SEPT

2K 97 3
                                    

At Rumah Mama Jisung

Setiap pulang sekolah, Jisung selalu mampir ke rumah rawat mamahnya, untuk menjenguk dan memastikan bahwa mamahnya baik-baik saja.

"Kamu benar ga mau makan?" Tanya mama Jisung saat anaknya baru sampai rumah

"Engga mah, tadi udah di jalan" Jawab Jisung sambil tersenyum ke arah mamanya

"Mama bisa bikin soup lho kesukaan kamu"

"Engga mah, ngga usah, udah kenyang aku"

"Yaudah, eh olimpiade kimia kamu gimana?" Tanya mama Jisung dengan sangat antusias

Jisung yang mendengar pertanyaan mamahnya pun langsung menunduk lesu.

"Ditanya kok diem malah bengong? pasti dapet emas kan?" Mama Jisung memegang tangan anaknya yang kini sedang menunduk

Jisung pun mengangguk kaku

"Pengumumannya baru besok mah"

"Oh baru besok?"

"Hm, doain ya mah"

"Mamah selalu doain kok"

Mamah Jisung yang sedang tersenyum itu tiba-tiba merengut, Jisung pun heran dengan perubahan raut muka mamahnya ini.

"Ini kening kamu kenapa?" Tanya mama Jisung sambil menyentuh pelan kening Jisung

"Kamu dipukul Jisung?!" Lanjut mama Jisung

Jisung yang terkejut dengan ucapan sang mama pun langsung mengelak

"Engga mah ini cu--"

"Anak itu memang keterlaluan ya!"

"Dia sama papa kamu itu ga pernah menghargai perasaannya mamah!"

"Dia ga boleh dong kaya gitu ke kamu!"

"Mah udah mah, minum dulu" Jisung panik saat trauma mamahnya kambuh lagi, ia pun mengelus pundak sang mama dan mencoba memberi mamahnya minum untuk menenangkannya

PRANGGGG

Mamah Jisung menepis tangan Jisung yang sedang memegang gelas, mendengar keributan diruang tamu membuat perawat mama Jisung datang untuk menanganinya

"Mba tolong mama saya" Ucap Jisung memohon, perawat itupun mengangguk dan segera membawa mama Jisung ke ruangan khusus

"Jizan kamu bilang ke dia kalo dia ga seharusnya mukul kamu kaya gini!!!"

"Bilang ke dia kalo mama kecewa sama dia!!!"

"Keterlaluan, anak ga bisa di didik, dibilangin selalu ngelawan!!"

"Anak ga tau diri!!"

Jisung yang mendengar teriakan mamahnya yang melontarkan kalimat-kalimat kebencian terhadap dia hanya bisa menunduk dan air mata yang sedari tadi ditahan pun lolos juga

'sampai kapan kaya gini terus?'

Jisung masuk ke ruang rawat mamahnya, dia duduk di bangku dekat ranjang, dia menggenggam tangan mamahnya, mencium kening mamahnya, lalu setelah itu bergegas untuk pulang ke rumah.

At Kantin Sekolah

"Ya tapi gue takut ga ada waktu buat belajar lagi"

"Ah gue udah tau, lo itu sama ya ga ada niatnya kaya temen sekelas lo itu!"

"Kalo mau keluar mah keluar aja, ribet amat" Sambar Jisung saat baru duduk dikantin dekat segerombolan osis yang sedang debat

"Heh lo bisa ga sih ga usah urusin hidup gue" protes Haechan

"Salah lo ngurusin hidup dia" jawab Jisung santai sambil meminum es teh-nya

"Eh lo itu kalo ngomong didepan muka gue dong! punya nyali gak?!

"Ngga dah, kasian lo-nya nanti, naksir lagi sama gue"

"Wuhu mantep bro!!!" teman segerombolan Jisung pun tertawa mendengar ucapan Jisung

"Chan, tolong sampein maaf gue ke yang lain ya" ucap siswa yang tadi debat dengan haechan, lalu langsung melenggang pergi dari kantin

"Eh eh, bentar dong!!!!" Teriak haechan, mendengar segerombolan Jisung menertawakannya, ia pun langsung menghampiri meja Jisung

"Heh lo sadar ga sih? kelakuan lo yang gini nih yang bikin Chenle benci sama lo, sadar ga?!!" Ucapan haechan langsung membuat Jisung emosi, namun ia harus menahannya

Jisung pun berdiri dan menghadap haechan

"Kenapa? kaget ya? Coba lo ke kamar mandi, ngaca, supaya lo tau seme modelan kaya lo itu ga pantes dapetin Chenle" ucap Haechan sarkas lalu melenggang pergi dari kantin.

"Bro udah bro, duduk sini dah" Jeno dan Mark langsung menarik Jisung untuk duduk lagi, dan menenangkannya.

'apa gue harus jauhin Chenle?' - Jisung

DEAR JISUNG (chensung ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang