sedang mengecek siswa-siswinya yang sedang berbaris di lapangan untuk upacara.

"Ini apa ini? pake topi yang bener!"

"Dasinya rapikan!"

"Ealah kok bisa gak terpantau kamu sama saya? rambut kamu kepanjangan ini, potong ya?!"

"Kamu cengangas cengenges, rapihkan itu baju kamu!"

"Apa ini jambul? kaya kakak tua kamu!"
Begitulah omelan Pak Taeil kepada siswa-siswi NCITY HIGH SCHOOL yang tidak mematuhi peraturan dalam berseragam.

07.06 WIB

"Pak pak ke Ncity High School!"

"Iya masuk aja mas bentar lagi jalan"

Pemuda manis itu sudah duduk di busnya, dan ketika bus penuh ia melihat ibu-ibu yang tidak kebagian tempat duduknya

"Bu sini duduk, biar saya aja yang berdiri"

"Ah beneran mas? makasih ya mas"

"Sama-sama Bu, lagian saya bentar lagi sampai kok" jawab pemuda itu sambil tersenyum.

Saat sudah sampai pemuda manis itu pun turun dari bus nya.

"Bang kembalinya bang?"

"Lah gimana tadi katanya ga minta, berapa dah?"

"Hehe 5000 bang, ya udah makasih ya" pemuda manis itu pun langsung berlarian kecil menuju sekolahnya.

Saat sampai di pintu gerbang sekolah, ia mendengar bunyi para paduan suara yang menyanyikan lagu "Indonesia raya" bagian terakhir, itu artinya dia sudah sangat terlambat.

"Yahh telat, aduh gimana dong?" dia panik sambil memegang gagang gerbang sekolah itu.

"Telat upacara aja kaya telat datang bulan, tegang amat" Ucap pria tinggi yang tiba-tiba datang dari belakang pemuda manis itu.

"Cuma orang yang ga berpendidikan yang coba ngelucu dengan cara begitu" sinis pemuda manis itu.

"Anak baru ya?"

Bukannya menjawab pertanyaannya, dia malah mendekat kepada pemuda tinggi itu

"Ngapain lo?" Pemuda tinggi itu menepis tangan pemuda manis ketika tangannya mau menyentuh pelipisnya.

"Itu luka lo bisa infeksi kalo ga di bersihin"
Pemuda manis itu pun langsung mengambil sarung tangan dan membersihkan luka pemuda tinggi itu.

"Lagian kepentok apa sih? Jatoh?" tanya pemuda manis itu sembari membersihkan luka dan memberi hansaplast pada pelipis pemuda tinggi itu.

"Semacam itu lah" jawab pemuda tinggi sambil menatap wajah pemuda manis didepannya.

"Nah, nanti sampai rumah lo buka lagi aja, bersihin pake alkohol terus pake betadine" ucap sang pemuda manis saat selesai mengobati luka sang pemuda tinggi itu yang dijawab hanya anggukan.

"Terimakasih kembali, Chenle" ucap sang pemuda manis itu sambil tersenyum lalu menghela nafasnya

"Bener ya kata pepatah, hal yang sulit dilakukan manusia itu cuma dua, minta maaf dan terimakasih, makasih ya udah buktiin itu hari ini" ucap lanjutnya dan masih tersenyum.

"Masih mau masuk ga hari ini? Gue tau jalan rahasia, yuk" tanya sang pemuda tinggi, merasa tidak mendapat jawaban dan hanya mendapati keraguan dari muka Chenle, pemuda tinggi itu menggandeng Chenle untuk mengikutinya.

"Lo yakin? Ini kalo kita ketauan bisa dihukum sama kepala sekolah" Chenle takut, ya mau tidak takut bagaimana? pemuda tinggi itu mengajaknya masuk sekolah melewati tembok sekolah, untung saja ada tangga untuk membantu memanjat tembok itu, tapi sejujurnya chenle takut jika harus memanjat seperti itu.

"Tenang aja, dah buruan" ucap pemuda tinggi itu santai

"Awas ga usah jail lo!" pemuda tinggi itu hanya terkekeh mendengar ucapan Chenle, dan hanya menjawab "iya"

"Lo ga ikut masuk-- eh?" Chenle bingung karna saat sudah sampai diatas, dia melihat ke bawah dan pemuda tinggi itu sudah tidak ada ditempatnya.

DEAR JISUNG (chensung ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang